Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau

Emanuel Ndelu Wele - detikTravel
Jumat, 02 Jan 2015 10:20 WIB
loading...
Emanuel Ndelu Wele
Tebing nan tinggi mengapit area persawahan
gerbang dan karcis masuk
area persawahan penduduk
salah satu sudut Lembah Harau
view dari puncak
Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau
Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau
Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau
Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau
Sambut 2015 dengan Pemandangan Terindah di Lembah Harau
Jakarta - Sudah tahu mau liburan ke mana di awal tahun 2015 ini? Jika belum, Lembah Harau di Sumatera Barat layak untuk dikunjungi. Pemandangan bukit batu menjulang tinggi dihiasi pepohonan berbaris rapi, bagaikan lukisan alam yang sempurna.Matahari semakin tinggi, ketika kendaraan mini bus perlahan meninggalkan Kota Bukittinggi. Penumpang di dalam kendaraan ini cukup banyak, terlihat hanya ada 2 kursi saja yang belum terisi. Perjalanan kali ini, kita akan melihat lebih dekat Lembah Harau yang tersohor di Sumatera Barat.Tempat ini berada di jalur lintas antara kota Padang dengan Pekanbaru, dan masih termasuk wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan Payakumbuh sebagai Ibukota Kabupatennya. Di kiri-kanan jalan sepanjang perjalanan, terlihat pemandangan alam yang sangat memanjakan mata.Nun jauh di kanan jalan, Gunung Marapi berdiri dengan megahnya, turut menghiasi bukit-bukit di sekitarnya. Sawah -sawah bak hamparan permadani raksana, membentang hingga ke kaki bukit nan damai. Satu jam perjalanan tak terasa sampailah di simpang 3 menuju ke Lembah Harau, dan saya pun turun disini karena kendaraan ini akan melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru.Dari sini, kita bisa menyewa jasa ojek motor yang biasa mangkal ditempat ini dengan tarif Rp. 10.000 saja. Setelah membayar karcis masuk dengan tarif Rp. 5000, saya kembali melanjutkan perjalanan. Panorama alam di sini masih didominasi ladang persawahan penduduk, diselingi beberapa tanaman sisipan seperti kelapa, kakao dan sayur-sayuran.Semakin jauh meninggalkan gerbang masuk, di depan sana nampaklah tebing-tebing dalam nan curam di kiri dan kanan jalan. Karena tukang ojeknya sudah paham daerah ini, saya akhirnya diantar hingga ke kaki salah satu tebing yang merupakan tempat berkumpulnya para wisatawan.Berada di sini, kita dipaksa untuk sesering mungkin melihat ke atas, sekaligus menyaksikan sisi terluar tebing yang menjulang tinggi. Sementara sebaris air terjun mengalir hingga ke dasar tebing, dan membentuk sebuah kubangan yang cukup lebar. Di sini pula banyak kita temukan warung-warung makanan yang berjejer di pinggir jalan, dengan menu masakan khas daerahnya.Di depan warung tersebut, terdapat sebuah tangga dari beton yang cukup tinggi dan berkelok. yang akan mengantar kita menuju ke menara pandang, untuk melihat panorama alam di Lembah Harau secara keseluruhan. Menapaki anak tangga ini cukup menguras tenaga, terlihat dari banyaknya keringat yang menetes. sesekali melihat ke atas, sempat terpikir juga, kok tidak habis-habisnya?Saya pun beberapa kali beristirahat sejenak sambil mengatur napas. Dibutuhkan waktu hampir 25 menit untuk bisa mencapai tempat tertinggi di Lembah Harau. Rasa lelah setelah menapaki tangga ini pun terbayar lunas.Ketika kita sampai di tempat ini, tampak di depan sana sungai kecil berkelok, membelah sawah nan hijau. Sementara kedua tebing curam mengapit membentuk pemandangan yang sangat mempesona. Deru kendaraan yang melintas terdengar begitu menggema, mengisi ruang sempit di Lembah Harau yang damai ini.Setelah puas mengambil gambar dengan kamera kesayangan, saya memutuskan untuk turun karena rasa lapar mulai terasa, dari pagi belum sempat makan. Pilihan saya pun jatuh pada salah satu warung sederhana, 1 porsi nasi campur ditambah segelas teh manis panas seketika ludes masuk ke dalam perut. Harga makanan ini cukup Rp. 8000 saja. Cukup murah, pas banget dengan kantong seorang backpacker seperti saya.Saya kembali melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, melintasi jalan raya yang cukup mulus ini. sesekali bertemu dengan wisatawan mancanegara baik rombongan maupun hanya 2 orang saja. Di sisi kiri jalan ini, nampak persawahan dengan padinya yang sedang menguning. rumah-rumah penduduk berdiri kokok di tengah ladang nan subur. Ah, ingin rasanya berenang di tengah sungai kecil itu.Hari pun beranjak siang ketika saya memutuskan untuk meninggalkan Lembah Harau. Dengan menumpang kendaraan bak terbuka milik penduduk setempat, saya pun kembali menuju simpang 3 tadi, tempat awal mula di mana saya turun dari mini bus.Selamat tinggal Lembah Harau, kelak aku kan kembali lagi.
Hide Ads