Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi

Darwance Law - detikTravel
Senin, 02 Mar 2015 14:05 WIB
loading...
Darwance Law
Tanah Lot, pada sebuah pagi.
Wisatawan yang mulai datang.
Salah satu sisi Tanah Lot yang cantik.
Tanah Lot dari ketinggian.
Salam pariwisata, Bali!!!
Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi
Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi
Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi
Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi
Tanah Lot di Bali yang Tak Pernah Sepi
Jakarta - Satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Bali, adalah Tanah Lot. Inilah pura yang ada di batuan karang di lepas pantai yang selalu menarik minat turis dalam dan luar negeri. Walau sedang terik, Tanah Lot tak pernah sepi.Pesona Tanah Lot di Bali sepertinya telah menyisihir bagi siapa pun yang datang ke Pulau Bali. Ibarat sebuah adagium, tak afdol rasanya bertandang ke Bali tapi tak mampir di Tanah Lot.Inilah Bali yang sesungguhnya, perpaduan alam yang mempesona dan agama yang sesekali juga terselipkan unsur budaya. Seruapa apa keelokan Tanah Lot yang sesungguhnya? Inilah cerita singkat saya dan beberapa orang teman saat bepetualang ke Pulau Dewata, beberapa waktu yang lalu.Objek wisata Tanah Lot merupakan destinasi pertama kami dalam rangkaian petualangan satu minggu kami di Bali dan Lombok. Ceritanya, setelah menyelesaikan petualangan di Lombok, pada hari keempat kami langsung menyeberang kembali ke Pulau Bali.Besoknya, kami langsung meluncur menuju beberapa destinasi yang telah kami agendakan bakal kami datangi kala itu, diantaranya adalah Tanah Lot dan Danu Beratan. Petualangan kami di Lombok, pun di Bali, murni mengandalkan GPS dan penunjuk arah jalan ditambah menebak-nebak arah jalan dan bertanya-tanya kepada warga.Setelah sarapan pagi pada sebuah warung sekaligus bertanya kepada pemilik warungnya arah jalan menuju Tanah Lot, sampailah saya, Adam, Hendry, dan Ridho di Tanah Lot. Hari itu, Tanah Lot sesak oleh wisatawan, terlihat dari berupa-rupa kendaraan yang terparkir di depan gerbang masuk. Cuaca yan cukup panas kala itu tidak menyurutkan niat wisatawan untuk tetap bertandang ke Tanah Lot.Begitu pula dengan kami. Pokoknya, kami harus sampai ke Tanah Lot hari itu, atau sebelum kami meninggalkan Pulau Bali. Alhamdulillah, rencana itu akhirnya terwujud. Setelah membeli tiker seharga Rp. 10.000 per orang untuk wisatawan dalam negeri, masuklah kami menuju kawaan wisata Tanah Lot. Seperti dugaan kami sebelumbnya, Tanah Lot sudah dipenuh oleh wisatawan yang datang.Mula-mula, kami hanya memandang panaroma Tanah Lot yang seringkali muncul di televisi itu. Ombak laut di Tanah Lot lumayan ganas hari itu, menyapu dengan beringas setiap benda yang ditemui. Sesekali terdengar deburan akibat benturan ombak dengan dinding bebatuan di kawasan Tanah Lot.Karena ombak yang ganas itu, pada sebuah bagian tertera tulisan larangan melintas atau menyeberang hinga titik yang sudah ditentukan. Sayangnya, sebagian besar wisatawan tidak mematuhi aturan itu. Padahal, semuanya demi keselamatan wisatawan sendiri. Selain licin, bisa saja wisatawan terseret ombak yang memang cukup beringas hari itu.Usai menikmati sajian menarik Tanah Lot, kami pun langsung mencari posisi terbaik untuk foto-foto. Ini merupakan salah satu bagian terpenting dalam traveling, sebagai bukti otentik dalam cerita yang kelak akan kita bagikan kepada kawan-kawan. Selesai membidik Tanah Lot dengan kamera, kami pun bergegas menepi, mencari tempat teduh untuk beristirahat seraya membeli minuman.Pokoknya, Tanah Lot betul-betul panas saat ini. Sekalipun demikian, saya dan Adam terutama tetap melanjutkan petualangan kami di Tanah Lot dengan naik pada sebuah tanjakan dimanba kita bisa menatap cantiknya Tanah Lot dari ketinggian.Bali betul-betul luar biasa! Sebelum melanjutkan perjalanan menuju Danu Beratan, saya dan Adam pun sempat duduk sejenak menikmati semilir angin di Tanah Lot yang tinggi ini. Salam cantik selalu, Bali!
Hide Ads