Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria

Mimi Champy - detikTravel
Kamis, 05 Mar 2015 11:30 WIB
loading...
Mimi Champy
Schloss Mirabellm, taman kota yang indah. Kapan Indonesia punya taman secantik dan sebersih ini?
Kota Tua (Altstadt) yang mempesona
Kapitelplatz, tempat nongkrongnya orang Salzburg
Indahnya interior gereja St. Peter's Abbey
Oleh-oleh coklat dengan lukisan Mozart di bungkusnya, khas Salzburg
Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria
Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria
Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria
Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria
Menjelajah Kampung Halaman Mozart di Salzburg, Austria
Jakarta - Anda tahu Wolfgang Amadeus Mozart? Komponis masyhur ini dilahirkan di kota Salzburg, Austria. Mengunjungi kota kelahiran Mozart akan menjadi kenangan tersendiri bagi Anda, para pengagum musik klasik. Seperti apa indahnya?Tahun 2012 ketika saya dan keluarga mengunjungi Kota Munich di Jerman, kita pun sekalian mengunjungi seorang teman di kota Salzburg, Austria. Perjalanan dari Munich ke Salzburg sekitar 2 naik mobil, melalui jalan tol dan jalan pedesaan.Salzburg juga bisa dicapai naik kereta api dari beberapa kota di negara tetangganya. Tetapi kami lebih menikmati perjalanan dengan mobil, sehingga dapat menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju ke kota Salzburg.Salzburg adalah ibukota di provinsi dengan nama yang sama, dan merupakan kota terbesar keempat di Austria yang menawarkan banyak atraksi, festival musik, dan juga wisata lainnya. Salah satu tempat wisata paling terkenal di Salzburg adalah kota tua (Altstadt) yang menawan dengan arsitektur Baroque yang terkenal.Kota ini adalah salah satu kota terbaik di pusat utara Pegunungan Alpen. Kota ini terdaftar sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 1997.Salzburg juga merupakan kota kelahiran beberapa komponis klasik terkenal. Sebut saja Johan Strauss, Franz Peter Schubert, dan tentu saja Wolfgang Amadeus Mozart yang karya-karyanya jenius dan tetap abadi hingga kini. Kami pun menyempatkan diri mengunjungi rumah kelahiran Wolgang Amadeus Mozart yang telah dijadikan museum 'Mozart Geburthaus' di salah satu jalan utama kota tua di Salzburg.Ketika kami memasuki kota Salzburg, dari jauh saya telah melihat Hohensalzburg Fortress atau benteng Hohensalzburg yang terletak di atas bukit. Hohensalzburg Fortress merupakan sebuah benteng terbesar di Eropa Tengah yang dibangun pada tahun 1077.Setelah kami mendapat tempat parkir, pertama-tama yang kami kunjungi tentu saja "Schloss Mirabell Palace", sebuah istana dengan taman yang indah yang di bangun pada tahun 1606 atas perintah pangeran Wolf Dietrich Raitenau sebagai kediaman selirnya bernama Salome Alt. Istana dengan taman yang memukau ini masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.Sekarang, istana ini menjadi Salzburgs Buergermeister (kantor walikota) dan kantor administrasi kota. Ketika kami memasuki pintu gerbang taman, saya langsung melihat sebuah air mancur berdekorasi patung pegasus. Air mancur inilah salah satu setting film 'The Sound of Music' yang melegenda itu.Setelah puas mengelilingi Schloss Mirabell dan taman-tamannya yang cantik, serta berbagai dekorasi patung yang indah, kami pun melanjutkan perjalanan ke Altstadt. Sebelum sampai di kota tua, kami menyebrangi sungai Salzbach yang bersih dan di sisi kanan-kiri sungai, terbentang jalan sekitar dua meter yang biasa digunakan pejalan kaki dan pesepeda.Terdapat beberapa bangku untuk beristirahat bagi pejalan kaki sambil menikmati pemandangan sungai dan kota tua. Di jembatan yang kami lewati hampir seperti jembatan gembok cinta di Paris, jembatan ini juga terdapat banyak gembok cinta yang di pasang di pagarnya. Tetapi sayangnya jembatan ini tidak sebesar yang di Paris.Ketika memasuki kota tua, suasana klasik dan tenang langsung terasa. Gedung-gedung tua dengan arsitektur baroque masih berdiri megah dan terawat dengan baik, seolah-olah waktu tak mampu menghapus keindahannya. Kita dapat mengelilingi kota tua ini dengan menyewa kereta kuda (design keretanya seperti jaman dulu), sewa sepeda, sewa segway (kendaraan elektrik dengan 2 roda), ataupun berjalan kaki. Kami pun memutuskan berjalan kaki saja.Di kota tua ini terdapat banyak jalan-jalan dan lorong-lorong tua yang sempit, dengan gedung tua di kiri dan kanan jalan, yang telah berubah fungsi menjadi toko-toko cinderamata dan toko-toko coklat. Jangan heran bila Anda banyak melihat pernak pernik dalam bentuk note musik serta coklat dengan gambar Wolgang Amadeus Mozart. Sepanjang jalan kami juga menemui banyak penjual dan pemusik jalanan yang sibuk dengan aktifitasnya.Ketika kami sampai di Residenzplatz Square, sebuah alun-alun di kota tua, kami berhenti di sebuah air mancur marmer bergaya Baroque yang dibangun antara tahun 1656-1661. Ini adalah air mancur terbesar di Eropa Tengah. Setelah berfoto-foto di air mancur, kami pun menuju ke Benedictine St. Peter's Abbey, sebuah biara tertua di dunia dalam wilayah berbahasa Jerman. Lingkungan di kawasan biara ini adalah kawasan tertua di kota Salzburg.Setelah itu, kami pun lanjut ke katedral Salzburg yang tidak jauh, lalu lanjut ke Neue Residenz, kemudian menuju Alte Residenz. Ketika kami berjalan menuju Kapitelplatz, sebuah ruangan terbuka dengan sebuah bola Emas raksasa dan papan catur raksasa, saya melihat sebuah patung yang cukup seram di sebuah pojokan lorong. Saya teringat akan gambar-gambar malaikat kematian, atau hantu dalam film 'Scream', tetapi tanpa wajah. Hmm... apa maksud patung ini yah?Setelah puas mengelilingi Altstadt dan membeli beberapa suvenir khas Salzburg, kami pun ke cafe Bazaar, yang terletak di tepi Sungai Salzbach untuk bertemu dengan teman yang tinggal di kota ini. Kami sangat menikmati perjalanan singkat ini.Walaupun kami tidak sempat mengunjungi Hohensalzburg Fortress serta beberapa tempat indah di luar kota Salzburg, tetapi perjalanan tetap menyenangkan dan berkesan. Semoga kami bisa berkunjung kembali ke kota ini dan mengunjungi tempat-tempat di luar kota Salzburg.
Hide Ads