Mitos Batikam di Sumbar, Batu yang Ditikam Keris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mitos Batikam di Sumbar, Batu yang Ditikam Keris

Merza Gamal - detikTravel
Rabu, 04 Jun 2014 15:54 WIB
Jakarta - Jika liburan ke Sumatera Barat, datanglah ke Batusangkar untuk melihat Batu Batikam. Sesuai namanya, inilah batu berbentuk segitiga dengan lubang tikaman di tengahnya. Mitosnya, batu itu berlubang karena ditikam keris.Situs Batu Batikam dengan latar belakang pohon beringin raksasa memberikan kesan mistis saat kita memasuki area seluas 1.800 m2 yang terletak di Nagari Limokaum, sekitar 4 km dari pusat kota Batusangkar.Situs Batu Batikam merupakan medan nan bapaneh, yaitu tempat bermusyawarah kepala suku. Deretan batu yang membentuk formasi segi panjang adalah tempat duduk para ketua suku ketika bersidang.Di tengahnya, di atas susunan batu, terdapat batu yang hampir berbentuk segitiga terbalik terbuat dari batuan andesit dengan lubang pipih menembus batu di bagian atasnya, mirip bekas tikaman senjata tajam, sehingga disebut Batu Batikam. Batu Batikam ini berukuran tinggi 55 cm, tebal 20 cm, dan lebar 45 cm.Pada salah satu penanda yang dibuat dinas setempat di situs Batu Batikam, menyebutkan bahwa menurut kepercayaan tradisional Minangkabau, Batu Batikam ini berlubang karena ditikam oleh Datuak Parpatih Nan Sabatang yang berselisih paham dengan saudara tirinya yang bernama Datuak Katamanggungan.Mereka sama-sama pemimpin suku Koto Piliang dan Bodi Chaniago, namun mereka memiliki pandangan berbeda tentang pengertian dari kebijaksanaan.Akhirnya, dikarenakan hal tersebut, mereka jadi berselisih paham dan di mulailah pertikaian di antara keduanya. Namun mereka berdua adalah saudara, jadi mereka sama-sama tidak tega untuk saling menyakiti, akhirnya mereka sepakat untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang kebijaksanaan.Setelah beberapa saat, mereka bertemu kembali dan akhirnya sepakat bahwa tiap daerah bebas untuk menggunakan adat yang mana, baik itu adat Koto Piliang atau pun adat Bodi Chaniago, hal itu dilakukan demi kesejahteraan rakyat Minangkabau.Mereka mengakhiri pertikaian dengan menancapkan masing-masing keris mereka pada sebuah batu, yang salah satunya ada di kawasan Limokaum ini. Sedangkan batu yang satu lagi di letakkan di Sungai Tarab VIII Batu (Bungo Satangkai, Bulakan Sungai Kayu Batarok) karena akan di gunakan sebagai pusat dari pemerintahan Koto Piliang.Selain situs Batu Batikam, banyak objek wisata menarik yang terdapat di sekitar Batusangkar, baik wisata alam maupun wisata sejarah dan juga wisata kuliner.Batusangkar merupakan pusat budaya Minangkabau dan tempat pusat kerajaan Pagaruyuang di zaman dahulu. Jadi jika berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lewatkan berkunjung ke pusat budaya Minangkabau di Batusangkar. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads