Cantiknya Pulau Pari, Bisa Sembuhkan Fobia!
Selasa, 25 Nov 2014 15:12 WIB

Jakarta - Salah satu pulau asyik untuk dikunjungi di Kepulauan Seribu adalah Pulau Pari. Pulau seksi ini punya pantai yang eksostis bernama Pantai Pasir Perawan yang menawan. Bahkan pulau ini bisa menyembuhkan fobia laut!Banyak orang tidak memiliki dana yang cukup atau mungkin waktu lebih untuk menikmati pantai seperti Bali atau tempat lainnya. Jika Anda sama seperti saya, maka traveler patut mencoba liburan yang hemat namun tidak memakan banyak biaya dan waktu. Yaitu jalan-jalan menjelajah Kepulauan Seribu.Beberapa hari lalu tepatnya pada Sabtu, 13 September 2014, saya dan teman-teman satu divisi pergi melepas penat disela-sela kesibukan kantor yang sedang dalam masa peralihan sistem. Dikarenakan dana yang tidak banyak dan waktu yang singkat untuk bisa berlibur bersama-sama, kami memutuskan untuk pergi ke Pulau Pari selama 2 hari 1 malam.Sejujurnya saya tidak bisa berenang dan punya fobia laut, namun saya memutuskan untuk nekat pergi ke pulau. Untungnya kenekatan tersebut tidak sia-sia, karena pengalaman seru dan pemandangan yang indah saya dapatkan selama liburan kali ini.Awalnya saya merasa pusing lalu memutuskan untuk tidur saat kapal penumpang yang kami naiki mulai berlayar. Kemudian saya dibangunkan oleh seorang teman karena ada sebuah pulau yang terlihat dalam perjalanan. Saya pun dengan sigap segera bangun dan menyiapakan kamera DSLR yang dibawa guna memotret pulau itu.Usai memotret pulau tersebut, pemandu mengajak saya untuk memotret dari luar kapal. Sedikit ragu namun akhirnya saya dan teman pun berjalan keluar. Ombak yang ada cukup membuat kapal terombang-ambing.Teman saya duduk di pinggiran kapal dan saya hanya bisa bersandar pada pintu, karena kapal yang sedikit miring-miring membuat saya takut tercebur jatuh ke laut. Pemandu pun mendesak saya untuk keluar kapal, dikarenakan bila hanya di depan pintu jarak potret saya terbatas.Saya pun memberanikan diri keluar kapal, dengan sedikit berpegangan dengan teman. Kini yang terlihat sejauh mata memandang hanya lautan, ini merupakan kali pertama dalam sejarah hidup saya memberanikan diri seperti ini. Dalam waktu lumayan lama, saya menahan panas akibat terik matahari serta rasa takut. Dan akhirnya yang dinantikan terlihat yaitu Pulau Pari.Ketika kapal semakin dekat dengan pulau, saya terpukau melihat warna laut yang indah. Kamera tidak lupa disiapkan untuk memotret. Sedikit narsis, saya pun meminta salah satu teman untuk mengambil foto diri saya dengan latar belakang cantik Pulau Pari.Singkat cerita usai kami mendarat di dermaga, kami dan pemandu menuju ke penginapan untuk menaruh barang bawaan dan menikmati welcome drink serta makan siang. Usai menikmati santap siang, kita juga menyempatkan diri untuk ke pantai yang terkenal di Pulau Pari yaitu Pantai Pasir Perawan (Virgin Beach) dengan menggunakan sepeda."Dulu ada anak yang hilang di pantai itu dan tidak ditemukan sampai sekarang," kata si pemandu menjelaskan asal mula nama pantai tersebut. Namun di balik cerita yang agak mistis itu, pantai ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Warna airnya bagus dan pasirnya putih halus, semua itu terabadikan di dalam kamera.Tidak terlalu lama di Pantai Perawan, kami kembali ke penginapan dan bersiap untuk snorkeling. Sesampainya dilokasi snorkeling, saya pun menceburkan diri meskipun tidak bisa berenang. Saya selalu dekat-dekat dengan teman dan mengajak mereka jika ingin menyelam. Meskipun sudah menggunakan pelampung, saya tetap takut terbawa arus.Teman-teman pun merasa terganggu oleh saya yang tidak bisa berenang ini karena selalu menarik-narik mereka. Alhasil bukannya snorkeling tapi saya lebih mirip belajar berenang disana, teman saya juga kelelahan karena menarik saya untuk kembali ke kapal. Yang saya lihat hanya sedikit ikan ketika snorkeling.Acara snorkeling yang melelahkan itu pun berakhir, dan kami melanjutkan ke Pulau Tikus yang bentuknya seperti tikus. Pulau ini tak kalah bagus dengan Pulau Pari, kami mengelilingi pulau sambil berfoto dan menangkap bintang laut. Karena saking banyaknya saya memotret dipulau ini, tepat saat kami sudah mengelilingi pulau baterai kamera saya habis. Kami pun langsung kembali ke kapal dan pulang ke Pulau Pari.Sesampainya di dermaga kami mengejar untuk melihat sunset, namun saya dan beberapa teman tertinggal dikarenakan kami lebih memilih untuk jajan di pinggir dermaga. Kemudian keseruan lainnya kita lanjutkan dengan makan malam dan barbeque.Tidak terasa saya mulai sangat lelah dan memutuskan untuk tidur lebih awal. Esok harinya saya melewatkan sunrise dikala rasa ngantuk yang lebih besar. Saya pun merasa iri mendengar cerita teman-teman yang melihat matahari terbit tersebut sangat indah.Ketika waktu luang, kita pun bersama-sama mengelilingi pulau ini. Kami ke Pantai Kresek melihat bintang laut, dan kali ini benar-benar sesi foto karena sepanjang saya mengelilingi pulau selalu berhenti dan mengambil foto pemandangan yang bagus. Karena pemandangan alam yang bagus sehingga membuat foto apapun menjadi terlihat bagus, cocok untuk dijadikan area bernarsis.Dan tiba waktunya bagi kami untuk kembali ke Jakarta. Belajar dari pengalaman, saya membeli obat anti mabuk agar tidak mabuk dalam perjalanan pulang. Saya pun tidur sepanjang perjalanan pulang ke Jakarta sampai di pelabuhan.Ternyata fobia saya akan laut terkalahkan dengan keindahan laut yang disajikan.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar