Tjong A Fie Mansion, 'Mesin Waktu' di Kota Medan
Sabtu, 27 Jun 2015 12:45 WIB

Lee_anthony
Jakarta - Tjong A Fie adalah nama saudagar Tionghoa kelahiran 1860 yang berjaya di Kota Medan, Sumatera Utara. Rumah mewahnya kini menjadi saksi sejarah saat liburan ke Medan, sekaligus 'mesin waktu' kembali ke masa kejayaan seratus tahun silam.Tjong A Fie dilahirkan tahun 1860 di Desa Sungkow, Moyan, Tiongkok. Pada usia 18 beliau merantau ke Hindia Belanda hanya dengan 10 perak uang Manchu, entah berapa jika dikurskan dengan mata uang zaman sekarang, namun yang pasti itu jumlah yang sedikit.Karena sosoknya yang ulet, tangguh, jujur dan mudah bergaul, beliau terkenal bukan hanya di masyarakat Tionghoa tetapi juga di kalangan masyarakat India, Melayu, Arab, dan Meneer-meneer Belanda. Di Kota Medan, Tjong A Fie memiliki kedekatan dengan Sultan Deli yang mengangkat beliau sebagai orang kepercayaan dalam menangani urusan bisnis. Tjong A Fie berhasil membangun usaha perkebunan sawit, pabrik gula, dan perusahaan kereta api yang menyerap ribuan tenaga kerja.Tanggal 18 Juni 2009, memeringati 150 tahun wafatnya beliau, Tjong A Fie Mansion dibuka untuk umum sebagai usaha untuk melestarikan sejarah. Saat ini Mansion tersebut masih dihuni oleh keluarga dari Tjong A Fie, jadi memang di beberapa lokasi tidak dibuka untuk umum.Tidak usah takut tersesat salah masuk ke kamar yang masih dihuni, karena Anda harus menggunakan jasa pemandu untuk masuk ke rumah ini. Harga tiketnya Rp 50.000 per orang, sepadan dengan informasi dan pengalaman 'mesin waktu' yang didapatkan.Sekadar info, SLR dan kamera video tidak diizinkan untuk masuk ke dalam. Harus menggunakan izin khusus untuk mengambil gambar dengan gadget profesional.Memasuki Tjong A Fie Mansion, serasa masuk ke dalam mesin waktu. Anda akan ditarik mundur ke tahun 1900-an. Semua furnitur yang ada disini adalah asli peninggalan dari keluarga Tjong A Fie. Bangunan berbentuk simetris ini, adaptasi dari Tionghoa, memiliki campuran arsitektur Tionghoa, Melayu (dengan warna kuning) dan Eropa (adanya ballroom dansa di lantai 2).Keunikan Mansion ini adalah memiliki 4 ruang tamu. Pertama adalah Dutch Lounge Room untuk menyambut para tamu Belanda. Kedua adalah Deli Lounge Room, tempat menyambut Sultan Deli Makmun Al Rasyid. Yang ketiga untuk menerima orang-orang Tionghoa. Sedangkan ruang tamu keempat sebagai Ruang Tamu Utama untuk menerima masyarakat umum.Selain Β dapur, ruang makan keluarga, ruang keluarga, kamar anak, kamar Utama Tjong A Fie pun bisa kita singgahi. Selain sebagai ruang istirahat, kamar ini juga digunakan sebagai tempat kerja beliau. Memang sedikit 'spooky' dengan pencahayaan remang kekuningan. Tapi justru unsur mistis itu pula yang kadang menarik pengunjung.Daerah yang tidak boleh kita dokumentasikan adalah pada bagian Altar. Altar terletak di lantai 1 dan lantai 2, digunakan untuk sembahyang kepada leluhur. Saat liburan ke Medan, tertarik melakukan perjalanan lintas waktu di Rumah Tjong A Fie?
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol