Ini Dia Luwak di Lampung, Penghasil Kopi Paling Nikmat Sedunia
Selasa, 20 Jan 2015 14:48 WIB

Dienfitri Annisa
Jakarta - Jika Anda penggemar kopi luwak, ini dia 'mesin' produksinya yang berada di Liwa, Lampung Barat. Seekor musang besar ini adalah penghasil kopi luwak berkualitas super dan mahal.Ada yang sudah pernah ke Lampung? Lampung merupakan provinsi yang bila dilihat dari peta, lokasinya berada di paling selatan Pulau Sumatera. Kondisi geografis Provinsi Lampung dikelilingi barisan bukit dan oleh perairan Selat Sunda dan Laut Jawa menjadikan daerahnya subur dan kaya akan hasil perkebunan.Di antara hasil perkebunan yang dihasilkan di Lampung seperti cengkeh, kayu manis, dan lada, kopi menjadi hasil kebun yang sangat menarik minat saya, mungkin begitu pula bagi para pecinta kopi di nusantara. Terlebih sejak beberapa tahun silam popularitas kopi asli Lampung melambung tinggi berkat kopi luwak, kopi yang sebelumnya diproses di dalam perut binatang luwak/musang.Pengalaman bertemu dengan mesin kopi luwak pun dimulai di sebuah daerah dataran tinggi yang dikelilingi oleh barisan bukit di Lampung Barat, kota yang berhawa sejuk adalah Kota Liwa. Tidak jauh dari pusat Kota Liwa tepatnya di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, saya bertemu dengan seorang petani kopi yang juga memelihara luwak.Beberapa tahun terakhir ini, beliau aktif menjadi seorang pengusaha kopi luwak. Dari empat ekor luwak yang ia pelihara, terdapat seekor luwak betina yang ukuran tubuhnya paling besar.'Lala', begitu pemiliknya memberikan nama untuk luwak paling besar yang menjadi luwak kesayangannya itu. Ia mengaku bahwa Lala sudah seperti anaknya sendiri. Hal tersebut dikarenakan Lala tidak seperti kebanyakan luwak lain yang bersifat ganas.Karena dipelihara sejak bayi dan mendapat kasih sayang setiap waktu, si besar Lala justru tumbuh menjadi luwak yang jinak. Tidak jauh berbeda dengan binatang peliharaan lain sepeti kucing atau anjing. Hanya saja, Lala tetap harus diikat berhubung kuku-kukunya sangat panjang dan tajam. Bisa sampai bocor tubuh kita bila dicakar Lala.
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti