Jakarta - Traveling bisa jadi makin seru jika pergi bersama kendaraan kesayangan. Melancong ke Gunung Padang dengan motor tua, kenapa tidak? Mengulik tempat menarik di Indonesia memang tak ada habisnya. Saya berangkat dari Jakarta menuju salah satu tempat menarik di Jawa Barat, tepatnya di wilayah Cianjur. Perjalanan kali ini bersama motor tua tahun 1971 milik saya, berbekal GPS dari smartphone saya mencoba melihat jalur yang nantinya akan saya lewati. Dengan percaya diri saya mengecek terlebih dahulu motor tua yang nantinya akan menemani saya, dari kondisi alur ban hingga kondisi mesin harus di persiapkan. Mengingat perjalanan yang nantinya akan saya lewati akan sedikit extreme. Tua bukanlah halangan untuk bisa sampai di tujuan dengan motor tua. Beberapa jam perjalanan saya sejenak melakukan istirahat di wilayah puncak bogor.Air mineral dalam ransel menjadi obat dahaga dalam perjalanan, selain itu juga tetap harus memperhatikan kondisi tunggangan tua yang menemani saya. Dalam perjalanan sensasi berkendara begitu sangat dirasakan. Setiap tarikan gas yang saya putar dengan jalan yang curam menjadikan kenikmatan tersendiri. Suara gemericik mesin yang ditimbulkan membuat saya seakan menjadi semangat berkendara. Walaupun usia kendaraan yang saya gunakan agak tua, bukanlah halangan bagi saya untuk tetap semangat memacu kendaraan saya.Beberapa jam berkendara, akhirnya kami hampir sampai di tujuan utama kami, yaitu Gunung Padang. Lokasi ini sangat begitu menarik untuk Dikunjungi. Situs Gunung Padang adalah salah satu tempat yang belum lama ditemukan oleh tim arkeolog indonesia. Bongkahan-bongkahan batu Megalitic menjadi temuan baru sejarah Indonesia. Walaupun jalan menuju Situs Megalitic Gunung Padang lumayan sulit dijangkau, karena kita terlebih dahulu harus melalui lereng gunung untuk bisa sampai di kawasan Situs Megalithic Gunung Padang.Panorama pemandangan lereng Gunung Padang begitu indah, hamparan tanaman masyarakat sekitar seakan menjadi simbolis selamat datang. Naik turun jalan yang berliku membuat saya selalu terus mengontrol tuas kompling motor tua saya. Walaupun kondisi saat itu lumayan hujan deras, mengharuskan saya untuk mengenakan jas hujan.Sampailah tujuan utama, Situs Megalithic Gunung Padang. Memarkir kendaraan, sayapun segera menuju tempat pembelian tiket masuk. Selanjutnya saya juga harus menaiki anak tangga yang lumayan banyak untuk bisa sampai di Teras utama Megalithic Gunung Padang.Bongkahan-bongkahan batu besar menjadi saya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang, dan konon katanya bongkahan-bongkahan batu besar tersebut dapat mengeluarkan nada suara jika dipukul. Walaupun Situs Megalithic Gunung Padang masih menjadi misteri yang masih belum bisa dipecahkan. Dari situ saya bisa membayangkan begitu hebatnya kehidupan masalalu, jadi kita harus tetap menghargai sejarah peninggalan tersebut.Perjalanan kali ini saya mendapatkan pelajaran. Menghargai peninggalan sejarah dan tidak menyepelehkan barang lama. Karena tidak semua yang lama itu akan sia-sia, tetapi menjadikan pelajaran kehidupan untuk kita.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda