Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu

Tri Yulni - detikTravel
Selasa, 24 Feb 2015 09:15 WIB
Watu Tulis
Sabana hijau
Alam Watu Tulis
Sekilas tampak seperti di Selandia Baru
Merapi terlihat dari Merbabu
Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu
Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu
Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu
Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu
Selandia Baru? Bukan, Ini Gunung Merbabu
Jakarta - Gunung dan alam di Indonesia memang cantik dan mempesona. Gunung Merbabu di Jawa Tengah misalnya. Sekilas melihat mungkin tidak jauh berbeda dengan pegunungan hijau di Selandia Baru. Sama-sama indah!Pertengahan Desember kami memutuskan menutup tahun dengan mendaki Gunung Merbabu. Walau musim penghujan telah datang, tak menyurutkan langkah kami untuk menaklukkan puncaknya, ketimbang cuma mengaguminya dari jauh.Dengan sadar bahwa kemungkinan pemandangan terbaik di atas sana kecil sekali terlihat di musim penghujan ini, kami tetap bersemangat mendakinya. Perjalanan ini untuk membebaskan diri dari rutinitas yang kadang terlalu menekan.Ditemani rintik hujan di malam Sabtu, kami memulai pendakian dari jalur Wekas dengan akhir di jalur pendakian Selo. Seperti dugaan, ketika pagi menyapa yang terlihat adalah kabut, hijaunya alam tersamarkan oleh putihnya awan.Perjalanan semakin curam ketika mulai melewati Watu Tulis. Jurang, bukit, dan batu menemani langkah yang semakin jauh ini. Semakin curam memang, tapi juga semakin indah walau kabut sedikit merusaknya.Kami pun menerjang hujan dan angin yang semakin kencang. Malam yang segera datang membuat kami memutuskan untuk kemping di persimpangan Puncak Syarief dan rute menuju Puncak Kentheng Songo.Ternyata Merbabu ini gunung yang luas dengan beberapa puncak, yang tertinggi adalah Puncak Kentheng Songo dengan ketinggian 3.145 Mdpl.Pagi menjelang kembali yang disambut dengan hujan dan badai. Kami melanjutkan perjalanan menuju puncak setelah hujan reda. Perjalanan ini harus melewati bukit yang dinamakan 'jembatan setan', mistis? Gak, Cuma serem saja. Butuh kehati-hatian lebah, karena di bawahnya adalah jurang.Akhirnya kami pun tiba di Puncak Kentheng Songo. Misi menuju puncaknya memang berhasil, tapi misi dari pendakian ini belum selesai, yaitu pulang dengan selamat. Di Puncak ini kami memutuskan untuk masak bekal terakhir dengan ketersediaan air yang sangat minim.Kami tidak tahu bahwa persediaan air di Gunung Merbabu ini terbatas. Terakhir bertemu sumber air di Pos II dan itu pun airnya asam, serasa bercampur belerang. Mau tidak mau kami tetap mengisi botol dengan air itu.Sekitar pukul 14.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Puncak Triangulasi yang tidak jauh dari Puncak Kentheng Songo. Setelah melewati puncak ini cuaca mulai bersahabat, dan matahari sesekali muncul.Apa ini beneran Indonesia atau kampung halamannya Hobbit, hobbiton? Cakep bener! Merapi menjulang kokoh terlihat di depan mata, dan Lawu malu-malu mengintip dari balik awan yang pekat.Ahhhh, saya cinta Indonesia, capek tapi bahagia. Oke, bahagia sudah dipegang, semangat pulang. Perjalanan ini terasa melelahkan bukan karena medannya yang berat, tapi karena jauhnya perjalanan dan minimnya perbekalan.Turun gunung memang tidak butuh tenaga sebanyak waktu nanjak, tapi minum tetep wajib ada. Air asam itu pun juga sudah ludes. Dengan menahan haus yang bikin kerongkongan kering, saya memilih terus diam dan berjalan untuk secepatnya sampai di Selo, Boyolali.Sekitar pukul 19.00 kami tiba di basecamp milik warga Selo. Yang dicari pertama adalah air minum. Semoga dengan ini lebih menghargai, lebih mampu berhemat air di tengah berlimpahnya air setiap hari. Misi selesai, kami bersembilan turun dengan selamat.
Hide Ads