Explore Indonesia: Banyuwangi
Menyusuri Mangrove di Banyuwangi Naik Perahu Gondang-gandung
Selasa, 24 Jun 2014 10:20 WIB

Jakarta - Hutan mangrove di Taman Nasional Alas Purwo menawarkan petualangan seru sambil naik perahu gondang-gandung, yaitu 2 perahu disambung menjadi satu. Susurilah Sungai Segoro Anakan di area Bedul dan siapkan kamera Anda!Salah satu destinasi detikTravel Explore Indonesia: Tour Banyuwangi tanggal 20-22 Juni 2014 yang baru lalu adalah ke Taman Nasional Alas Purwo. Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan ujung timur Pulau Jawa dan terletak di selatan Kabupaten Banyuwangi atau dikenal sebagai Semenanjung Blambangan.Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan karst yang sangat dibutuhkan bagi pengaturan tata air di kawasan ujung timur Jawa. Di Alas Purwo terdapat 4 formasi vegetasi, yaitu formasi hutan hujan tropis dataran rendah, formasi hutan pantai, formasi hutan magrove, dan formasi hutan tanaman.Pada hari Sabtu, 21 Juni 2014, Tim Family detikTravel Explore Indonesia menyusuri keindahan formasi hutan mangrove Blok Bedul yang merupakan bagian dari Taman Nasional Alas Purwo. Hutan Mangrove Blok Bedul berada di sepanjang sungai Segoro Anak dengan luas 866 hektar. Lokasi Blok Bedul berada di Dusun Blok Solo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo.Suasana alam di hutan mangrove Blok Bedul benar-benar asri, karena berada dalam Taman Nasional Alas Purwo. Hutan mangrove tumbuh lebat sepanjang 16 km Sungai Segoro Anakan, yang mengalir ke Samudera Hindia. Bedul sebenarnya merupakan nama ikan yang memiliki tubuh pipih panjang bagai sedotan yang banyak terdapat di kawasan ini. Ikan ini sering dijadikan lauk sehari-hari oleh masyarakat sekitar.Tim Family menyusuri Pelabuhan Bedul hingga ke Sungai Kere dan berbalik arah ke Resor Grajagan menggunakan gondang-gandung. Gondang-gandung merupakan dua perahu yang dijadikan satu, beratapkan terpal dengan kursi-kursi kayu yang diatur sedemikian rupa yang bisa memuat sekita 10-15 orang penumpang. Hal unik pada saat kami menyusuri Segoro Anakan, dua gondang-gandung diikat lagi menjadi satu, dan kemudian dilepas pada saat memasuki Sungai Kere yang sempit dan memiliki mangrove yang lebih rimbun.Gondang-gandung cukup legah dan kita bisa berjalan-jalan di atasnya untuk menikmati pemandangan hutan mangrove di sepanjang sungai Segoro Anakan atau pun saat merapat di Kere yang merupakan tempat beristirahat para nelayan. Di atas gondang-gandung kita dapat mengabadikan berbagai view dengan berpindah-pindah posisi.Dari atas gondang-gandung, kita dapat menyaksikan gradasi tajuk yang rapat dan menghadirkan suatu pemandangan yang sangat menawan. Di sepanjang Segoro Anakan tercatat 27 jenis magrove sejati, dan 2 di antaranya merupakan jenis langka global, yakni Ceriops decandra dan Scyphyphora hydrophyllacea.Dari atas gondang-gandung, kita juga dapat melihat berbagai jenis satwa yang sedang mencari makan dan berkeliaran di pesisir sungai, seperti monyet, burung bangau dan aneka burung lainnya.Berikut beberapa foto, saat Tim Family detikTravel menyusuri Hutan Mangrove Blok Bedul di Segoro Anakan menggunakan gondang-gandung. Di saat yang berbeda saya akan mencerikan lagi tentang keindahan Sungai Kere dan Resor Grajagan yang kami kunjungi, khusus untuk para d'Traveler.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
10 Hotel Terbaik Dunia 2025 Ada Resor Mewah di NTT, Indonesia