Ada Afrika di Ujung Timur Jawa

Jakarta - Tempat yang wajib dikunjungi oleh traveler pecinta hewan liar adalah Taman Nasional Baluran di Situbondo. Di tempat ini para traveler akan merasa seperti sedang berada di minatur benua Afrika!Setelah menikmati cerita-cerita hebat polisi kehutanan selama bertugas di TN Baluran semalam, kini saya siap menghadapi lembaran cerita saya sendiri di miniatur Afrika ini. Aktivitas pagi ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, bangun pukul setengah enam pagi sudah menjadi rutinitas harian saya di tempat ini.Taman Nasional Baluran memiliki kawasan ekosistem yang lengkap, mulai dari pantai, dataran rendah hingga pegunungan melengkapi bentangan anugerah untuk wilayah timur Jawa ini. Tujuan pertama saya adalah Pantai Bama yang kata ranger Baluran merupakan pantai yang eksotis lengkap dengan mangrove yang mengelilinginya.Cukup berjalan kaki dari Bekol, tempat penginapan saya, bisa ditempuh dalam waktu 1 jam. Jalanan yang diapit oleh padang savana ini sungguh mempesona pandangan saya. Kalau Anda berkunjung pada musim kemarau, mata akan disuguhi pemandangan yang eksotis khas Afrika. Anda pernah menonton National Geograpic kan yang tentang padang savana Afrika? Nah, kita tidak perlu jauh-jauh ke sana untuk menonton rusa berlarian di padang savana, cukup ke Baluran saja pada musim kemarau.Pantai Bama tak kalah eksotisnya dengan savana Baluran. Susunan mangrove yang mengelilingi pantai ini membuatnya kaya akan ikan hias nan cantik. Airnya yang jernih ditambah koralnya yang beragam mempercantik suasana pantai itu. Ada satu yang unik di pantai ini, yaitu banyaknya Macaca fascicularis di pantai itu, cukup merepotkan pengunjung yang datang, karena harus ekstra waspada dengan makanan yang dibawa. Meleng sedikit, monyet itu akan merebutnya dari kita.Puas bermain air di Pantai Bama, saya memutuskan pulang ke penginapan saya di Bekol, pusat Baluran. Tak jauh dari Pantai Bama, saya melihat papan informasi mengenai jalur bird watcing, tertarik dengan jalur tersebut saya mencoba menyusuri jalur itu dan berharap bertemu dengan burung yang kata ranger di sana sering terlihat di jalur pengamatan.Tak sampai 30 menit menelusuri jalur tersebut, saya dikagetkan dengan kehadiran burung Merak Hijau yang datang dari semak-semak. Sekian detik saya terperangah, dan refleks saya mengabadikan momen tersebut dengan kamera yang saya bawa. Fiuh, luar biasa sekali pengalaman ini!Miniatur Afrika di ujung timur Pulau Jawa ini menyajikan pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup saya. Saya berharap bisa mengunjunginya lagi, dan bertemu dengan satwa yang menjadi simbol di sana, Banteng!