Hijau Toska Kawah Ijen Nan Cantik Jelita

Jakarta - Saat mendaki Gunung Ijen di Jatim, traveler akan disuguhkan pemandangan yang tidak biasa. Kawah belerang berwarna hijau toska akan memanjakan pandangan Anda saat mendaki, ditambah lagi sejuknya udara di perjalanan. Segar!Berada pada penerbangan Surabaya–Bali, sempatkanlah mengamati perjalanan, maka Anda akan menemukan pemandangan kawah berwarna hijau toska yang sangat indah dari ketinggian, itu adalah Kawah Ijen.Kawah Gunung Ijen terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi. Tempat ini merupakan salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi. Kawah belerangnya benar-benar menawarkan pemandangan kawah berwarna hijau toska. Apabila cuaca sedang cerah maka perpaduan birunya langit dan pemandangan kawah akan terasa sangat sempurna.Selain menyuguhkan pemandangan yang cukup indah, kawah Ijen juga merupakan pusat penambangan belerang. Banyak warga sekitar yang menggantungkan hidup dari memecah bebatuan di sekitar bibir kawah untuk kemudian dipikul dan ditimbang di tempat pengepulan.Dalam sehari rata-rata mereka bisa mengumpulkan Rp 50.000-Rp 75.000 untuk satu pikulan batu belerang yang memiliki bobot kurang lebih 80 kg."Kalau masih kuat saya bisa bolak-balik membawa dua sampai tiga pikul, Mas. Lumayan buat tambahan belanja ibunya anak-anak," ungkap Mas Mistar, salah satu penambang belerang Gunung Ijen.Kegiatan penambangan tradisional ini juga merupakan salah satu daya tarik dari Kawah Ijen. Kabarnya hanya ada di Indonesia yakni di Gunung Ijen dan Gunung Welirang.Jalan setapak menuju ke Kawah Ijen dari Paltuding berjarak kurang lebih 30 km, yang biasa ditempuh 3 jam jalan kaki santai. Medan pun cukup berat dengan kemiringan yang lumayan menyulitkan. Selain menanjak, struktur tanahnya pun berpasir sehingga menambah kesulitan pendakian karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke bawah.Di tengah perjalanan kita akan menjumpai Pos Bunder (bulat), dinamai demikian karena memang bentuk wilayahnya melingkar. Selain digunakan untuk tempat beristirahat sebelum melanjutkan pendakian lagi, tempat ini juga merupakan tempat pengepulan batu belerang yang dibawa oleh para penambang dari bibir kawah.Perjalanan setelah Pos Bunder relatif lebih ringan, jalur pendakian cukup landai. Kita akan mulai disuguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Gumpalan awan yang terlihat menyelimuti beberapa puncak pegunungan di sepanjang perjalanan juga terlihat sejajar, bahkan lebih rendah dari posisi kita berjalan.Setelah sampai di puncak penglihatan kita akan dimanjakan pemandangan kawah berwarna hijau toska. Dinding bebatuan di bibir kawah terlihat berwarna kekuningan. Itulah batu belerang, dimana di sekelilingnya dipadati para penambang yang terlihat seperti titik-titik hitam berarakan bergantian.Dari sini kita akan merasakan suasana yang cukup berbeda dibandingkan jalur pendakian sebelumnya. Hawa yang sejuk bercampur bau khas belerang, angin yang berhembus menerpa wajah dan mengusir kelelahan kita. Hilir mudik penambang dan porter yang sedang menjadi guide, sekaligus mengangkut barang bawaaan tamu turut menambah kemeriahan di puncak gunung Ijen.Bila ingin merapat ke bibir kawah, kita bisa turun melintasi undak-undakan batu sejauh 250 meter dengan kondisi yang cukup terjal. Saat menuruni kawah, Anda perlu mempersiapkan masker yang terkadang harus dibasahi dengan air untuk mencegah menghirup uap belerang terlalu berlebihan yang sering menyebabkan sesak nafas.Kawah Gunung Ijen memang merupakan tempat yang wajib dikunjungi bila Anda pergi ke Jawa Timur. Selain memiliki sunrise dan kawah dengan pemandangan memukau. Kawah Ijen juga memiliki fenomena bluefire atau api biru, yang konon kabarnya hanya ada dua di dunia, yakni Indonesia dan Islandia.Tapi untuk dapat melihat fenomena bluefire ini, Anda harus berangkat mendaki dari Paltuding pada malam hari. Bila beruntung kamu bisa menyaksikan fenomena langka ini pada sepertiga malam dan akan menghilang perlahan sejurus dengan munculnya sinar matahari.