Senin, 02 Feb 2015 13:52 WIB
D'TRAVELERS STORIES
Selain di Jakarta, Hutan Mangrove juga Eksis di Surabaya
Maynard
d'Traveler
detikTravel Community - Akhir-akhir ini wisata mangrove sedang ramai didatangi wisatawan di Jakarta. Eits jangan salah, Surabaya juga punya yang sejenis, tak kalah eksis dengan yang di Jakarta. Ekowisata Mangrove Wonorejo sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk menuju ke sana, acuannya dari Jembatan MERR IIC kearah STIKOM jalan menyusuri pinggir sungai hingga menemukan perumahan Green Semanggi. Dari sana belok kanan sekitar 200 m dan belok kiri mengikuti jalan yang ada hingga menemukan tempat parkir di kiri jalan.Semua kendaraan harus parkir di sana kecuali karyawan. Dahulu waktu masih sepi, parkir bisa di depan dermaga. Tetapi karena sekarang ekowisata semakin ramai dikunjungi, tempat parkir pun tidak mencukupi dan dipindah. Untuk karcis masuk biayanya Rp 2.000 untuk motor dan Rp 3.000 untuk mobil.Untuk menuju dermaga disediakan jembatan dari kayu di tengah hutan bakau kira-kira 100 meter. Di ujung jembatan terdapat sentra makanan yang menjual berbagai minuman dan cemilan, ada juga beberapa warung yang menjual berbagai menu nasi. Tepat di tengah deretan bangunan itulah dermaga ekowisata berada.Ada 2 opsi yang bisa dipilih, pertama hanya jalan-jalan di sekitar dermaga. Terdapat jogging track di sisi paling ujung dari bangunan dermaga, kita bisa jalan di jembatan kayu menyusuri sepanjang tepi pantai hutan mangrove.Sebelum memasuki jogging track kita akan disambut oleh beberapa ekor kera yang diikat di pohon. Mungkin untuk menyambut tamu yang datang. Jogging track yang ada cukup panjang dengan pemandangan khas hutan mangrove.Sayangnya saya tidak sampai ujung karena setelah berjalan 250 m, saya putuskan untuk kembali. Untuk masuk ke jogging track cukup membayar Rp 2.000 per orang. Tetapi saat saya membayar tidak diberi karcis, apakah memang seperti itu? Entahlah.Opsi kedua adalah naik perahu dan jalan-jalan di gazebo yang ada di muara sungai. Untuk naik perahu kita harus bayar Rp 25.000 per orang dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Bisa juga menyewa speedboat private dengan harga Rp 300.000 untuk 6 orang. Setahu saya, speedboat juga bisa untuk pre-wedding.Biasanya perahu menunggu hingga penuh, kira-kira sampai 30 orang baru berangkat ke gazebo. Jarak antara dermaga utama dengan dermaga gazebo sekitar 15 menit perjalanan.Di sepanjang perjalanan banyak burung blekok. Mereka terbang di antara dahan-dahan mangrove. Kalo petugas perahunya sedang baik hati biasanya diputar dahulu di muara jadi kita bisa melihat Pulau Madura dari sana. Baru kemudian kembali menuju dermaga gazebo yang terbuat dari bambu.Dari dermaga bisa jalan kaki menuju beberapa gazebo yang ada. Toilet tersedia didekat dermaga, bagi yang mau shalat juga sudah disediakan mushola yang terbuat dari bambu.Sepanjang jalan menuju gazebo kita menyusuri jalan panggung setapak yang terbuat dari anyaman bambu, di kiri kanannya adalah hutan mangrove. Gazebo yang tersedia merupakan sumbangan beberapa instansi pemerintahan dan perusahaan.Sebut saja gazebo Polrestabes Surabaya, Korem 084 Bhaskara Jaya dan ada juga gazebo Bhayangkari Jatim dan Pertamina yang terlihat paling besar ukurannya.Setiap gazebo mempunyai pemandangan sendiri-sendiri karena jarak antara satu dengan yang lainya cukup jauh. Yang paling menarik adalah milik Pertamina karena gazebonya bertingkat. Jadi, kita bisa melihat pantai di kejauhan dari atas.Di gazebo kita juga bisa duduk-duduk sambil menikmati semilir angin laut yang nyaman. Kalo sudah bosan bisa pindah ke gazebo lain atau kembali ke dermaga gazebo lalu melanjutkan perjalanan ke dermaga utama.Untuk kembali ke dermaga utama, kita harus menunggu kapal jemputan. Jadi setiap kapal yang datang, selain mengantar wisatawan yang baru juga menjemput wisatawan yang hendak pulang. Untuk kembali ke parkiran kita harus melalui jalan sama seperti kita datang tadi.