Menyusuri Jejak Portugis dan Belanda di Melaka
Jumat, 04 Okt 2013 10:19 WIB

Jakarta - Melaka atau Malacca merupakan salah satu daerah bersejarah di Malaysia. Wisatawan bisa melihat bangunan bersejarah sisa peninggalan bangsa Portugis, Inggris dan Belanda yang terasa sangat kental di sini.Melaka, siapa yang pernah mendengar daerah Melaka? Selama 5 bulan saya di Malaysia, saya baru mengunjungi Melaka 1 hari sebelum kepulangan saya ke Indonesia.Saya berada di Malaysia selama 5 bulan karena mengikuti ASEAN International Mobility of Student atau AIMS, program yang ditawarkan oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Program tersebut diselenggarakan dan didanai penuh oleh Ditjen Dikti. Sebelum tahu apa itu Melaka, mari saya berikan sedikit informasi tentang Melaka.Melaka dijuluki "The State Historic" atau daerah bersejarah. Daerah ini merupakan daerah terkecil ketiga setelah Perlis dan Penang di Malaysia. Melaka terletak di wilayah selatan Semenanjung Melayu, di samping selat Melaka. Melaka merupaka pusat kota bersejarah dan telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 7 Juli 2008.Melaka merupakan daerah bersejarah dalam sejarah Malaysia karena merupakan daerah tempat bangsa Portugis dan bangsa Inggris pertama kali tiba di Malaysia, selain itu, daerah Melaka merupakan daerah strategis dalam perdangan zaman dahulu yang dilakukan oleh para pedagang.Pejalanan saya dan teman-teman dari Shah Alam, Selangor, menuju Melaka membutuhkan waktu selama 6 jam. Holla, setelah perjalanan selama 6 jam, saya pun disuguhi pemandangan bangunan bersejarah yang sangat menakjubkan.Untuk menikmati pemandangan bangunan bersejarah di Melaka, kita dapat menikmatinya dengan Melaka River cruise dengan one person (turis lokal) trip seharga 10 RM, sekitar Rp 35.734 atau menggunakan monorail. Para turis, baik mancanegara maupun turis lokal akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, sungai yang dilalui pun bersih dan tampaknya dirawat dengan sangat baik.Setelah puas mengelilingi sepanjang sungai di Melaka, saya pun melanjutkan perjalanan ke Medan Samudra. Medan Samudra merupakan pusat oleh-oleh. Berbagai pakaian, makanan khas dan pernak-pernik. Harganya pun terjangkau. Namun, jangan lupa untuk menawar barang separuh harga terlebih dahulu agar mendapatkan barang dengan harga yang sesuai.Tepat di seberang Medan Samudra terdapat Museum Maritim Melaka, museum yang berbentuk kapal laut. Museum ini menceritakan sejarah para pelaut yang datang ke Melaka pertama kali dari Portugis maupun Inggris. Museum ini beroperasi mulai pukul 9.00-17.30 (SeninβJumat) dan pukul 09.00β21.00 (SabtuβMinggu).Tidak jauh dari Medan Samudra dan Museum Maritim Melaka, terdapat Fort A Famosa. Fort A Famosa atau Porta de Santiago merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh Portugis selama menduduki Melaka. Ini merupakan salah satu objek wisata yang sangat terkenal di Melaka.Di sekeliling Fort A Famosa banyak terdapat museum kecil, namun tidak dibuka sewaktu saya datang. Di sekeliling Fort A Famosa juga banyak terdapat becak yang dihias dengan bungaβbunga. Becak sebenarnya sudah tidak diperbolehkan di Malaysia kecuali di Melaka untuk tujuan pariwisata.Bila naik lagi dari Fort A Famosa, kita akan menemui Gereja St Paul. Bangunan yang dahulunya dijadikan gereja oleh bangsa Portugis akhirnya dijadikan tempat untuk menyimpan senjata oleh Belanda pada saat Belanda menduduki Melaka. Di bagian dalam gereja dapat ditemukan batu nisan Belanda dan Portugis.Di depan gereja St Paul terdapat Patung St Francis Xavier. Patung ini dibuat untuk memperingati 400 tahun kunjungan St Francis Xavier ke Melaka, 1545β1552. Jika Anda melihat pada patung itu, Anda akan melihat bahwa lengan kanannya juga hilang. Namun, ini bukan bagian dari desain asli dari patung. Sehari setelah patung itu dikuduskan, pohon cemara besar jatuh di atasnya dan mematahkan lengan kanan dan berdiri sampai hari ini tanpa satu lengan.Melaka merupakan tujuan destinasi yang wajib untuk dikunjungi apabila anda sedang berlibur ke Malaysia, bagi penyuka sejarah, saya sangat sarankan untuk mengunjungi Melaka karena masih banyak bangunan-bangunan yang bergaya Inggris dan Portugis. Pemandangan siap untuk memanja mata Anda dan mengetahui lebih lagi sejarah suatu negara.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?