Ini Bukti Pulau Nusakambangan Tidak Menyeramkan
Selasa, 26 Agu 2014 13:55 WIB

F I R D Ξ
Jakarta - Mendengar nama Nusakambangan, tak pelak yang terlintas adalah seramnya lapas penjarabeserta penghuninya. Namun jika datang ke sana, Anda akan menemukan pantai cantik dan benteng tua bersejarah. Ini bukti keindahannya!Sempat ragu untuk mengunjungi pulau yang konon seram ini, akhirnya saya memberanikan diri untuk melakukan trip singkat ke Pulau Nusakambangan melalui Cilacap.Memulai perjalanan dari Kota Gombong, saya dan seorang teman naik bus ukuran 3/4 dengan Jurusan Gombong-Buntu, kemudian melanjutkan dengan bus berukuran sedang jurusan Purwakarta-Maos-Cilacap.Kami berhenti di Terminal Cilacap, kemudian menggunakan angkutan umum berwarna kuning. Awalnya kami sempat kebingungan karena banyaknya supir angkot dan tukang ojek yang mengerubungi menawarkan jasanya.Saya pun mengambil inisiatif untuk bertanya pada petugas dishub yang sedang duduk santai di sana, dan diarahkan untuk naik angkot berwarna kuning. Alhamdulillah kami tidak tersesat.Kami memutuskan untuk turun di gerbang Pantai Teluk Penyu, Cilacap. Berjalan sekitar 1 km, akhirnya kami menemukan kawasan Benteng Pendem yang cukup ramai.Di sana sudah banyak nelayan yang menawarkan perahunya untuk disewa. Perahu tersebut nantinya bisa digunakan untuk menyeberang menuju Pulau Nusakambangan.Setelah melalui negosiasi, kami pun akhirnya sepakat untuk naik perahu cepat milik nelayan dengan harga Rp 50.000/orang. Cukup mahal sebetulnya, namun saat itu kami hanya berdua saja.Sehingga cukup memuaskan untuk mengambil gambar maupun video di tengah laut. Kami pun diantar mengitari setengah dari Pulau Nusakambangan. Berhubung waktu yang semakin siang, kami memilih untuk segera menuju ke pintu masuk pulau.Sepanjang perjalanan menyeberang pulau, kami disuguhi pemandangan yang cukup indah. Pulau Nusakambangan yang luas dan rindang seolah menyimpan banyak misteri.Tak hanya itu, di sepanjang lautan berderet kapal tangki yang besar dan gagah milik Pertamina. Sayang sekali, pemandangan ini dirusak oleh banyaknya sampah yang mengapung di laut.Tiba di Pulau Nusakambangan, kita akan disambut dengan pasir putih dan beberapa penjual makanan. Ada pula penjual batuan khas Nusakambangan. Tak lupa kami membayar biaya masuk pulau sebesar Rp 5.000,00.Di sana terdapat sebuah kendaraan roda empat (mereka menyebutnya odong-odong), yang siap mengantar Anda mengitari Pulau Nusakambangan yang masih rindang. Kami pun tak melewatkan kesempatan untuk menaiki odong-odong tersebut. Lumayan menghemat energi.Kami mengunjungi pantai pasir putih pertama yang kami jumpai disana. Unik sekali, karena rindangnya pepohonan ternyata berbatasan langsung dengan pasir putih yang menjemput air laut bening dan sangat biru. Pasirnya sangat halus, dan pemandangannya sangat indah.Keindahan pulau ini pun dilengkapi dengan suasana yang sepi, tenteram dan bersihnya pantai pasir putih ini. Segala kelelahan setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam dari Gombong pun seketika hilang.Saya merasa sangat beruntung karena lahir di Indonesia dan berkesempatan melihat karya Tuhan yang sangat menakjubkan ini.Puas dengan pantai pertama, kami pun melanjutkan pendakian dan menemukan sebuah benteng yang cukup angker. Tak jauh dari benteng, ada jalan menurun yang mengantarkan kita ke pantai pasir putih yang jauh lebih luas. Kali ini kami menemukan beberapa saung yang menjajakan aneka camilan.Jujur saja, saya benar-benar kagum dengan keunikan Pulau Nusakambangan ini. Dibalik seramnya kawasan Lapas di ujung pulau, ternyata terdapat pantai dengan hamparan pasir putih halus dan lautan biru yang sangat kontras.Saya berjanji jika ada kesempatan, akan sesegera mungkin kembali ke pulau ini.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda