Huize Trivelli Jakarta, Makan dan Bernostalgia ke Zaman Belanda
Selasa, 30 Sep 2014 15:25 WIB

Triandi pradana
Jakarta - Huize Trivelli di kawasan Tanah Abang, Jakarta punya konsep yang unik. Saat berwisata kuliner di sana, Anda seakan dibawa kembali menuju suasana ke Zaman Belanda. Penasaran?Sabtu lalu saat saya mengunjungi tempat ini, bangunan rumah yang disulap menjadi restoran ini dari luar terlihat biasa saja. Namun ketika masuk ke dalamnya, kesan tempo dulu pun sangat terasa. Interior meja, kursi, lampu hias, semuanya asli tempo dulu dan masih terawat.Berada di Jalan Ciujung No 36 Cideng, Tanah Abang, Jakarta pusat, Restoran ini bernama Huize Trivelli yang artinya Rumah Tanah Abang dua. Restoran ini juga sebagai sebuah bentuk apresiasi untuk kenangan masa lalu.Huize diambil dari bahasa Belanda yang artinya rumah, dan Trivelli diambil dari nama jalan Tanah Abang dua, yang dulu tahun 1939 namanya Laan Trivelli.Sejak tahun 1954 di Laan Trivelli 108 (Tanah Abang dua No 108), restoran ini berada di rumah yang dulunya dijadikan Camp penahanan wanita dan anak-anak Belanda pada masa kependudukan Jepang tahun 1942 - 1945. Kemudian pada tanggal 22 April 2013, restoran ini pindah ke Jalan Ciujung no 36 Jakarta Pusat, karena tempat yang sebelumnya dijadikan sebagai Cagar Budaya oleh pemerintah.Uniknya, di Jakarta restoran dengan konsep seperti ini sangat jarang ditemui. Huize Trivelli Heritage Restoran ini bergaya Indo-Belanda. Memiliki interior yang menghubungkan gaya Eropa Tiongkok dan Jawa, lengkap dengan perabotan asli tempo dulu.Dikemas apik dengan suasana musik khas Indo-Belanda. Pengunjung pun akan merasa nyaman berlama-lama berada di sini, dan kita pun seperti diajak berkunjung ke sebuah rumah tahun 40-an.Menurut Asyrafi Soe'oed, yaitu anak dari owner restoran ini, pengunjung yang rata-rata usia 60 sampai 70 ketika mengunjungi tempat ini merasa seperti flashback ke masa lalu.Dia pun menjelaskan bahwa restoran ini adalah restoran turun temurun keluarga yang sengaja dijaga keaslianya, sama seperti tempo dulu.Makanan di restoran ini menggabungkan dua jenis makanan, atau lebih sering dikenal Fusion Food, yaitu makanan Indonesia dengan Belanda.Dengan harga makanan dan minuman mulai dari Rp 15.000 sampai dengan Rp 400.000, pengunjung bisa menikmati sajian set-menu ala Carte. Mulai dari Appetizer, Main Course, sampai Desserts yang sangat enak.Tapi yang tentu saja berbeda adalah suasana yang dirasakan ketika berada di dalamnya, yang tidak bisa kita temui di restoran lain.Kata yang pas untuk menggambarkan restoran ini adalah sangat Kreatif! Di tengah-tengah persaingan restoran yang mengambil gaya modern, restoran ini masih menjaga keaslian budaya dan sejarah bangsa indonesia tempo dulu.Restoran ini buka setiap hari, pada hari Senin sampai Kamis. Buka dari pukul 08:00 Wib sampai 16:00 Wib. Untuk weekend buka dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar