Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul

Eko Prasetyo Aji - detikTravel
Rabu, 08 Okt 2014 10:15 WIB
loading...
Eko Prasetyo Aji
Pantai Drini
Pantai Drini
Pantai Drini
Pantai Drini
Pantai Drini
Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul
Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul
Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul
Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul
Menanti Senja di Pantai Drini, Gunung Kidul
Jakarta - Deretan pantai cantik di Gunungkidul takkan habis diceritakan oleh para traveler. Pantai Drini adalah salah satu yang paling cantik. Menikmati matahari terbenam di pantai Drini sungguh pengalaman yang luar biasa. Indah!Bulan April yang melelahkan, begitulah sekelumit kalimat yang sering muncul akhir akhir ini. Setelah lelah dengan aktivitas sehari hari, nampaknya menepi sejenak di pantai–pantai Gunungkidul sepertinya menyenangkan. Berbicara soal pantai di Gunungkidul memang tak akan ada habisnya.Dari ujung ke ujung keindahan pantai di tempat ini memang tidak terbantahkan. Pasir putih yang menawan, suara desiran ombak serta birunya air laut menyatu dalam pikiran. Ketika itu pula, saya dan teman-teman memutuskan Pantai Drini di Kabupaten Gunungkidul sebagai tempat untuk rehat sejenak.Ketika itu langit begitu cerah dan bersahabat dengan kami untuk memulai perjalanan menuju tempat ini, setelah semua persiapan selesai saatnya untuk berkendara menuju Pantai Drini. Butuh waktu dua jam untuk tiba di pantai ini. Hampir sama dengan tempat wisata lain, untuk masuk ke Pantai Drini para pengunjung akan melewati sebuah portal yang berarti pengunjung harus segera menyiapkan uang untuk membayar uang masuk ke pantai ini.Kala itu saya mengeluarkan uang Rp 10.000 untuk satu tiket pengunjung. Setelah sekian lama berkendara, akhirnya aroma khas laut mulai tercium, tandanya saya semakin dekat dengan pantai. Sesampainya di Pantai Drini kami disambut sebuah kalimat yang cukup menggugah yaitu 'Saya pilih pantai ini ALAMI, bagaimana dengan ANDA?'Pantai ini memang menjadi salah satu pantai yang istimewa di Gunung Kidul. Sebenarnya saya agak kesulitan untuk menggambarkan secara detail keindahan tempat ini. Selain karena viewnya yang indah, di pantai ini terdapat pulau kecil di tengahnya yang membagi pantai Drini menjadi dua sisi. Usut punya usut pulau itu dulunya banyak ditumbuhi santigi atau sering disebut Drini oleh penduduk sekitar.Untuk menuju pulau itu tidak perlu menggunakan peralatan khusus, cukup tunggu air laut agak surut pengunjung bisa naik ke pulau tersebut karena sudah terdapat track diatasnya. So, akan semakin menarik sepertinya melihat sunset di atas sana. Ditambah lagi pulau itu membagi pantai Drini menjadi dua sisi yang berbeda, seolah-olah pantai ini memiliki dua wajah.Di sisi timur pengunjung akan disuguhi tebing–tebing yang menjulang tinggi, dipadukan dengan kokohnya bebatuan karang yang membuat tepi pantai terjaga dari ganasnya ombak. Jika sedang surut, pengunjung bisa melihat ikan–ikan kecil berenang kesana-kemari. Tidak jarang pula beberapa bintang laut tersipu malu di antara bebatuan karang. Pengunjung bisa berjalan ke tengah, jauh dari bibir pantai namun harus tetap berhati hati dengan karang yang tajam.Di sisi barat tak kalah menariknya, daerahnya yang landai membuat sisi ini sangat menyenangkan untuk bermain air. Di tepinya deretan perahu nelayan berbaris siap untuk mengarungi ganasnya ombak laut hindia. Tak jarang Β terlihat sang nahkoda sedang bercengkrama sembari mengurai jaringnya. Sungguh pemandangan yang luar biasa.Selepas salat ashar kami memutuskan untuk bermain air sembari menunggu senja tiba. Gulungan ombak yang kuat membuat kami tidak berani untuk menjauh dari bibir pantai. Setelah puas bermain air kami kembali ke gazebo yang kami sewa tadi. Oh iya, hampir lupa, di tempat ini tersedia deretan gazebo yang siap digunakan pengunjung untuk duduk–duduk santai, untuk satu gazebo kami membayar sekitar Rp 25.000 saja.Kini senja pun tiba, setelah seharian mengarungi pantai, ini saatnya untuk mensyukuri keagungan Sang Khaliq yaitu sebuah peristiwa bergantinya siang dan malam. Namun sayang, kami tidak sepenuhnya mendapatkan moment itu. Hanya terlihat sebaris cahaya matahari yang berubah warna menjadi orange kemerahan. Namun tetap saja, saya tidak henti hentinya untuk mensyukuri nikmat ini.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads