Petualangan Seru ke Air Terjun Niagara Mini di Bandung
Senin, 02 Feb 2015 17:10 WIB

Fitri Nurlaela
Jakarta - Air terjun Malela atau Curug Malela di Kabupaten Bandung Barat disebut-sebut mirip air terjun Niagara di perbatasan As-Kanada. Berpetualang ke sana sangat seru dan bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.Sudah lama sekali saya sangat ingin mengunjungi Curug Malela dan akhirnya terwujud juga. Kabarnya, Curug Malela ini sangat mirip dengan air terjun Niagara di Kanada.Tema perjalanan kali ini adalah minimalis dengan biaya di bawah Rp 100.000. Dengan berbagai masalah yang datang tidak terduga akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan.Masalah pertama adalah kamera digital yang biasa kami andalkan mendadak rusak. Untungnya masih ada iPod yang bisa kami andalkan. Masalah kedua adalah salah naik elf yang harusnya naik rute Ciroyom-Bunijaya tapi malah naik elf Madonna dari Terminal Leuwipanjang, otomatis jadi buang-buang waktu.Mungkin ini rencana Tuhan yang mengharuskan kami jalan-jalan ke Terminal Sindangkerta. Semua karena kelalaian saya yang tidak jeli menyerap informasi. Kami memulai perjalanan jam 08.00 pagi dari rumah saya. Kemudian sampai di Terminal Leuwipanjang pukul 08.30.Kami lalu naik elf Madonna pukul 09.15 dengan tarif Rp 15.000. Tiba di Terminal Sindangkerta pukul 11.50. Lalu naik elf menuju Terminal Bunijaya dan tiba pukul 14.23. Untuk traveler yang mau datang ke sini sebaiknya perhatikan manajemen waktu.Β Β Β Ketika tiba di Terminal Bunijaya,Β berhati-hatilah karena banyak tukang ojek yang memasang tarif sangat mahal dari mulai Rp 80.000-Rp 200.000 pulang pergi. Karena tema perjalanan kali ini minimali, kami memilih berjaan kaki saja.Kami berjalan menuju Kecamatan Ronga yang tidak jauh dari Terminal Bunijaya. Kami bertiga terus dibuntuti tukang ojek dan tetap kukuh berjalan kaki meski mereka mendoktrin kami agar naik ojek.Semua narasumber yang kami tanya berkata bahwa Curug Malela itu jauh. Bahkan, penduduk di sana pun banyak yang belum tahu. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan tetap dibuntuti tukang ojek.Akhirnya kami berhenti di sebuah pabrik di kebun teh. Kami memutuskan untuk istirahat di sana dan makan siang menjelang sore. Pukul 15.00-15.30 kami makan dan tukang ojek tetap membuntuti.Rencana jalan kaki pun batal karena kondisi yang ada tidak mendukung. Akhirnya kami menawar harga ojek menjadi Rp 100.000 pulang pergi untuk 3 ojek. Dengan susah payah akhirnya tukang ojek kesepakatan dengan harga tersebut.Pada kenyataannya, Curug Malela memang jauh. Akses jalannya sulit dan benar-benar terisolasi dari dunia luar. Sebuah surga yang terisolasi dari peradaban dan bagaikan harta karun yang belum digarap secara optimal.Kami pun menyesal membayar tukang ojek dengan tarif rendah. Kalau ada uang, kami berani bayar Rp 100.000 per orang untuk pulang pergi. Dengan naik ojek 30 menit, kami pun tiba di pos Curug Malela.Untuk menuju curugnya, tidak bisa menggunakan motor. Kami harus jalan kaki kurang lebih 3 km. Di awal perjalanan terdapat tangga-tangga, dari sini Curug Malela sudah terlihat.Kuncinya sederhana saja yaitu modal nekat. Kami pun mengucap syukur bisa sampai di Curug Malela.Akomodasi menuju Curug Malela dari Kopo Sayati, Bandung:1. Kopo Sayati-Terminal Leuwipanjang: Rp 3.000 (Β± 30 menit)2. Angkot Ciroyom Cikudapateuh-Terminal Ciroyom: Rp 3.000 (Β± 30 menit)3. Ciroyom-Bunijaya: Rp 25.000 (3-4 jam)Elf terakhir menuju Bandung pukul 15.00 dan ada lagi pukul 02.00 WIB.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!