Serunya Festival Erau di Kota Tenggarong
Rabu, 09 Okt 2013 11:48 WIB

Jakarta - Kota Tenggarong di Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya menarik wisatawan, Festival Erau namanya. Festival ini merupakan pesta budaya adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Mau tahu keseruannya?Ada yang berbeda dari pergelaran Erau tahun ini di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Event adat tahunan yang diselenggarakan dari tanggal 30 Juni-7 Juli lalu mengambil tema "Erau International Folklore & Art Festival 2013".Tidak hanya kebudayaan dari Kutai Kartanegara saja yang ditampilkan melainkan melibatkan 9 Negara. Ada perwakilan dari anggota CIOFF yakni Taiwan, Thailand, Yunani, Perancis, Republik Ceko, Togo, Belgia, Mesir dan Korea Selatan.Hari Minggu, saya dan teman-teman dari Samarinda Backpacker meluangkan waktu sehari penuh untuk melihat pembukaan Erau dan segala agenda acara yang sudah disusun panitia Erau. Pagi-pagi sekali kami sudah bergegas dari Samarinda menuju Tenggarong.Walaupun cuaca gerimis dan cenderung tidak bersahabat, kami paksakan untuk tetap berangkat sesuai jadwal yang kita telah tentukan di group Whats App Samarinda Backpacker. Perjalanan dari Samarinda-Tenggarong membutuhkan waktu sekitar 45 menit, dikarenakan jalanan licin dan gerimis, dilanjukan dengan menyeberang dengan Fery ASDP (Free) sekitar 15 menit.Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Stadion Rondong Demang di Jl Stadion, dimana stadion ini berada tidak jauh dari Museum Tenggarong. Sebenarnya Tenggarong memiliki stadion yang lebih bagus dan lebih layak dari pada Stadion Rondong Demang.Stadion Aji Imbut namanya, berada di daerah Tenggarong seberang. Tahun lalu pelaksanaan Erau dilaksanakan di sini, namun tahun ini kegiatan Erau berpusat di Tenggarong saja.Faktor keamanan mungkin yang mempengaruhinya. Maklum sejak jembatan runtuh tahun lalu, otomatis transportasi dari dan ke Tenggarong hanya bisa dilewati dengan memutar jauh ke arah Loa Duri ataupun menyeberang langsung ke Tenggarong seberang agar bisa sampai ke Samarinda.Kembali ke topik Erau, sekitar pukul 11.00 Wita kami tiba di stadion, dimana keadaan stadion sudah penuh sesak dan menyisakan bangku-bangku kosong di tribun utama tamu. Sayang kita tidak boleh ke sana karena dijaga oleh satpol PP. Tak mau menyerah dengan keadaan kami mencari jalan agar bisa menonton tarian kolosal dengan duduk manis sambil berkamera SLR ria.Dengan melewati pintu utama yang kebetulan tidak ada penjaganya, kami sukses meringsek naik ke tribun utama. Tepat di belakang barisan Bupati, Gubernur dan Sultan. Pecah dan akhirnya mendapatkan sesuatu yang epik ini, ya walaupun tak bagus-bagus amat .Hari menjelang sore, kami pun melanjutkan ke acara berikutnya yaitu Beluluh, di Museum Mulawarman. Beluluh juga berarti prosesi ritual yang dilakukan oleh dewa dan belian terhadap sultan dan putra mahkota guna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat, baik yang yang berwujud maupun tak berwujud.Prosesi ini juga dilaksanakan sebagai penanda dimulainya prosesi Erau. Sekitar pukul 16.00 Wita acara ini dimulai. Dengan didahului dengan bunyi-bunyi gamelan dan alat-alat musik tradisional yang khas sekali serta abdi dalem keraton yang sudah duduk bersila di depan tempat duduk sultan untuk prosesi beluluh.Tempat duduk sultan ini terbuat dari pohon bambu yang dibuat menyerupai tempat duduk. Di bawahnya terdapat beras warna-warni yang dibentuk pola. Sampai saat ini saya juga belum tahu maksud beras tersebut. Beras warna-warni inilah yang diperebutkan masyarakat nantinya setelah ritual beluluh selesai.Setelah acara beluluh, kami diberi kesempatan untuk masuk kedalam museum dan diberi sekotak kue. Hanya terbatas orang yang bisa masuk, karena kue sedikit dan untuk menjaga ketertiban di dalam, soalnya malamnya ada acara bepelas.Upacara adat bepelas berlangsung setiap malam, kecuali pada malam jumat yang diisi dengan acara pembacaan doa dan barjanji. Bepelas ini memiliki maksud untuk memuja sukma dan raga sultan dari ujung kaki hingga ujung rambut, agar sultan mendapatkan kekuatan dalam melaksankan tugas maupun adat.Dalam ritual Bepelas, banyak tarian yang ditampilkan baik tarian yang bersifat sakral maupun tarian kegembiraan. Tarian tersebut diantaranya adalah tari dewa, tari dewa memanah, tari ganjur, tari kanjar bini dan tari kanjar laki. Seru!
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?