Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?

Rita Syifa Rosiana - detikTravel
Selasa, 10 Jun 2014 10:20 WIB
loading...
Rita Syifa Rosiana
Merangkak menuju Puncak Merapi
Kawah Merapi dan hamparan Awan Putih
Kawah Merapi
Para Pendaki di salah satu sisi Merapi
Pemandangan Gunung Sindoro dan Sumbing dari Merapi
Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?
Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?
Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?
Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?
Mengapa Anda Harus Mendaki Gunung Merapi?
Jakarta - Jika Anda menyukai alam dan hobi naik gunung, maka Gunung Merapi wajib didatangi. Trek mendaki yang sulit bakal dibalas impas dengan pemandangan dari puncaknya di ketinggian 2.968 mdpl.Sore itu usai mengurus perizinan, saya bersama empat orang teman beranjak meninggalkan base camp Bara Meru Merapi. Setelah menyusuri jalan beraspal yang menanjak, sepuluh menit kemudian kami sampai di New Selo.Pendaki yang baru turun atau akan naik biasanya akan berhenti dulu di New Selo. Tak berlama-lama di New Selo, kami bergegas melanjutkan pendakian, berharap tidak terlalu malam sampai di Pasar Bubrah, tempat kami akan mendirikan tenda sebelum muncak keesokan harinya.Kami terus berjalan menyusuri jalan setapak, hingga akhirnya tiba di gerbang pendakian yang ditandai dengan tulisan 'Selamat Datang di Taman Nasional Gunung Merapi'.Trek yang dilalui semakin terjal, beberapa kali kaki saya terantuk batu, beruntung kaki terlindungi sepatu sehingga tidak lecet. Hari beranjak gelap, Hendra dan Ben yang berjalan di depan mulai menyalakan Head Lamp, demikian pula dengan Hendro dan Slamet yang berjalan di belakang. Sementara saya yang berjalan di tengah sementara cukup mengandalkan cahaya senter mereka.Ditemani cahaya bulan purnama, langkah demi langkah dengan sesekali berhenti untuk melepas lelah dan salat. Hingga akhirnya setelah mendaki selama sekitar 4 jam, kami tiba di Pasar Bubrah.Memandang ke sekeliling Pasar Bubrah, saya membayangkan seperti berada di sebuah planet lain. Hamparan batu besar dan kecil berserakan, sementara di depan puncak Merapi nan gagah berdiri menjulang, di Pasar Bubrah ini kami mendirikan tenda dan bermalam.Keesokan harinya kami bangun kesiangan, harapan untuk menyaksikan matahari terbit dari Puncak Merapi pupus sudah. Beruntung saat keluar tenda saya masih bisa menyaksikan matahari terbit, meski hanya di Pasar Bubrah.Usai sarapan kami mulai melangkahkan kaki menuju puncak, setelah sekitar 1,5 jam berjuang mendaki dengan medan yang didominasi pasir halus, kami akhirnya sampai di Puncak.Luar biasa indah pemandangan dari Puncak Merapi ini, sejauh mata memandang hanya hamparan awan putih yang mendominasi. Dari puncak juga kita dapat menyaksikan pemandangan Gunung Merbabu, Sindoro, dan Sumbing, serta kawah Gunung Merapi.Kali ini Merapi tak lagi ingkar janji, setelah pada pendakian sebelumnya saya terpaksa harus menghentikan pendakian hanya sampai Pasar Bubrah, karena, kabut yang sangat tebal tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian hingga ke Puncak. Kapan Anda mendaki Gunung Merapi?
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads