Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek

Kata Waktu - detikTravel
Rabu, 28 Jan 2015 15:26 WIB
loading...
Kata Waktu
Salah satu jembatan yang melintang di atas sungai di Bangkok.
Perahu di Sungai Chao Phraya
Merasakan naik perahu di Sungai Chao Phraya, Bangkok.
Air sungai tampak berwarna hitam
Wat Rakang di pinggir Sungai Chao Phraya
Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek
Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek
Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek
Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek
Mirip dengan Jakarta, Ternyata Bangkok Juga Sumpek
Jakarta - Wisata kanal bisa jadi kegiatan asyik saat liburan ke Bangkok. Sembari melintasi kanal, turis juga bisa melihat kalau ternyata Bangkok sama dengan Jakarta. Sama-sama padat!Setelah mengunjungi Golden Mount di Bangkok, kami harus melanjutkan perjalanan menuju ke hotel. Hanya berbekal sebuah peta Kota Bangkok dan bertanya ke penduduk, kami pun disarankan naik perahu.Selama berada di Bangkok, transportasi utama kami adalah MRT atau taksi. Belum pernah mencoba naik perahu, boleh juga tantangan yang satu ini. Kami pun mencoba menuruni kanal dan membaca peta secara detail untuk menentukan arah mana yang benar karena ada dua tujuan di kanal tersebut.Akhirnya, kami memilih perahu menuju ke pusat kota. Seperti naik angkot, perahu tidak akan jalan sebelum penumpang memenuhi setengah kapasitasnya. Tidak apalah, kami juga tidak terlalu terburu-buru.Kanal di Bangkok atau yang dikenal dengan istilah khlong sengaja dibangun pada abad ke-17 untuk membelah Kota Bangkok yang dialiri oleh sungai besar Chao Phraya.Air kanalnya jangan ditanya, kotor dan berwarna hitam. Setelah menunggu 10 menit, mesin motor perahu dinyalakan dan perahu kami bergegas perlahan menyusuri kanal yang membelah kota Bangkok.Mirip dengan Jakarta, Bangkok tampak begitu sumpek. Banyak rumah-rumah petak yang saling berhimpitan di pinggir kanal. Limbah rumah tangga langsung masuk ke kanal ini. Beberapa dermaga dibuat untuk mengambil atau menurunkan penumpang yang hendak naik.Setelah tidak ada penumpang yang akan naik lagi dan perahu sudah penuh dengan muatan, sang pengemudi segera menutup atap dan samping perahu dengan terpal panjang untuk menghindari cipratan air kanal yang kotor.Perahu melaju dengan kencang dan kami tidak bisa lagi melihat sisi kanan danΒ  kiri kanal. Sepuluh menit kemudian, kami tiba di pusat Kota Bangkok di dermaga besar yang menghubungkan berbagai kanal yang ada di penjuru kota.Wah, rasanya menyenangkan dan yang pasti sangat murah, hanya 15 Baht (Rp 5.700) saja. Perahu ini benar-benar transportasi rakyat yang murah dan cepat. Patut dicoba ketika sedang berada di Bangkok.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads