Jakarta - Pantai pasir putih, gradasi biru warna air laut, dan keindahan alam bawah lautnya cantik tiada tara. Siapa yang takkan jatuh cinta? Anda akan menemukan definisi surga ketika mengunjungi Maratua.Pulau Maratua terletak di Kalimantan Timur dan merupakan bagian dari Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau. Ada 2 pilihan rute pesawat yang akan kita tuju dari Jakarta ke Kepulauan Derawan, yaitu Jakarta β Berau (Bandara Kalimarau) di Kalimantan Timur atau Jakarta - Tarakan (Bandara Juwata) di Kalimantan Utara.Apabila kita bepergian dalam jumlah sedikit, banyak yang menyarankan untuk berangkat melalui Berau karena tidak perlu menyewa kapal. Dari bandara ke pelabuhan Tanjung Batu ditempuh dengan mobil sekitar 2-2,5 jam. Tetapi dari pelabuhan tersedia transportasi kapal reguler dan untuk ke Derawan hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam.Apabila dari Tarakan, dari Bandara JuwataΒ ke Pelabuhan Tengkayu hanya memerlukan waktu 10 menit saja. Tetapi dari pelabuhan ke Pulau Maratua diperlukan waktu sekitar 3 jam menggunakan speed boat. Jadi mungkin tergantung traveler lebih memilih jalur darat atau laut.Kami berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat Lion air pukul 5:00 dan tiba di Tarakan pukul 8:50 WITA.Β Sampai di Tarakan kami dijemput dengan menggunakan bus Pemkot Tarakan. Menurut penjelasan guide kami dari Kakaban Trip, di Tarakan tidak ada bus pariwisata.Jadi untuk penjemputan menggunakanΒ bus dari Pemkot Tarakan atau bus Polisi. Setelah itu kami diajak sarapan di Rumah Makan Sundari. Yang membuat kami kagum, walaupun ini rumah makan kecil, tapi semua sendok dan garpu dibungkus dengan plastik. Sungguh higienis.Selesai makan kami menuju pelabuhan. Pukul 11 kami berangkat menuju Maratua. Sekitar pukul 2 siang kami sampai di Dermaga Maratua Paradise Resort.Perjalanan panjang kami terbayarkan dengan degradasi laut yang cantik dan penginapan yang eksotik di Maratua Paradise Resort. Ada 2 jenis penginapan di Maratua Paradise Resort (MPR) yaitu vila di atas air (water villa) dan vila di pantai (beach chalet).Segera saja kami berfoto-foto di dermaga dan menikmati makan siang yang lezat. Setelah itu kami menaruh barang-barang kami di kamar. Setelah itu tak sabar kami ingin snorkeling di sekitar penginapan. Dan pilihan kami untuk snorkeling sore itu tidak salah karena ada 5 penyu yang sedang berenang di sekitar palung.Selain itu ada juga Sting Ray,Β Flat Fish, Nemo, Porcelain Crab, Surgeon Fish, Kerapu, Buntel, Belut Laut, dan sebagainya. Karang dan Soft Coral di sekitarnya juga masih terjaga baik. Tetapi kita harus berhati-hati karena di sekitar dermaga banyak Lion Fish dan juga Bayi Ikan Pari yang membenamkan diri di pasir.Setelah puas bermain air kami pun mandi dan menikmati sunset dari vila kami. Sayangnya air bekas kita mandi langsung jatuh ke laut. Mungkin hal ini perlu diperhatikan oleh pihak pengelola agar tidak mencemari laut.Setelah makan malam, kami duduk-duduk di sekitar restoran sambil memandang bintang-bintang dan menikmati kedamaian di Pulau Maratua. Sungguh damai dan tenteram tinggal di pulau ini. Tidak ada suara kendaraan, yang ada hanya suara debur ombak dan burung.Hari kedua kami bangun pukul 4 pagi untuk menikmati sunrise dari bukit. Tapi sayangnya cuaca mendung dan gerimis jadi kami hanya bermain pasir di pantai. Beberapa saat kemudian matahari mulai bersinar dan ternyata ada pelangi. Walaupun lengkungannya tidak penuh, tapi kami tetap menikmatinya karena sangat jarang menemukan pelangi di Jakarta.Setelah mandi dan sarapan kami bersiap ke Sangalaki. Perjalanan dari Maratua ke Sangalaki cukup jauh sekitar 1 jam. Di Sangalaki kami melihat tukik dan mengelilingi pulau. Setelah itu kami dibawa sedikit ke tengah untuk snorkeling. Sayangnya kami tidak menemukan Manta Ray saat itu. Tapi jenis ikan lain cukup banyak dan karang cukup terjaga.Setelah puas kami melanjutkan perjalanan ke Derawan. Di sana kami makan siang dan berkeliling perkampungan Derawan. Apabila dibandingkan dengan Maratua, tentu saja Maratua jauh lebih menarik karena lebih sepi dan rapi. Karena di Derawan ini paling banyak penduduknya.Di sana beberapa teman bersepeda berkeliling kampung. Kami hanya duduk di tepi pantai menikmati kelapa muda. Setelah itu kami kembali naik speed boat dan snorkeling. Tetapi sayangnya di sana banyak sampah. Jadi kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Gosong. Di sini kami berfoto-foto di hamparan pasir putih yang luas dan lembut. Setelah itu kami kembali ke Maratua.Hari ketiga kami bersiap ke Danau Kakaban. Kami berangkat pukul 8 pagi dan sekitar 30 menit kemudian kami telah sampai di Danau Kakaban. Kami adalah rombongan pertama dan segera kami menaiki tangga yang sedikit curam untuk menuju danau.Ada beberapa jenis Jelly Fish (Ubur-ubur) di Danau ini. Jelly Fish di Kakaban tidak menyengat dan hanya ada 2 di dunia. Salah satunya di Kakaban. Tapi ternyata setelah saya browsing, Jelly Fish ini juga ditemukan di Togean (Sulawesi Selatan). Karena sensitif dan lembut, maka kita tidak boleh memakai fins saat berenang di danau dan tidak boleh memakai sunblock.Setelah itu kami melanjutkan snorkeling di sekitar Kakaban. Di sini karangβkarangnya sangat indah dan ikan nya juga beraneka jenis. Tapi karena saat itu arus cukup kencang, maka kami hanya sebentar di sana. Setelah itu kami diajak ke Lagoon di sekitar Kakaban.Apabila air sedang surut, kita dapat ke Lagoon ini melalui goa. Tetapi karena air cukup tinggi, maka kami tidak ke gua dan langsung ke lagoon dan harus memanjat tangga yang curam. Di sini kami hanya berfoto-foto. Setelah itu kembali ke Maratua lagi untuk makan siang.Pukul 2 kami melanjutkan perjalanan ke Nabucco. Perjalanan ke Nabucco cukup jauh sekitar 50 menit. Di sini kami berfoto-foto di pantai kemudian kami disuguhi snack, teh danΒ kopi kemudian kami berkeliling resor yang dimiliki oleh orang Jerman.Di resor ini banyak terdapat karang-karang besar dan pepohonan. Dan tentu saja tamu yang menginap adalah orang asing karena tarifnya dalam Euro. Setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Semut. Pulau Semut ini seperti Pulau GosongΒ tetapi kecil jadi kami hanya berfoto-foto sebentar dan kembali ke Maratua.Hari keempat, kami bangun disambut hujan. Setelah mandi dan sarapan, tepat pukul 9:00 kami meninggalkan Maratua kembali ke Tarakan. Sampai di Pelabuhan Tengkayu, Tarakan sekitar pukul 12:15. Setelah makan siang, kami diajak mengunjungi hutan mangrove dan bekantan di pusat kota.Sayangnya ketenangan hutan iniΒ tercemar karena penjaga menyetel musik sangat keras. Kami melihat belasan bekantan di hutan ini bergantungan di dahan-dahan serta melihat ikan amfibi yaitu ikan yang bisa hidup di darat dan air.Sambil menunggu pesawat, kami pun diajak mengunjungiΒ rumah adat. Di sini kita bisa menyaksikan tarian khas Kalimantan yaitu Tari Perang dan Tari Sumpit. Setelah selesai, kami pun diantar ke Bandara Juwata. Sampai bertemu lagi di paradise yang lain.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum