Naik Sepeda Jakarta-Banten, Siapa Takut?
Rabu, 07 Mei 2014 11:37 WIB

Jakarta - Hobi bersepeda ternyata bisa jadi cara untuk menikmati objek wisata di salah satu kota. Seperti perjalanan Jakarta-Banten, menempuh jarak 155 km sambil mengayuh sepeda dan melewati lintasan yang tak terduga. Siapa takut?Mungkin kata orang ini gila. Mungkin kata orang saya nganggur. Tapi kalau sebuah kepuasan harus dibayar dengan itu mengapa tidak? Pengalaman menyusuri ujung utara Banten dengan sepeda, dari Tangerang sampai Merak. Puas!Ya, sesuai judulnya, tulisan ini menceritakan pengalaman bersepeda saya menyusuri Provinsi Banten yang baru berusia akhil baliq sekitar 12 tahun. Dari daerah Pasar Baru di pusat Jakarta sampai di Merak, ujung barat Pulau Jawa. Saya menempuh jarak sepanjang 155 Km, selama 11 jam 12 menit di luar istirahat tentunya. Biar kelihatan keren, perjalanan ini saya bagi dalam beberapa etape layaknya 'Tour de France' yang menginspirasi perjalanan ini.Berikut etape yang saya lintasi:Etape 1 (Jakarta Pusat-Tangerang)Setelah baru terpejam sekitar 2 jam karena susah memejamkan mata, sekitar puku 03.16 WIB di hari Jumat dini hari perjalanan ini dimulai. Setelah membeli air mineral untuk kebutuhan selama di jalan, dan sedikit jelly untuk mengisi perut, saya kayuh sepeda Semi Fixie melintasi Jalan Samanhudi yang masih ada beberapa kendaraan lalu lalang menuju daerah Grogol.Dilanjutkan ke Jalan Daan Mogot yang memanjang dari Jakarta sampai Tangerang. Sempat berhenti sebentar di daerah Kalideres untuk salat Subuh. Etape pertama berakhir di pertigaan Tiga Raksa selama 2 jam 33 menit. Jalanan sepi karena orang lagi pada salat Ied, jadi serasa milik sendiri. Jalanan yang dilalui cukup landai dan kondisi aspal yang bagus.Etape 2 (Tangerang-Serang)Dari pertigaan Tiga Raksa perjalanan ke barat dilanjutkan menyusuri daerah Kabupaten Tangerang yang ternyata sangat luas. Setelah mengayuh hampir 1 jam 53 menit dengan beban di pundak yang semakin berat karena salah tidak pakai tas ransel, sampai juga di Kabupaten Tangerang.Perasaan saat itu sudah mulai berbunga kembali setelah sempet keteteran di sepajang etape 2 karena mengira tujuan sudah dekat. Maklumlah plang rambu terakhir yang ditemui jauh di Kabupaten Tangerang. Walaupun kenyataanya Kabupaten Serang sama besarnya dengan Tangerang.Etape 3 (Serang-Cilegon)Setelah istirahat dan sarapan dengan bakso yang enak, mungkin karena kelaparan, perjalanan dilanjutkan menyusuri sepanjang Kabupaten Serang sampai masuk ibukota Provinsi Banten di Kota Serang. Ternyata Kota Serang tidak seperti ekspetasi saya sebelumnya terhadap suatu ibukota provinsi. Kotanya tidak lebih bagus dari Tangerang, bahkan Cilegon sekalipun.Hampir 1 jam 29 menit mengayuh dengan susah payah karena down dengan beban di pundak dan lutut yang mulai tertarik ototnya. Akhirnya masuk Kota Cilegon yang kembali menumbuhkan harapan dan semangat. Sampai di Cilegon langsung persiapan untuk salat Jumat karena sudah menunjukan pukul 11.30 WIB. Setelah salat Jumat, sempat tertidur sekitar sejam karena kecapekan.Etape 4 (Cilegon-Anyer)Sempat mengisi perut dengan Natta de Coco dan membeli persediaan air yang sudah habis, perjalananan dilanjutkan melewati etape yang paling berat di tour ini. Selepas Cilegon memasuki kawasan industri, jalanan mulai terlihat lubang-lubang. Diawali di kawasan Krakatau Steel, pabrik baja terbesar di Indonesia jalanan sudah mulai rusak, puncaknya di kawasan di industri pabrik semen.Jalan yang diapit pegunungan kapur di sisi kiri dan kawasan pabrik semen di kanan ada Holcim, Semen Gresik dan Padang jalanan yang ada saya kira nggak ada di Pulau Jawa. Kawasan yang berjarak sekitar 100 km dari ibukota dan menuju kawasan wisata bisa seperti itu.Akhirnya setelah perjuangan berat selama 1 jam 53 menit dan beberapa kali menuntun sepeda, karena jalan sudah bener-benar tidak layak dilewati sepeda sampai juga di kawasan Anyer. Namun sedikit ada rasa kecewa karena kawasan di pinggir pantai dibangun cottage dan hotel, sehingga akses ke pantai sangat terbatas.Etape 5 (Anyer-Merak)Puas menikmati pantai, perjalanan dilanjutkan ke titik akhir di Pelabuhan Merak. Kembali harus melewati perjalanan yang super berat di kawasan industri. Akhirnya sampai kembali ke kawasan Kota Cilegon, langsung dibelokan ke sisi yang lain menuju Merak.Jalanan yang sedikit menanjak tidak terasa dengan pemandangan dan kondisi jalan yang mulus. Sekitar 10 km menjelang Merak, berhenti sebentar di bagian belakang Krakatau Steel. Setelah membeli air mineral ditancap lagi menuju Pelabuhan Merak.2 jam 25 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pelabuhan Merak. Karena sudah sampai pelabuhan sekalian dilanjutkan naik Roro ke Bakauheni. Ternyata butuh sekitar 6 jam untuk bolak-balik Merak-Bakauheni. Akhirnya pukul 02.30 WIB sampai kembali di Merak, langsung lanjut ke terminal terpadu untuk balik ke Jakarta naik bis dan membayar dobel kalau bawa sepeda.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Pendemo Tolak Kapal Pesiar Bawa Turis Israel Berlabuh di Yunani