Tugu Khatulistiwa, Ikon Utama Pontianak
Sabtu, 28 Mar 2015 08:55 WIB

Jakarta - Tugu Khatulistiwa menjadi ikon utama kota Pontianak sejak dulu kala. Tidak lengkap jika traveling ke Pontianak tanpa singgah ke sini. Anda juga bisa mendapatkan piagam sebagai bukti pernah melintasi garis khatulistiwa.Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument, berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu ini menjadi ikon wisata utama Kota Pontianak.Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa yang diburu oleh para traveler adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala, sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret, dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan Kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan.Secara historis, Tugu Khatulisttiwa Pontianak pertama dibangun pada tahun 1928 bersamaan dengan sebuah ekspedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan garis imajiner Khatulistiwa. Saat itu bangunannya masih sederhana, yakni berbentuk tonggak dengan anak panah. Tahun 1930, tugu disempurnakan dengan menambahkan lingkaran pada anak panah. Penyempurnaan selanjutnya dilakukan pada tahun 1938 oleh arsitek Silaban. Baru pada tahun 1990, dengan niat untuk melindungi tugunya yang asli, Pemerintah Daerah Kota Pontianak berinisiatif membangun sebuah kubah. Kemudian, di atas kubah tersebut dibuat duplikat tugu dengan ukuran lima kali lebih besar dari ukuran tugu yang aslinya. Tugu asli saat ini dapat dilihat pada ruang bagian dalamnya. Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter, dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter.Kawasan Tugu Khatulistiwa diresmikan pada tanggal 21 September 1991. Selanjutnya, pada bulan Maret tahun 2005, sebuah tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengkoreksi lokasi titik nol garis Khatulistiwa. Setelah melalui serangkaian pengkajian yang mendalam, tim dari BPPT menyimpulkan bahwa posisi 0 derajat, 0 menit, dan 0 detiknya ternyata berada sekitar 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari lokasi tugu yang sekarang ini.Garis khatulistiwa yang melewati Kota Pontianak merupakan satu-satunya garis Khatulistiwa di dunia yang persis membelah bumi secara horizontal, menjadi belahan utara dan belahan selatan. Maka, berdiri di titik lintang nol derajat yang terdapat di tugu tersebut tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para pengunjung. Uniknya, bangunan tugu ini terbuat dari kayu belian, bukan dari semen, sebagaimana bangunan tugu atau monumen pada umumnya. Pengunjung diperbolehkan melihat bangunan tugu asli, serta melihat dokumentasi sejarah pembangunan tugu dari awal berdirinya hingga sekarang ini. Pengunjung dapat memperoleh pengetahuan dasar tentang ilmu bumi dan astronomi.Traveler yang berkunjung ke Tugu Khatulistiwa Pontianak dan melewati garis lintasan khatulistiwa akan mendapatkan piagam yang ditandatangani oleh Walikota Pontianak sebagai kenang-kenangan unik dan mengesankan.Di kawasan Tugu Khatulistiwa juga tersedia toko suvenir, areal parkir yang luas dan aman, serta pesona pemandangan Sungai Kapuas yang eksotik.Saat ini, Kawasan Tugu Khatulistiwa akan dikembangkan sebagai kompleks wisata lengkap dengan fasilitas hotel, restoran, wahana air, adventure land, planetarium, pusat penjualan suvenir, dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan pembangunan ini, diharapkan dua tahun ke depan kawasan ini menjadi tujuan wisata andalan Kota Pontianak.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!