Jakarta - Selain Yogyakarta, Kota Solo rupanya juga punya segudang destinasi wisata asyik yang harus Anda singgahi. Banyak hal menarik yang bisa Anda gali di sana. Mulai dari wisata budaya, kuliner hingga belanja semuanya lengkap!Selain kuliner ternyata pemerintah Kota Solo bisa memanfaatkan apa yang ada untuk menarik wisatawan walaupun tidak banyak objek wisata di Solo. Ada apa di Solo? Hal itulah yang menjadi pertanyaan kami saat kami mau memutuskan untuk berwisata di Solo. Setelah searching di google dan membaca review di blog, kami berenam memutuskan untuk menginap satu malam di Solo.Solo terkenal dengan kuliner dan batiknya. Selain itu ternyata Pak Jokowi sangat hebat menciptakan obyek wisata di Solo seperti Galabo, bus tingkat Werkudara, kereta uap. Karena, objek wisata di Solo tidaklah sebanyak di Yogyakarta.Dari Wonosobo, kami menyewa mobil untuk ke Solo melewati Yogyakarta. Di Yogyakarta kami hanya berencana mampir ke Mirota untuk membeli batik. Tetapi sopir menawarkan kami untuk ke kebun salak karena pada sedang panen.Seru juga memetik salak langsung dari kebun dan harganya yang membuat kami kaget. Hanya Rp 3.000 per kg, sangat murah dibanding harga di Jakarta.Setelah selesai urusan di Yogyakarta, kami langsung ke Solo. Karena sudah sore, kami mencari makan malam. Tujuan pertama kami ke Galabo, suatu tempat pemusatan pedagang kaki lima yang digagas oleh Pak Jokowi. Tapi sayangnya akhir tahun kemarin Galabo sedang direnovasi sehingga kurang menarik.Akhirnya kami pindah haluan ke restoran Omah Sinten. Wow! dekorasinya cukup menarik, etnik. Semua serba kayu jati dan banyak barang-barang jadul. Menu di Omah Sinten cukup unik dan enak. Ternyata ada butik hotelnya juga.Setelah selesai makan, kami check in di Pose In hotel. Hotel ini bersih, minimalis dan lokasinya di seberang stasiun KA. Sampai di hotel saatnya mandi, packing salak, batik dan oleh-oleh dari Dieng.Esok harinya saya bangun pagi dan berjalan kaki keliling Solo. Walaupun hanya sampai Pasar Kembang. Tadinya saya mau sarapan Serabi Notosuman. Tetapi karena jauh dan ada di BSD jadi saya ganti nasi liwet saja.Akhirnya di depan Hotel Novotel saya mencicipi nasi liwet mbok-mbok. Lumayan enak, tapi menurut saya agak mahal harganya. Entah karena saya tidak bisa berbahasa Jawa atau memang standar harganya segitu. Saya juga mencoba ketan kelapanya yang enak dan gurih. Setelah itu, minum susu murni di dekat Pasar Kembang.Saatnya kembali ke hotel dan Β bersiap-siap untuk keliling Solo. Sekitar pukul 09.00 WIB kami pesan taksi untuk ke pool bus tingkat Werkudara. Kami naik taksi Avanza yang cuma ada di Yogyakarta dan Solo. Murah meriah. Berenam bisa naik 1 taksi saja.Untung saya sudah menitip beli tiket ke pemilik mobil sewaan. Jadi tidak perlu antre beli tiket karena hari itu hari Sabtu dan cukup ramai. Akhirnya setelah diperbolehkan naik kami memutuskan untuk duduk di atas.Pilihan yang salah. Karena tinggi, bus ini hampir selalu mengenai ranting-ranting pohon. Jadi teman-teman yang duduk di sebelah kiri harus waspada agar tidak tekena ranting. Ternyata Solo cukup padat lalu lintasnya.Pertama masih semangat melihat-lihat Kota Solo, tetapi lama kelamaan bosan. Karena memang tidak banyak obyek wisata yang menarik di Solo. Kami hanya melewati Keraton Solo, patung dan kalaupun berhenti hanya beberapa menit. Tetapi idenya memang oke.Rute pertama selesai, peraturannya kami harus berganti tempat dengan penumpang di bawah untuk rute kedua yaitu sampai bus kembali ke pool. Tetapi di tengah jalan kami melihat toko roti Orion. Akhirnya kami meminta kondektur dan sopir bus untuk menurunkan kami di situ.Saatnya belanja oleh-oleh! Roti semir, roti mandarin, kerak nasi, dll. Setelah itu kami mencicipi es krim jadul di seberang toko.Tujuan berikut adalah Pasar Klewer. Berdasarkan info dari bapak parkir kami bisa naik bus kota ke sana. Sampai di pasar kami makan siang di pinggir jalan. Setelah makan melihat pasar yang ramai dan panas, kami berubah pikiran.Kami memutuskan untuk beli batik di Kampung Batik Laweyan saja. Alhasil kami melanjutkan naik angkot. Sempat mengobrol dengan bapak sopir mengenai Pak Jokowi dan menanyakan selat Solo yang enak. Pak sopir yang baik menunjukkan warung selat yang super ramai. Semoga masih ada saat kami selesai berbelanja.Sampai di Laweyan hujan deras dan kami berbelanja cepat karena harus mengejar pesawat sore ke Jakarta. Jadi hanya mampir ke 2 toko. Tapi memang kualitas batik Solo di sini lebih bagus model dan motifnya.Akhirnya kembali ke hotel dan mampir di warung selat Solo yang ditunjukkan oleh sopir angkot tadi. Ternyata tinggal 2 porsi. Langsung kami beli dan ternyata rasanya memang enak. Campuran kuah daging yang gurih dengan kecap dan mustard.Saatnya packing oleh-oleh dan bersiap ke airport dengan taksi Avanza lagi. Setelah check in, sambil menunggu pesawat. Kami minum teh di kedai Tong Tji sambil nyemil singkong goreng dan Serabi Notosuman yang sempat dibeli oleh teman. Sedap!Berakhirlah perjalanan kami di Solo. Ternyata 2 hari 1 malam kurang puas dan sayang hari itu hari Sabtu jadi kami tidak bisa mencoba kereta uap.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour