Serunya Mendaki Gunung Galunggung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serunya Mendaki Gunung Galunggung

Fakhri Dhiaulhaq - detikTravel
Selasa, 23 Sep 2014 13:50 WIB
loading...
Fakhri Dhiaulhaq
Jalur pendakian alternatif
Kawah Gunung Galunggung
Kawah Gunung Galunggung
Tangga Gunung Galunggung
Serunya Mendaki Gunung Galunggung
Serunya Mendaki Gunung Galunggung
Serunya Mendaki Gunung Galunggung
Serunya Mendaki Gunung Galunggung
Jakarta - Gunung Galunggung di Tasikmalaya seakan menjadi magnet untuk didaki oleh para traveler pecinta alam. Gunung berapi yang pernah meletus hebat puluhan tahun 1980-an silam ini sangat menantang untuk ditaklukan.Saya melihat kalender, dan menemukan tanggal merah berjejer 3 hari. Melihat libur yang cuma 3 hari, tidak mungkin saya pergi ke Bali untuk liburan. Tapi, saya juga sedang pengen sekali mendaki gundukan-gundukan tanah tinggi. Maka, gunung Terdekat yang jadi tujuan adalah Gunung Galunggung!Ya, gunung yang terletak tidak jauh dari Kota Tasikmalaya ini, hanya sekitar 20 kilometer dari pusat kota. Dengan tinggi puncak 2.167 Mdpl, lumayaan untuk pemanasan sebelum ke Mahameru, seperti yang ada di film '5 Cm'.Seperti biasa, apalah artinya traveling jika tanpa partner. Saya pun mengajak Lia, yang setia turut menemani saya sampai ke sana. Tadinya, bus Budiman akan menjadi tunggangan kita menuju kota Tasikmalaya. Namun mengingat partner saya yang satu ini sudah anti naik bus, akhirnya naik sepeda motor matik kesayangan pun yang jadi pilihan.Kami start dari Kota Bandung pukul 06.15 WIB pagi. Sekadar mengingatkan, bagi yang sudah biasa melalui jalur Bandung- Tasikmalaya, setelah daerah Malangbong menuju perbatasan masuk Kabupaten Tasikmalaya, ada satu lajur dimana pas tikungan dibagi menjadi 1 arah terpisah masing-masing. Jalannya mulus, namun sangat tidak rata, diharapkan untuk memelankan kendaraan.Udara pagi di perjalanan membuat energi full terus. Kami melalui jalanan tanpa istirahat, pukul 08.35 sudah sampai di Kota Tasikmalaya, dan saya tidak lupa mampir dahulu untuk membeli bubur khas Tasik di Jalan Dr Sukarjo. Orang Tasikmalaya pasti sudah familiar dengan Bubur Dokar.Tapi sayangnya bubur yang saya temui, bukanlah bubur yang sama pada saat saya masih kecil tinggal di sini dan sering beli. Entah ada yang kurang atau apa, namun khas dari Cakue dan bubur encer Tasikmalaya ini masih mengingatkan masa kecil indah di sini. Nyam! Bubur pun habis dalam waktu 5 menit saja.Kalau sudah sampai di Kota Tasik, tinggal santai saja naik motornya. Sembari menikmati indahnya pagi di kota Taskmalaya. Tips untuk yang naik motor atau biker pemula, pertama adalah utamakan keselamatan. Jangan sok tahu di jalan. Kedua, jangan sarapan kebanyakan karena bisa mengantuk di jalan. Ketiga, tentu saja motor harus diservis terlebih dahulu di tempat langganan. Tips terakhir, jangan ngebut! Pelan-pelan saja asal sampai dengan selamat di tempat tujuan.Bagi yang belum pernah ke Tasik, dan akan mengunjungi kota ini di kemudian hari, jalanannya tenang, enak banget untuk berkendara! Tapi tetap harus sopan santun di jalan ya! Karena orang-orang Tasikmalaya sendiri terkenal dengan keramahannya sebagai orang Sunda Parahyangan.Setelah selesai mengobrol di rumah sahabat, akhirnya kita berangkat pukul 14.00 WIB siang. Kami memulai start dari daerah Perumnas Cisalak, Kota Tasikmalaya. Perjalanan ke Gunung Galunggung memakan waktu kurang lebih 1 jam. Dari jauh, Gunung Galunggung mudah terlihat, apalagi jika cuaca cerah, para traveler bisa melihat tangga menuju kawahnya dengan jelas dari jarak 15 Km jauhnya.Begitu sampai kaki Gunung Galunggung, para traveler akan disambut oleh para petugas penjaga tiket masuk wisata Gunung Galunggung. Dengan tarif Rp 8.000/motor termasuk orangnya, kita siap tancap gas menuju atas, tempat di mana jalur pendakian berada. Untuk yang motornya matik rumahan seperti saya, disarankan untuk hati-hati, karena kemiringan tanjakan bisa sampai 30-40 derajat. Tidak lama untuk mencapai parkiran motor di jalur Pendakian. 15 menit kemudian, disertai hujan menemani kami menuju atas, sampailah kami di tempat parkiran jalur pendakian.Di sini, para traveler akan disambut tukang parkir-tukang parkir nakal yang meminta tarif parkir, padahal kita sudah membayar di Pos bawah tadi. Tidak aneh, beginilah Indonesia. Kebetulan sahabat saya mempunyai teman karib yang berjualan di sekitar area parkiran lajur pendakian, dan kami menitipkan motor di situ, sehingga gratis.Waktu menunjukan pukul 14.30 WIB, kami pun langsung mengambil langkah kaki untuk segera mendaki. Sebenarnya ada 2 pilihan jalur pendakian, yang pertama adalah jalur via tangga. Jalur ini disediakan oleh pemkab untuk memfasilitasi para wisatawan yang akan melihat kawah di atas. Tentunya jalur ini mempunyai kelebihan seperti mudah dan tidak usah repot menebas tumbuhan-tumbuhan seperti yang kita temui di jalur pendakian ekstrem.Jalur tangga punya handrail, agar kita bisa berpegangan, lalu bisa istirahat kapanpun kita mau. Kekurangannya adalah kaki kita akan terasa lebih cepat pegal karena tangga yang tingginya tidak sama menjadi penghalang kenyamanan di saat menaiki tangga ini. Kami pun memilih jalur ekstrem tanpa tangga. Tempat masuk jalur ini ada di ujung area parkiran dekat mushala. Para traveler tinggal memutar ke belakang mushala, lalu nanti Anda akan mlihat jalur semak-semak kecil, nah itulah tempatnya.Walaupun capek, tapi feelnya terasa sekali. Lumayan! Kami sampai atas melalui beberapa kali istirahat. Ketika Anda sampai di Atas, Anda bisa langsung mengikuti jalur sebelah kiri yang nantinya akan membawa Anda ke tempat di mana ada beberapa lapak warung di sana dan ujung jalur tangga yang tadi. Tapi saya tidak lewat jalur itu, lagi-lagi jalur tidak resmi yang saya lalui. Jalur langsung turun ke bawah, dengan tingkat kemiringan hamper 75 derajat lebih. Wow!Di bawah, Anda akan disambut oleh kawah yang di tengahnya terdapat Anak Gunung Galunggung yang konon masih aktif. Kami pun langsung menuju mushala kecil, mushala ini adalah bangunan satu-satunya yang terletak di Puncak Gunung. Sudah pasti, menemukan mata air yang asli, kami jadikan tempat wudhu dan tidak menyia-nyiakan untuk mencoba meminumnya langsung.Di Galunggung masih terdapat Bunga Edelweiss yang tumbuh, namun tidak banyak. Jadi diharapkan para traveler tidak memetiknya! Jajanan di sana lumayan mahal, jadi kalau mau membeli makanan, sebaiknya membeli di jalan sebelum masuk kawasan Galunggung. Seperti saya yang membeli makan siang nasi bungkus dan minumnya di warung luar kawasan.Secara keseluruhan Gunung Galunggung sangat indah! Layak untuk dikunjungi oleh para traveler pemula yang baru mendaki gunung untuk pertama kalinya. Lain kali akan saya share menganai kuliner di Tasikmalaya. Salam traveler!
Hide Ads