Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram

buygoldnow - detikTravel
Jumat, 18 Jul 2014 12:20 WIB
loading...
buygoldnow
Jamaah itikaf Masjidil Haram
Menunggu berbuka puasa di pelataran Masjidil Haram
Jamaah Itikaf Masjidil Haram istirahat
Bertemu Kembali di Masjidil Haram untuk itikaf
Menunggu Salat Tarawih
Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram
Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram
Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram
Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram
Khusyuknya Umroh Ramadan di Masjidil Haram
Jakarta - Menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan tentu akan mendatangkan banyak pahala. Apalagi menjelang 10 hari terakhir di bulan Ramadan, banyak pewisata religi yang umrah dan beritikaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.Itikaf di Masjidil Haram tanpa hotel, hanya lantai ubin masjid yang diperebutkan oleh jamaah umroh itikaf seluruh dunia. Umroh itikaf merupakan umroh yang dibatasi oleh kerajaan Arab Saudi karena banyak peminatnya yang di latarbelakangi dengan banyaknya fadilah dari mulai buka puasa bersama, Salat Tarawih, Salat Tahajjud, doa Qunut, malam Lailatul Qadar, sampai salat Idul Fitri di Masjidil Haram.Selain dibatasi oleh kerajaan Arab Saudi, pemilik otoritas visa juga tidak sembarang memberikan visa, benar-benar dibatasi. Pemilik otoritas visa menunjuk kepada travel umroh yang dipercaya. Dengan keterbatasan tersebut, maka, bisa jadi orang yang punya duit, tidak mendapat jaminan bisa ikut even 10 hari terakhir Ramadan di Masjidil Haram.Di sini terlihat bukanlah banyaknya uang yang menentukan, tapi siapa yang dipanggil untuk itikaf di Masjidil Haram. Terlebih ada hadist yang menegaskan salat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 salat di masjid lainnya.Dari pengalaman yang ada, ternyata terlihat memang perbedaan jamaah umroh dari negara lain dibanding di Indonesia. Peserta itikaf dari negara lain seperti Bangladesh, Pakistan dan lainnya, mereka membuat group itikaf akhir Ramadan yang berjumlah 30 sampai 60 orang.Sedangkan dari Indonesia terkesan terpisah-pisah untuk masalah umroh itikaf backpacker. Entahlah apa memang jamaah umroh Indonesia dididik untuk membayar mahal hotel-hotel bintang lima? Sehingga fadilah itikaf dan tarawih di Masjidil Haram terlewat.Event umroh itikaf berbeda dengan umroh reguler. Apalagi kalo sudah masuk malam ganjil akhir 10 Ramadan, bisa dipastikan ada tanda palang di pintu masjid yang menunjukkan bahwa jamaah umroh yang hendak tawaf bisa masuk masjid setelah Tahajjud (pukul 03.00 waktu Saudi Arabia).Tidak hanya palang pintu pintu, di depan Hotel Zam-zam (pelataran masjid), ada barisan polisi yang menahan jamaah tarawih dan tahajjud, karena masjid sudah overload. Tidak hanya itu, di belakang Hotel Hilton Tower pun, sudah ada barisan polisi yang memagar karena sudah tidak memungkinkan jamaah tahajud masuk areal pelataran masjid.Event lain yang dapat dilihat adalah saat buka puasa di Masjidil Haram. Para pengusaha kaya setempat, berlomba-lomba untuk memberikan takjil saat berbuka. Terlihat saat buka puasa di pelataran Ka'bah adalah orang-orang tertentu yang sepertinya turun temurun memberikan buka puasa setiap Ramadan.Ini terlihat ketika anak saya akan memberikan takjil untuk orang Indonesia di bawah masjid. Petugas wanita Masjidil Haram tidak membolehkan memberikan takjil. Namun, saat orang asli Saudi Arabia yang membawa makan ke dalam masjid, petugas masjid membolehkan.Ya itulah cerita singkat dari destinasi baru dalam event umroh itikaf akhir Ramadan. Tips untuk mengikuti event ini adalah saling sharing untuk beberapa informasi, khususnya dalam pemilihan travel agent.Karena terkadang travel umroh tetap mengharuskan membayar hotel, padahal hotel tidak diperlukan saat itikaf di Masjidil Haram, terlebih saat itu harga hotel di ring 1 yang harganya berlipat 10 kali dari biasanya. Semoga cerita traveling ibadah umroh ini bermanfaat.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads