Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi

Ferdi Andrea - detikTravel
Jumat, 13 Jun 2014 18:50 WIB
loading...
Ferdi Andrea
Ikan semah dalam akuarium alam
Danau Kaco
Kelabang raksasa (Myriapoda) yang kami temui di perjalanan
Padang bambu
Homestay rumah lama. Rasakan sensasi menginap disini
Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi
Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi
Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi
Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi
Danau Ajaib Sebening Kaca & Kelabang Raksasa di Jambi
Jakarta - Jika normalnya berkaca hanya dapat dilakukan di depan cermin, ternyata Anda juga bisa berkaca di Danau Kaco. Danau di kaki Gunung Kerinci ini memang terkenal bening bak kaca. Kelabang di sini juga besar-besar lho! Sebuah keunikan yang tersembunyi di alam Kerinci, Danau Kaco. Tidak terlalu luas, sekitar 30 x 30 meter, namun kenindahannya tidak diragukan lagi. Butuh waktu 2 jam setengah dengan berjalan kaki untuk menikmati keindahannya.Sabtu siang pukul 14.00 WIB, kami bertolak dari Kota Sungai Penuh menuju desa terdekat Lempur Tengah. Memakan waktu satu jam dengan menggunakan kendaraan pribadi.Sesuai dengan kesepakatan awal, kami akan menginap di rumah penduduk sebelum melanjutkan perjalanan ke Danau Kaco besok pagi. Kami memilih rumah lama untuk dijadikan homestay.Nuansa desa begitu terasa, serta penduduk yang ramah. Saking semangatnya, membuat kami lupa akan waktu istirahat. Besok pagi perjalanan akan dimulai.Pukul 06.00 WIB kami sudah bangun, bersiap untuk memulai pertualangan. Terlihat juga masyarakat yang mulai sibuk dengan aktivitasnya, berangkat ke ladang.Selesai sarapan kami langsung bergerak mencapai pintu gerbang Danau Kaco. Perjalanan melewati jalan setapak, kiri kanan terhampar kebun penduduk yang diselingi dengan hamparan hijaunya sawah. Benar-benar suasana desa yang masih sangat asri.Menuju shelter satu, tracknya cukup jelas. Perlu diketahui, tracknya tidak terlalu ekstrem dengan tanjakan begitu curam, cukup landai tapi berlumpur. Lumayan harus pintar memilih jalan, kalau tidak mau tercebur ke dalam lumpur.Melewati shelter satu, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak melepas penat, sebelum melanjutkan kembali perjalanan yang masih lumayan 20 menit. Dari shelter satu terdapat persimpangan, lalu belok kiri. Dari sini telinga kita akan dimanjakan dengan suara siamang yang saling bersahutan, dan bergelantungan di atas pohon, diselingi dengan sesekali kicau-kicau burung nan merdu.Area ini termasuk daerah hutan hujan tropis. Karena curah hujan cukup tinggi di sini, karena setiap kali saya berkunjung selalu diguyur hujan. Tidak jauh dari sini, kita akan menyeberangi sebuah sungai. Tapi sebelum menyeberangi sungai, kita akan melewati padang bambu yang tumbuh liar sepanjang 800 meter.Perlu diketahui, jika hujan begitu lebat, saya sarankan jangan berlama-lama di danau. Karena jika air sungai sudah meluap, besar kemungkinan kita tidak bisa keluarKita berjalan masih dalam track yang sangat datar, tapi agak berliku-liku sedikit selama 20 menit. Sebuah tanjakan mengantarkan kita pada sebuah keindahan.Tampak keindahan danau yang memukau, terpampang tepat di depan mata. Berbagai ekspresi dikeluarkan ditempat ini, menandakan betapa indah karya Tuhan.Semua jerih payah pun terbayar dengan keindahan yang disuguhkan aquarium alam Danau Kaco Lempur. Sambil menunggu teman-teman yang mengabadikan keindahan alam Danau Kaco lewat kamera, saya memilih bersantai sambil memberi makan ikan. Sekali lempar nasi ke dalam danau, puluhan ikan merapat dengan cepat.Setelah cukup lama bersantai di tepian danau, keunikan serta keindahannya pun tak luput dari berbagai sanjungan. Pukul 14.30 WIB, hujan mulai turun. Kami pun mulai berkemas, berpacu dengan waktu untuk kembali ke gerbang.Pukul 15.30 WIB, kami sampai di gerbang awal dimulainya perjalanan. Setelah berbenah, pukul 16.00 WIB kami langsung bertolak ke Kota Sungai Penuh. petualangan pun terpaksa diselesaikan, karena rombangan harus kembali ke kota masing-masing.Saya sarankan buat teman-teman yang ingin menjelajah keindahan-keindahan di Kerinci, selain menyiapkan fisik dengan baik Anda juga harus mempunyai waktu yang panjang. Salam dari tanah tertinggi Sumatera, dari lembah bukit barisan Tanah Kincai!
Hide Ads