Petualangan Menuju Atap Pulau Jawa
Minggu, 27 Jul 2014 12:40 WIB

Mardiyanto Sardi
Jakarta - Gunung Semeru merupakan Taman Nasional tertinggi yang terletak di Jawa Timur. Dari puncaknya, kita akan melihat pemandangan yang menakjubkan sepanjang masa. Inilah atap Pulau Jawa.Perjalanan termudah menuju Gunung Semeru dari Jakarta via jalur darat, dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi kereta api jurusan Kota Malang (Stasiun Kota Baru) dari Stasiun Pasar Senin Jakarta. Terdapat 2 alternatif pilihan KA yaitu kelas Ekonomi dan kelas Eksekutif, untuk KA kelas ekonomi akan menempuh jalur utara (Pekalongan hingga Semarang) dengan menggunakan KA Matarmaja dan untuk KA eksekutif yang menempuh jalur selatan (Purwokerto dan Yogyakarta) dapat menggunakan KA Gajayana.Dari Stasiun Malang dilanjutkan perjalanan menuju Desa Tumpang (satu-satunya akses untuk mencari transportasi menuju desa terakhir (Ranupane) di kaki Gunung Semeru) dengan menggunakan Angkutan Kota (Angkot). Salah satu dari penyedia transportasi menuju Desa Ranupanee adalah Pak Laman (semua supir angkot di stasiun mengenalnya) dan tentunya akan mempermudah perjalanan kita karena selain menyediakan transportasi menuju Ranupane beliau juga menyediakan tempat singgah di rumahnya.Dari Desa Ranupane (setelah mengurus administrasi dan membuat SIMAKSI di pos TNBTS), trekking barulah dapat dilakukan. Trekking pertama dilakukan dari Pos Ranupane menuju Ranukumbolo. Dalam hal ini, terdapat 2 jalur pilihan yaitu jalur utama dengan estimasi perjalanan kurang lebih 4-6 jam melalui medan yang ringan (Low track/40% menanjak ringan).Serta, jalur ayak-ayak dengan estimasi perjalanan kurang lebih 3-4 jam melalui medan yang sedang (medium track/60% menanjak). Jika melewati jalur utama, hal yang perlu diperhatikan adalah sepatu yang akan Anda gunakan. Karena jalur ini merupakan jalur yang 60% adalah jalur batu susun (conblock) yang akan menjadi sangat licin jika terjadi hujan.Untuk jalur Ayak-ayak hal yang perlu diperhatikan jika menempuh jalur ini adalah kesiapan fisik yang matang. Karena di jalur ini kita akan menuju puncak Ayak-ayak yang menjadi indikator bahwa jalur ini didominasi oleh jalan yang menanjak. Setibanya di Ranukumbolo sangat disarankan untuk bermalam atau membuat camp karena tempat ini merupakan daerah datar. Serta pastikan tidak ada kesulitan dalam mencari air (terdapat danau besar) yang merupakan salah satu kriteria dalam efektifitas pembuatan camp.Setelah bermalam di pos pendakian Ranukumbolo, keesokan harinya perjalanan dilanjutkan menuju Pos Kalimati yang merupakan lembah memanjang. Tepat di bawah punggungan menanjak terakhir akses perjalanan menuju Arcopodo dan Mahameru (Puncak Semeru). Estimasi perjalanan dari Ranukumbolo menuju Kalimati dapat ditempuh dalam range waktu antara 3-4 jam perjalanan. Hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan perjalanan ini adalah perbekalan air, karena mata air terakhir terletak 1,5 km dari pos Kalimati.Sesampainya di Pos Pendakian Kalimati, sangat disarankan untuk bermalam dan membuat camp di sini. Meskipun pembuatan camp dapat dilakukan di Pos terakhir Arcopodo. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika akan memulai perjalanan menuju Mahameru dari Kalimati.Di puncak Gunung Semeru ini terdapat ketentuan berdasarkan penelitian yang melaporkan bahwa waktu efektif berada di puncak semeru berakhir pada pukul 08.00 WIB. Karena di atas batas waktu itu aktifitas gunung semeru akan meningkat (seperti mengeluarkan kerikil/batu pada erupsinya dan mengeluarkan asap beracun).Waktu efektif start perjalanan dimulai pada pukul 01.00 WIB. Jadi disarankan untuk bangun lebih awal pada pukul 00.00 WIB untuk melengkapi persiapan seperti perbekalan makan, minum, dan peralatan pendukung seperti senter, jaket, dan sarung tangan (peralatan yang akan menjaga tubuh dari suhu dingin).Perjalanan menuju Mahameru merupakan perjalanan terberat (Hard Track) karena medan sangat menanjak dan berpasir. Perjalanan dapat ditempuh dengan range waktu antara kurang lebih 3-5 jam. Setelah kita melewati Pos Arcopodo kita akan dihadapkan pada suasana yang cukup ekstrem karena di sebelah kiri dan kanan kita merupakan jurang langsung menuju kawah.Suhu dalam perjalanan itu bisa mencapai kurang lebih -9 derajat Celcius disaat musim kemarau (cuaca ekstrem). Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka dari itu diperlukan kesiapan fisik dan mental yang cukup baik. Ada hal penting yang perlu kita ingat khususnya untuk pendaki yang belum pernah mendaki gunung ini, yaitu pada saat kita melakukan perjalanan setelah pos Arcopodo atau memasuki areal Cemoro Tunggal (tanjakan berpasir dan batu).Dilarang untuk menginjak atau memegang batu karena hal ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti terpelesetnya pendaki danΒ tergelincirnya batu yang kita injak. Hal ini bisa mengakibatkan batu menimpa pendaki lain yang ada di bawah kita.Selain hal tersebut di atas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah sangat disarankan untuk bergerak bersama-sama dalam perjalanan dan jagalah jarak anda dengan rekan-rekan pendaki Anda sedekat mungkin untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu dengan rekan pendaki kita yang lainnya. Selamat mendaki dan menikmati pemandangan yang menakjubkan dari atap Pulau Jawa! See You at the Top!
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar