Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba

yantika noel - detikTravel
Rabu, 09 Jul 2014 15:34 WIB
loading...
yantika noel
Flowstone di Goa Grubug
Menuju dasar Gua Jomblang dengan teknik tali SRT
Aliran sungai di Gua Grubug
Cahaya surga
Hutan purba di Gua Jomblang
Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba
Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba
Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba
Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba
Gua Jomblang, Cahaya Surga dan Hutan Purba
Jakarta - Gunungkidul di DI Yogyakarta punya wisata ekstrem dengan sejumlah gua. Salah satu gua yang terkenal adalah Gua Jomblang. Gua Jomblang memiliki fenomena cahaya surga dan hutan purbaSetelah 1,5 jam menyusuri jalanan Yogyakarta-Gunungkidul, akhirnya saya dan 6 rekan dari Atmajaya Yogyakarta sampai di lokasi tujuan, tepatnya di Gua Jomblang. Gua Jomblang terletak di Desa Jetis, Kecamatan Semanu, Wonosari, Gunungkidul. Sekitar tahun 60-an, Gua Jomblang dijadikan sebagai lokasi ekskusi korban PKI sebagai tempat pembunuhan massal. Maka tak ayal lagi, Gua Jomblang dikenal angker.Menurut cerita masyarakat setempat, banyak orang hilang saat masuk gua. Hingga pada tahun 90-an masyarakat lokal melakukan doa bersama. Sejak saat itu, tidak ada lagi petualang yang hilang saat jelajah gua.Petualangan menuju dasar Gua Jomblang kami mulai dengan menyusuri bibir gua yang memiliki beberapa lintasan dengan beragam ketinggian, mulai dari 40-80 meter.Lintasan terpendek dikenal dengan jalur VIP. Sekitar 15 meter pertama bisa ditapaki dengan merayap di tebing gua, setelah itu dilanjutkan dengan tali sepanjang 20 meter. Untuk caving ke dasar gua, wajib menggunakan peralatan sesuai standar keamanan caving gua vertikal dengan teknik tali SRT (single rope technique).Saat sampai di dasar Gua Jomblang yang berdiameter 50 meter, Kami berdecak kagum menyaksikan hijaunya hutan purba yang masih tetap tumbuh. Hutan tersebut terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.Penelusuran gua masih terus berlanjut ke Gua Grubug, yang dihubungkan lorong sepanjang 300 meter. Goa Grubug berdiameter 5 meter dengan ketinggian 90 meter.Cahaya matahari yang masuk melalui celah tumbuhan yang tumbuh di atas gua akan menjadi pemandangan yang menakjubkan, biasa disebut "cahaya surga" oleh para petualang.Cahaya yang menyinari Flowstone, serta dasar gua yang gelap gulita. Rasa kagum tak berhenti sampai di sini, sebuah lukisan alam menghiasi dinding gua, seperti batu kristal berupa stalagtit dan stalagmit.Tak berapa lama kami menuruni area Gua Grubug yang licin serta terjal, kami disuguhi derasnya aliran sungai yang masih satu sistem dengan Kalisuci. Dimana aliran sebelah kiri mengalir ke Pantai Baron.Berbekal headlamp, kami terus menyusuri sungai dalam gua yang gelap gulita. Suara gaduh kelelawar menyambut kedatangan kami. Semakin masuk ke dalam, udara di dalam gua semakin dingin, dan kedalaman sungai mencapai 3 meter. Sehingga kami harus merayap di dinding gua, bahkan harus berenang melawan derasnya arus sungai.Karena waktu semakin sore, dan penerangan salah satu rekan kami bermasalah, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke atas. Sebuah petualangan yang memacu adrenalin dan membutuhkan nyali tinggi, tetapi terbayar dengan kepuasaan menikmati sisi eksotisnya alam.
Hide Ads