Karimunjawa Secuil Surga Nan Damai di Utara Jawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Karimunjawa Secuil Surga Nan Damai di Utara Jawa

Septiana Pratiwi - detikTravel
Jumat, 09 Mei 2014 12:45 WIB
loading...
Septiana Pratiwi
Keindahan underwater Karimunjawa
Pulau Cemara Kecil
Siap snorkeling
Aturan snorkeling di Karimunjawa
Karimunjawa Secuil Surga Nan Damai di Utara Jawa
Karimunjawa Secuil Surga Nan Damai di Utara Jawa
Karimunjawa Secuil Surga Nan Damai di Utara Jawa
Karimunjawa Secuil Surga Nan Damai di Utara Jawa
Jakarta - Karimunjawa adalah secuil surga di utara Pulau Jawa yang makin digandrungi wisatawan. Alam bawah laut yang cantik dan damainya pulau ini membuat wisatawan betah tinggal lama di sana."Kamu dari Kalimantan, Dik? Masa? Jauh betul? Berapa hari sampai sini?"Itulah kalimat yang paling saya dengar ketika ketemu dan berkenalan dengan orang-orang beberapa waktu lalu saat melakukan perjalanan destinasi ke Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah. Saya punya kesempatan buat liburan ke sana. Akhirnya, setelah dua bulan menabung dari gaji 'banting suara', saya berencana solo traveling alias melakukan perjalanan sendirian.Saya mengambil langkah ini karena beberapa alasan. Alasan pertama karena nggak mau ribet di tengah jalan kalau tiba-tiba teman mengajak ke rute lain, atau tiba-tiba saya tergoda ingin ikut-ikutan teman traveling ala koper yang bisa nmenghabiskan tabunganDimulai dari hal-hal kecil saja, seperti beli oleh-oleh atau makan menu yang 'wah'. Ingin sih bareng teman yang sudah biasa bacpacker dan tahu kondisi backpacking di jalan. Tapi saya tidak punya teman seperti itu di kampus maupun di tempat kerja.Persiapan ke Karimunjawa kali ini saya lakukan H-2, kecuali tiket pesawat yang sudah dibeli 1 bulan yang lalu mumpung ada promo. Ada satu lagi persiapan H-7, yaitu pesan paket tur di sana. Bukannya ingin mengkhianati cara backpacker, tapi saya sarankan kalo ke Karimunjawa sendirian atau bertiga aja mending ikut paket tur. Apalagi buat yang dari Kalimantan.Rata-rata harganya Rp 700 ribu sudah tiket kapal dari Jepara PP, makan selama 3 hari (5x), sewa alat snorkel lengkap, sewa kapal seharian mengunjungi 3 pulau berbeda, penginapan homestay 3 hari 2 malam, dokumentasi selama tur termasuk foto underwater, piknik bakar ikan laut yang gede-gede, tiket masuk lokasi wisata, safety kits, tour guide fee.Hari pertamaPulang siaran, pukul 11.00 WITA saya langsung tancap gas sepeda motor kesayangan sambil manggul carrier ke Syamsuddin Noor Airport Banjarmasin. Sepeda motor saya titip ke rumah Inon teman saya yang rumahnya deket airport. Pesawat take off jam 14.30 Wita, sampai Juanda jam 14.40 WIB juga (beda waktu 1 jam). Sampai Juanda saya sempat ngecharge HP di loket Lion Air dekat Arrival Gate dan nongkrong di sana sampai pukul 16.00 WIB.Kenapa rutenya lewat Surabaya? Karena tiket pesawat yang murah cuma ke situ. Rute penerbangan Banjarmasin-Semarang jarang dan mahal. Pukul 16.00 WIB saya langsung naik Bus Damri Juanda menuju Terminal Purabaya.Sampai Purabaya, saya janjian sama 1 pasangan new bride backpacker asal Jember Mbak Rina dan Mas Rian yang kenal via Couchsurfing.com. Mereka juga mau ke Jepara, tapi tujuannya tidak ke Karimunjawa, tapi ke rumah orang tua. Sukses saya jadi obat nyamuk di Rest Area Purabaya selama 3 jam sambil nunggu Bus Patas ke Kota Jepara.Jadwal Bus Patas ke Jepara memang ada 3 jadwal. Kadang cuma 2 jadwal sehari. Jamnya juga nggak menentu, jadi lebih baik stand by di terminal pukul 18.00 WIB paling lambat. Tanya petugas terminal yang di belakang panggung orkes, jam berapa bus terakhir ke Jepara. Semakin malam semakin baik, karena kapal yang akan saya naiki dari Jepara ke Karimunjawa berangkat siang pukul 14.00 WIB.Bus Indonesia yang saya naiki ke Jepara warna biru, berangkat pukul 20.00 WIB. Busnya enak, AC-nya kencang, ada TV, cuma belum ada WiFi-nya. Paling nggak saya bisa menikmati jalur Pantura tanpa diganggu koneksi internet.Hari ke-2Sampai Terminal Jepara pas pukul 05.00 WIB, musala terminal dan toilet ada di samping jalan masuk bus. Terminal Jepara terbilang sepi untuk ukuran terminal kota. Kalaua Anda turun dari bus dan pake carrier, tukang becak pasti tahu Anda mau ke mana dan langsung menawarkan jasa antar ke Pelabuhan dengan tarif Rp 10.000.Karena waktu itu saya ngerasa masih kepagian buat ke Pelabuhan dan jadwal kapal pukul 14.00 WIB, saya berencana buat jalan-jalan dulu keliling Kota Jepara. Tarif keliling Kota Jepara naik becak juga terbilang murah, sekitar Rp 35.000 dapat 1,5 jam.Anda bisa ke alun-alun warga Jepara lari pagi, ke Museum RA Kartini, ke Pasar Tradisional Jepara. Kota paling utara di Pulau Jawa ini masih sejuk dan tidak ada macet lho.Kapal yang saya naiki namanya KMC Express Bahari berangkat pukul 14.30 WIB siang. Buat yang mabuk laut, hati-hati ya naik kapal ini. Saya berangkat bareng guide saya, satu cewek asal Semarang bernama Ferlita dan dua cowok bule Libya yang kuliah di Undip Magister Akuntansi, M Hanifa dan Ali. Sedangkan Mbak Rina dan Mas Rian cuma mengantar sampai pelabuhan karena mereka berdua udah berkali-kali ke Karimunjawa.Setelah 2,5 jam dikocok-kocok KMC Express Bahari, akhirnya kita berlima sampai di Pelabuhan Karimunjawa. Saya dan Ferli langsung diantar pakai mobil ke homestay. Sedangkan cowok-cowok bule diantar ke hotel yang sudah mereka upgrade. Saya milih tidak upgrade ke hotel bukan cuma ingin cari harga murah, tapi sekaligus bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat asli Karimunjawa.Homestay kami namanya Miawandry. Homestay yang terletak di tengah-tengah antara pelabuhan dan Alun-alun Karimunjawa. Homestay-nya bersih, ukuran kamar 3x3 dengan kipas angin dan cermin. Kamar mandinya juga bersih kok, dan dibikin terpisah khusus sama yang punya rumah.Malamnya, kita diajak ibu yang punya homestay buat bakar ikan di belakang rumah beliau. Kebetulan di belakang rumah homestay langsung menjorok ke pantai, walaupun bukan pantai yang berpasir putih. Kita berdua nggak ada yang sadar di belakang homestay itu pantai. Karena di Karimunjawa, tidak ada bunyi ombak sama sekali karena emang ombak di Pantai Utara terbilang kecil, bahkan tenang seperti danau.Hari ke-3Pukul 08.00 WIB kita sudah diajak siap-siap buat island hopping. Jadwal molor satu jam gara-gara menunggu bule Libya yang kesiangan bangun. Ya, kita berdua disatuin lagi sama dua cowok bule Arab itu di kapal.Kapal yang kita naiki bisa juga disebut kapal nelayan. Kapal ini bisa muat 15 orang. Kapalnya ada spot buat berteduh, jadi yang takut hitam, jangan khawatir. Perjalanan dari pelabuhan Karimunjawa ke spot snorkeling pertama kira-kira 20 menit.Spot snorkeling pertama berada di dekat pulau tak berpenghuni, Pulau Menjangan Kecil. Di spot ini kedalaman lumayan tinggi, 7 meteran. Di spot ini banyak ikan warna-warni yang udah terbiasa mendekat ke diver buat minta makan.Begitu saya genggam roti, langsung dikerubungin puluhan ikan hias ini. Berasa seperti mau dilahap piranha. Untuk terumbu karangnya, di sini ada hard dan soft coral. Warnanya macam-macam, ada warna merah, ungu, biru, putih, hijau. Ini spot diving paling warna-warni yang pernah saya lihat. Maklum, cuma pernah snorkeling di Angsana, Kalsel, dan Kepulauan Seribu yang warna koralnya cuma putih dan biru saja.Spot yang kedua ada di dekat Pulau Cemara Kecil. Kedalamannya cuma 2-3 meter. Jadi buat yang baru bisa berenang pakai pelampung. Hati-hati menginjak karang yang mudah rapuh. Dari spot snorkeling, kita semua disuruh naik kapal lagi buat maju dikit ke pantai di Pulau Cemara Kecil buat piknik bakar ikan. Karena saya malas naik kapal lagi. Mending berenang saja buat ke pantainya yang tenang dan sama sekali tak ada ombaknya.Pantai Cemara Kecil ini merupakan pantai di pulau yang tak berpenghuni. Luasnya sekitar 2 hektar saja, kira-kira dan cuma dihuni ayam hutan liar yang tiap hari pasti dapat makan karena turis yang datang ke pulau abis bakar ikan pasti ngasih sisa makanan ke ayam-ayam di pulau itu.Saya juga salut sama biro-biro travel yang sangat bertanggung jawab tidak buang sampah di pulau ini setelah mengadakan aktivitas bakar ikan. Mereka sudah punya sikap eco-tourism yang baik.Habis bakar-bakar ikan, kita langsung menuju spot snorkeling ke tiga. Di sini kedalamannya cuma 3-5 meter. Spotnya dekat saja sama Pulau Karimunjawa. Tapi dalamnya memang bagus banget, jarak pandangnya jelas banget.Karangnya lebih besar-besar daripada spot snorkeling pertama dan kedua. Di sini, Anda bisa menemui terumbu karang soft seperti tangan manusia. Untuk hard coralnya, banyak yang seperti kuali raksasa, panci, bunga Raflesia arnoldii. Warni-warni dan banyak bentuknya.Untuk arus di sini juga lebih tenang daripada spot lainnya. Tapi sayangnya, di sini jarang ada ikan. Tapi di sini saya menemui banyak bulu babi, bintang laut, dan kerang raksasa.Puas menggosongkan kulit sampai hitam selama kurang lebih 5 jam menikmati alam bawah laut, akhirnya kita pulang, Tapi tidak lupa juga mampir ke Pantai Tanjung Gelam. Pantai ini merupakan pantai cantik masih berpasir putih yang sudah banyak warung es kelapa mudanya.Kalau mau lihat sunset paling cantik di Karimunjawa, ya di pantai ini. Walaupun pemandangan di sini agak terganggu dengan pemandangan bule-bule lagi jemuran di atas pasir putihnya, tapi itu bikin saya untuk ikut-ikutan tidur di atas pasir putihnya. Karena pantai di sini lebih teduh banyak pohon kelapanya daripada Pantai Cemara Kecil.Malamnya, saya sama Ferli ke Alun-alun Karimunjawa. Di alun-alun ini, banyak pedagang makanan seperti ikan bakar, lobster, bakso ikan, suvenir, jus, jagung bakar. Yang jualan di sini masih dengan harga miring. Lapangan alun-alun biasanya buat tempat anak-anak asli Karimunjawa main bola atau buat kegiatan gathering perusahaan yang liburan ke sini.Kalo malam, bule-bule di sini juga pada ngumpul makan, sambil buka laptop. Seperti di Bali, padahal masih di Jawa Tengah. Kalau untuk suvenir, yang jangan sampai terlewat adalah kaosnya yang sablonannya lucu-lucu dengan harga Rp 30-50ribu. Ada juga gantungan kunci Rp 5.000-an, dan kerupuk ikan.Hari ke-4Ini hari terakhir kami di Karimunjawa, saya manfaatkan waktu buat menyewa sepeda motor dengan harga Rp 50 ribu per hari dengan hasil menawar. Walaupun cuma dipakai sampai pukul 12.00 WIB, karena kapal pulang KMC Kartini ke Semarang pukul 14.00 WIB. Saya menikmati waktu sendirian keliling pulau masih pakai baju piyama berasa seperti warga kampung situ juga. Sedangkan Ferli masih tidur kecapekan dalam kamar homestay.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads