Mitos Belut Bertelinga di Mata Air Tilanga, Tana Toraja
Sabtu, 27 Des 2014 13:00 WIB

April Aprilianti
Jakarta - Sudah tahu tentang mata air Tilanga di Tana Toraja?. Konon, di siniah hidup belut yang memiliki telinga atau dikenal dengan nama Massapi dan bukanlah belut sembarangan. Mari simak, ceritanya...Tempat ini terletak diantara Makale dan Rantepao. Tilanga, yang berada di kecamatan Makale Utara adalah sebuah tempat pemandian dengan air alam yang terasa dingin dan memberikan kesejukan. Air kolam Tilanga yang berwarna kehijauan memiliki kejernihan yang luar biasa.Pada beberapa bagian kolam yang tidak terlalu dalam, kita bahkan bisa melihat hingga ke dasar kolam. Pengunjung dikenakan tiket masuk seharga Rp 10.000 untuk menikmati keindahan kolam Tilanga.Di sini pengunjung diperbolehkan untuk menceburkan diri ke dalam kolam dan mandi. Tetapi harap perhatikan peraturan di tempat ini yang tidak memperbolehkan pengunjung mandi menggunakan shampoo, sabun atau segala sesuatu yang bersifat detergen. Hal ini untuk menjaga kelestarian ekosistem yang ada di dalam kolam Tilanga.Keunikan dari kolam ini adalah adanya beberapa belut berkuping (moa) yang disebut Anguilla Sp. dalam bahasa latin, sementara orang Toraja menyebutnya Massapi. Massapi kerap keluar dari dalam celah-celah bebatuan yang ada di sekitar kolam. Anehnya tidak ada yang tahu secara tepat di bagian bebatuan mana Massapi bersarang.Tidak sembarang orang dapat memanggil Massapi hingga keluar dari sarangnya. Konon ada anak kecil yang mampu memanggil Massapi keluar hanya dengan menjentik-jentikan jarinya ke dalam air dengan berbekal telur bebek rebus. Saat saya ke sana beberapa cangkang telur terlihat di pinggir kolam.Konon katanya, pengunjung yang dapat melihat Massapi di kolam Tilanga akan memperoleh keberuntungan. Apalagi kalau bisa melihat Massapi belang-belang putih dan hitam yang disebut Massapi Bonga. Seperti halnya kerbau belang atau yang disebut Tedong Bonga yang harganya selangit, Massapi Bonga memiliki keberuntungan yang lebih dibandingkan Massapi dengan warna tunggal bagi yang melihatnya, Wallahualam.Menurut kepercayaan yang beredar di masyarakat sekitar, Massapi pantang untuk dipancing. Kabarnya pernah ada orang yang memancing Massapi. Beberapa hari kemudian tersiar berita bahwa si pemancing meninggal dunia tanpa diketahui sebabnya.Masyarakat juga percaya bahwa di dalam kolam hidup raja Massapi yang kerap muncul tengah malam untuk membersihkan kolam dari dedaunan yang berguguran dari pohon-pohon di sekeliling kolam sehingga pada pagi hari, kolam terlihat bersih kembali.Di luar dari berbagai legenda yang menyebar di masyarakat, pemandian Tilanga memiliki air yang kesejukannya sulit untuk Anda tolak. Dengan rimbunnya pepohonan di sekitar kolam dan suara daun bambu yang bergesekan ditiup angin membuat kita betah berlama-lama duduk di pinggir kolam.Coba celupkan kaki Anda saat berada di tepi kolam, rasakan sensasi kesejukannya yang menjalar perlahan dari ujung kaki ke tubuh bagian atas. Benar-benar menyegarkan!Bagi pengunjung yang ingin mandi disini, harap berhati-hati karena ada bagian kolam yang sangat dalam dan sulit untuk disentuh dasar kolamnya. Bagi Anda yang berjiwa pemberani, beberapa dahan pohon yang melintang di dekat kolam kerap kali dijadikan papan untuk berayun dan meloncat ke dalam kolam. Coba sendiri ya Traveler!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia