Bromo Punya Bukit Kingkong, Sunrisenya Keren di Sini!

Jakarta - Traveler punya sebutan-sebutan unik untuk bentang alam nan unik. Setelah bukit-bukit hijau diberi nama Bukit Teletubies, kini ada juga Bukit Kingkong di Gunung Bromo. Sunrisenya tidak kalah dengan Pananjakan.Banyak cara untuk menikmati sunrise di Bromo, salah satunya adalah dengan berkunjung ke Pananjakan. Ini suatu tempat khusus yang memang disediakan bagi wisatawan untuk melihat matahari terbit dan gugusan Gunung Bromo, Batok, serta Semeru yang khas.Pananjakan terletak di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Akses ke tempat ini juga relatif mudah, banyak ojek dan jip yang siap mengantar sejak malam atau dini hari. Namun kini Pananjakan semakin ramai oleh wisatawan, baik domestik maupun asing. Tak jarang lokasi ini sampai penuh sesak, sehingga momen menikmati sunrise Bromo justru terhalang oleh banyaknya kerumunan orang di depan kita.Nah, ternyata ada satu tempat yang baru dibuka khusus untuk wisatawan untuk bisa menikmati sunrise dengan lebih nyaman, namun tak kalah spektakuler, Bukit Kingkong namanya. Bukit Kingkong terletak tepat sebelum Pananjakan, tepatnya sebelum Musala Pananjakan. Kita harus melewati jalan kecil berpaving untuk sampai di lokasi. Jika berjalan, hanya lima menit saja. Di ujung, ada tempat menikmati sunrise yang mirip dengan Pananjakan, termasuk suguhan pemandangan yang disajikan.Jika ingin tempat yang lebih menantang plus sepi, kita bisa naik ke Bukit Kingkong yang sebenarnya. Sebelum masuk ke tempat utama, terdapat jalan setapak yang mengarah ke atas. Kita tinggal mengikuti jalan tersebut dan sampai di puncak bukit. Tapi hati-hati terlewat, karena jalan setapak ini sangatlah kecil dan hampir tertutup oleh semak-semak.Di atas, terdapat tanah lapang dan sebuah padna sari, pura kecil untuk tempat sesaji. Kita bisa melihat Gunung Arjuna dan Kota Malang di bawahnya, di sisi lain, matahari terbit di sebelah Gunung Bromo menjadi daya tarik tersendiri. Satu hal yang perlu disiapkan jika ingin mendaki bukit ini, jaket tebal dan penutup hidung. Karena angin yang berhembus di atas Bukit Kingkong jauh lebih kencang dibandingkan di bawah.