Pesona Selandia Baru, Dari Gunung Es Hingga Sky Diving
Senin, 30 Jun 2014 18:33 WIB

Rama Jamal Ramadhan
Jakarta - Selandia Baru yang terletak selatan Australia menawarkan berjuta pesona dan keindahan. Pemandangan gunung es dapat dijumpai dengan mudah. Anda juga dapat melakukan Sky Diving jika bernyali. Selandia Baru memang menawan.Meskipun pagi itu mendung, namum Pegunungan Alpine di sekitar Danau Pukaki ini begitu jelas terlihat. Pemandangan tersebut nampak mendominasi daerah ini, sungguh pemandangan yang menakjubkan.Usai puas menikmati pemandangan di Danau Pukaki ini, kami pun mencari makan untuk sarapan, yaitu ikan salmon segar! Ada satu tempat yang cukup terkenal di sini, yaitu Mckenzie Salmon Farm. Sebuah peternakan salmon tertinggi di Selandia Baru.Namun sayang sekali, pada saat kami menuju tempat ini, akses jalanannya sedang ditutup karena sedang ada perbaikan besar, rusak akibat longsor. Akhirnya kami segera mencari alternative salmon farm lainnya, dan ketemu di Kota Twizel yang berjarak hanya 8 km dari Lake Pukaki ini. Yang sudah kami lewati sebelumnya dari arah Cromwell, namanya High Country Salmon Farm.Ternyata tempat ini mempunyai review yang bagus pula di Rankers. Disini kami pun memesan sashimi box yang harganya NZD 24/400gr (Rp 250 ribu) yang kami habiskan berdua. Seorang berarti kena NZD 12/200gr.Sebenernya ada pilihan yang lebih murah, NZD 15/kg (Rp 156 ribu), tapi itu kita harus beli ikan utuh yang belum dipotong dan belum dapat soy sauce nya, repot saja!Oh iya ikannya langsung diambil dari penangkarannya sesaat setelah kita pesan. Boleh saja sih ambil yang sudah ada, tapi saya ingin yang benar-benar fresh.Masalah rasa? Jangan ditanya deh, super duper tasty! Manis, kenyal, dan dingin, mirip makan ikan dari dalam kulkas. Ya, soalnya kan air penangkarannya juga dingin banget, jadi bukan karena disimpan di lemari es lho ya. The best sashimi dan juga murah.Setelah kenyang makan sashimi, kami lanjut perjalanan menuju Lake Tekapo dan langsung menuju ke Holiday Park biar nggak rugi, bayarnya dari siang. Jarak Twizel-Tekapo 60 km.Sampai di Holiday Park, saya pun segera check-in dan harus bayar NZD 20/org (Rp 209 ribu). Lagi lagi saat itu saya minta diskon, dan dikasih deh NZD 18/org (Rp 188 ribu) baik banget ya mereka.Sebenarnya diskon NZD 2 tadi sih buat bayar kamar mandi yang harus bayar NZD 2 untuk 10 menit air panas. Setelah proses registrasi selesai, kami segera menuju ke Astro Cafe di Mount Jhon. Ini merupakan salah satu cafe dengan pemandangan terbaik di Selandia Baru, karena letaknya tepat berada di Puncak Mount Jhon.Di sini juga terdapat observatory deck yang kalau malam diadakan tur untuk stargazing. Lagi-lagi pemandangan yang luar bisa dari atas cafe ini, kita seakan-akan dikelilingi oleh Pegunungan Alpine yang di bawahnya dihiasi dengan danau indah.Sambil ngopi sambil melamun, melihat kreasi Tuhan semesta alam yang begitu menakjubkan. Di Selandia Baru ini kita akan bingung deh mau makan dengan view apa, karena banyak pilihannya.Selesai dari Astro Cafe, kami menuju ke Church of the Good Shepherd yang merupaka ikon Selandia Baru di sekitar Tekapo ini. Gereja ini biasa digunakan tuntuk acara pemberkatan, karena pemandangannya yang luar biasa menakjubkan. Setelah dari sini, kami kembali ke Tekapo Holiday park.Di kompleks holiday park ini juga terdapat hotel backpackers yg cukup terjangkau harganya. Selain itu, di sini juga menjadi pusat hiburan karena adanya pemandian air panas, ice ring, dan tube park.Karena sudah kedinginan juga, saya langsung memilih untuk mencobain hot springnya, NZD 24/org (Rp 250 ribu, mandi + sewa celana) tidak termasuk handuk loh ya. Bawa sendiri atau kalau mau sewa bayar lagi NZD 4 (Rp 41 ribu).Hmm, sungguh luar biasa mandi di pemandian air hangat ini. Selain suhu air yang hangat, ditambah pemandangan alam sekitar yang menakjubkan. Ada 3 level suhu di pemandian ini, dari rendah, sedang, dan tinggi.Saya waktu itu langsung memilih suhu tinggi karena kedinginan banget. Nyoss, panas banget, sampai saya lemas dibuatnya. Bolak balik minum nyelam, sekitar 1 jam 30 menit saya di sini sampai matahari terbenam. Puas banget pokoknya.Selesai mandi air panas, kami kembali ke holiday park untuk makan malam dan beristirahat. Sedikit kerepotan masak di sini, selain pengunjungnya ramai, ukuran dapurnya pun kecil. Seperti biasa, saya suka sekali makan di luar ruangan meskipun dingin menyengat. Sengaja biar teringat terus dinginnya.Sambil makan steak yang sudah dibuat teman saya, saya juga perhatikan keadaan di sekitar yang begitu gelap. Ternyata menurut informasi yang ada, bahwa lampu eksterior yang berada di sekitar Tekapo Pukaki itu harus menghadap ke dasar tanah.Tidak boleh ke arah atas, dengan tujuan menghilangkan polusi cahaya buatan di malam hari yang akan mengurangi indahnya langit malam. Wah, keren ya peraturannya.Tak heran, mengapa semalam langitnya begitu indah dan jelas. Selesai makan kami pun beristirahat, kali ini ditemani oleh hujan deras. Pantas saja tadi sore begitu dingin dan mendung.
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC