Pulang Kampung ke Banda Aceh, Bisa Liburan Kemana Saja?
Selasa, 29 Jul 2014 09:55 WIB
Zulfan Ariansyah
Jakarta - Bagi traveler yang mudik ke Banda Aceh pada Lebaran kali ini, jangan lupa untuk sekaligus liburan. Ada banyak tempat wisata yang menarik dikunjungi di sana, dari Masjid Baiturrahman sampai Museum Tsunami.Suara Adzan saling bersahutan. Subuh nan indah kami mulai dengan Shalat Berjamaah di masjid, 2 rakaat memulai hari yang pastinya cerah. Sepotong roti dan segelas air cukup mengisi perut yang kosong semenjak di tinggal makan malam. Dengan semangat berwisata, kami melangkah mengelilingi kota bersejarah 'Koetaradja' Banda Aceh.Dari base wisata jalan Kaki di Kawasan Neusu Jaya, Banda Aceh, langkah kaki kami melewati komplek Meliter Kodam Iskandar Muda. Dimana bangunan komplek yang merupakan peninggalan Belanda masih kokoh dan terawat.Bangunan berkontruksi rumah panggung berjejer dan mengelilingi lapangan olah raga Komplek tersebut.Tak jauh dari komplek meliter tersebut, langkah kaki menuju 'Gunongan' ya bangunan yang berkontruksi beton bercat putih. Merupakan peninggalan sejarah kisah Putro Phang.Udara segar dengan jumlah kendaraan yang masih sedikit di jalanan, para pejalan kaki dan sesekali para pesepeda tampak di jalanan nan bersih dan asri. Dimana berkat petugas kebersihan yang selulu sigap dalam menjaga kebersihan kota.Langkah selanjutnya kami arahkan ke Lapangan Blang Padang. Banyak terlihat masyarakat yang jogging dan jalan santai bersama keluarga maupun rekannya masing-masing.Di Lapangan Blang Padang ini juga terdapat monumen Terima Kasih. Dimana di sekeliling lapangan terdapat ucapan terima kasih yang ditulis dengan bahasa yang berbeda-beda, terdiri dari berbagai negara yang telah membantu Aceh dalam Musibah Tsunami 26 Desember 2004 silam.Di lapangan ini juga terdapat monument pesawat RI-001, replika pesawat yang di sumbangkan oleh masyarakat Aceh dahulunya untuk Indonesia.Di sisi utara lapangan tersedia jajanan untuk sarapan pagi setelah berolah raga pagi, kami pun menyempatkan istirahat sejenak mengisi energi kembali sambil menunggu Museum Tsunami di buka. Letak museum tersebut di seberang jalan Lapangan Blang Padang.Sekitar pukul 09.00 WIB, Museum Tsunami pun jadi tujuan kami. Ya, museum ini memiliki daya tarik tersendiri. Dimana di dalamnya banyak terdapat unsur edukasi, khususnya tentang musibah tsunami yang terjadi di Aceh.Dari pintu masuk yang terkesan gelap, Ramp Cerobong, Jembatan Perdamaian, Ruang pamer temporer, Ruang Audio Visual, ruang simulasi, perpustakaan, serta ruang suvenir tak kami lewatkan.Banyak ilmu yang bisa di ambil selama berkunjung ke Museum Tsunami. Dimana petugas museum yang sigap dan ramah-ramah terus mendampingi kami dalam memberikan informasi. Hampir di setiap benda dari pintu masuk hingga pintu keluar.Sebagai informasi, Museum Tsunami di buka setiap hari selasa sampai dengan Minggu dari pukul 09.00 s/d 12.00 WIB. Istirahat sesaat, buka kembali dari pukul 14.00 s/d 16.30 WIB.Untuk hari Jumat buka pukul 09.00 S/d 11.30 WIB. Setelah Sholat Jumat, di buka kembali pukul 14.30 s/d 16.30 WIB. Untuk Anda ketahui, bahwa Museum Tsunami tutup di hari Senin dan hari libur nasional.Perjalanan pun kita lanjutkan, kali ini kita menuju masjid paling bersejarah. Apa lain kalau bukan Masjid Raya Baiturrahman (MRB). Jangan hanya sekedar foto di masjid ini, Anda harus menyempatan shalatΒ berjamaah di masjid Ini.Namun jika belum tiba waktu shalat, tidak salahnya kita bisa salat sunah di dalam masjid Ini. Sebagai informasi, di masjid ini Anda bisa memuntut ilmu agama setiap harinya, selepas shalat maghrib dan subuh.Ilmu diberikan oleh nara sumber yang berbeda-beda. Masjid Raya Baiturrahman cocok untuk wisata Religi Anda.Setelah shalat di MRB kita bergeser sedikit, bergerak kembali ke seberang jalan, di mana terdapat tiang warna warni yang menjadi daya tarik tersendiri. Dimana kesannya Banda Aceh Penuh Warna.Untuk Anda ketahui, tiang tersebut dulunya akan di bangun Hotel, namun terkendala. Sebelumnya lokasi tersebut merupakan Hotel Aceh dengan kontruksi Belanda.Bergerak di sebelahnya terdapat Taman Sari, taman yang sering digunakan oleh masyarakat untuk rekreasi. Lokasinya persis di depan Balai Kota Banda Aceh.Di Taman Sari ini terdapat Tugu Proklamasi dan beberapa permainan anak. Alangkah sayangnya dulu sebelum gempa dan tsunami aceh, di taman ini juga terdapat Tower air yang menjulang tinggi persis mirip seperti batang jamur. Tower tersebut sudah di rubuhkan demi kenyamanan besama, karena kondisinya sudah tidak layak lagi berdiri akibat gempa 26 Desember 2004.Perjalanan kaki kami lanjutkan ke arah timur. Tak jauh dari Taman Sari, terdapat Meuligo Aceh, Pendopo Gubernur Aceh, Komplek Makam Sultan Iskandar Muda, dan Museum Aceh yang lokasinya bersebelahan antara satu dan lainnya.Di halaman makam berjejer beberapa jenis senjata peninggalan Belanda yang di pajang rapi, mengarah ke Krueng Daroy, Sungai yang terletak di depannya yang melewati Taman Putro Phang dan Meuligo Gubernur sebelumnya.Di Meuseum Aceh Kita dapat Melihat Rumah Adat Aceh 'Rumoh Aceh' beserta isinya. Serta beberapa pajangan bersejarah yang masih tersimpan baik oleh pengelolanya. Di halaman museum juga terdapat Lonceng Cakradonnya, lonceng peninggalan yang ukurannya lebih besar dari biasanya.Kaki pun sudah lelah, badan pun butuh istirahat. Kami mengambil kesimpulan untuk mengakhiri wisata jalan kaki untuk area Kecamatan Baiturrahman.Berwisata jalan kaki lebih asyik, lebih banyak view yang bisa diabadikan. Pastinya sih bikin sehat. Bersama Ridho Ilahi dan Hamdi yang merupakan Guru Muda SM3T yang datang dari Sumatera Barat, juga ditemani oleh Hendrayana ST, kami telah mencobanya.Semoga bermanfaat bagi Pariwisata Aceh, Khususnya Kota Banda Aceh. Yuk Berwisata ke Kota Banda Aceh.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum