Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!

agil jolie - detikTravel
Kamis, 10 Okt 2013 15:30 WIB
loading...
agil jolie
Svarnabumi
Merlion
Perbatasan
Wat Arun
stasiun bangkok
Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!
Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!
Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!
Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!
Traveling ke 3 Negara, Siapkan Mental Baja!
Jakarta - Petualangan mengelilingi beberapa negara sekaligus dalam sepekan sering dilakukan para traveler. Namun selalu siapkan mental baja saat petualangan ke luar negeri untuk antisipasi kejadian yang kurang menyenangkan.Perjalanan ini tidak mungkin terlupakan. Setelah diceritakan beberapa kali, tetap saja perjalanan ini menarik. Ini adalah impian sejak lama dan baru bisa terwujud pada Februari silam.Kami mengunjungi tiga negara sekaligus, tanpa menggunakan travel agent. Semua kami urus sendiri, sangat menarik. Petualangan dimulai dari mencari-cari tiket, menyusun itinerary, lalu berangkatlah kami bertiga.Sebelum tiba di Thailand, kami transit terlebih dahulu di Singapura. Sudah terasa suasana yang berbeda, dan kami siap mengunjungi tujuan negara pertama, Thailand.Begitu kami menginjakan kaki di Bandara Thailand, Suvarnabhumi, wow! megah sekali. Lalu kami mencari bus menuju Pattaya dan busnya sangat nyaman. Isinya mayoritas adalah wisatawan.Perjalanan ditempuh sekitar 2,5 jam. Kemudian kami sampai di Pattaya dan langsung mencari hotel yang telah dipesan. Ternyata letaknya lumayan menyempil. Maklum, kami mencari penginapan yang harganya terjangkau oleh kantong kami, namanya juga backpacker.Setelah bermalam di Pattaya, esok sorenya kami kembali ke Bangkok dan menginap di daerah Khaosan Road. Tempat ini terkenal dengan dengan tempat menginap backpacker. Karena hari sudah sore, kami pun beristirahat sebentar dan baru berjalan-jalan pada malam hari.Kami mencoba makanan khas Thailand, yaitu mango sticky rice. Kalau di Indonesia ini adalah mangga dan ketan, yang disiram dengan wijen dan santan. Rasanya enak! Bagi yang menyukai makanan ekstrem, bisa mencoba makan belalang dan serangga lainnya. Setelah puas berburu kuliner, kami berjalan kaki kembali ke hotel.Esok paginya, Kami berjalan-jalan dimulai dari mengunjungi Wat Arun, Wat Pho, Reclining Budha. Oh iya! Di sini ada tempat untuk kita menempelkan uang. Konon mitosnya, kalau kita menempelkan uang, uang tersebut akan kembali lagi.Kami berkeliling sampai sore. Ketika akan mengunjungi Golden Palace, kami sempat kena tipu, parahnya kami baru menyadarinya setelah tiba di Indonesia.Ketika itu, di depan Golden Palace, ada seorang bapak yang mengaku guru dan dia berkata bahwa Golden Palace tutup karena sedang ada upacara. Dia menyuruh untuk mengunjungi yang lainnya saja. Kami langsung percaya begitu saja, dan dia memanggil tuk-tuk dan bantu tawar menawar harga.Setelah sepakat dengan harga, dia memberi tahu abang tuk-tuk untuk membawa kami ke beberapa objek wisata yang gratis. Setelah dibawa berkeliling, kami diajak ke beberapa tempat yang menjual jualan barang-barang mahal.Sebenarnya kami sudah yakin tertipu, namun tidak terlalu yakin. Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami langsung kembali ke hotel dan packing, lalu kemudian bergegas ke Stasiun Bangkok.Tiba di stasiun, kami membeli tiket menuju Malaysia melalui Hatyai, Thailand Selatan. Meski keretanya nyaman, namun jalannya sangat lambat. Kami berangkat dari Bangkok pukul 16.00 waktu setempat dan tiba di Hatyai pukul 09.00 esok harinya.Setelah tiba di Hatyai, kami menggunakan bis kecil ke arah perbatasan Malaysia. Tiba di perbatasan, kami tidak menginap karena langsung mengambil penerbangan dari Penang ke Kuala Lumpur.Di Kuala Lumpur kami menginap 2 malam. Kemudia kami langsung naik bis menuju Singapura. Ada kejadian yang membuat saya dongkol. Tiba di imigrasi Singapura, paspor Indonesia saya berkali-kali gagal saat di scan.Akhirnya kami dibawa ke ruangan dan ditanya-tanya petugas. Kami mengeluarkan tiket, voucher penginapan dan lainnya. Setelah sekitar 1 jam kami diinterograsi dan keluar ruangan, bis kami telah pergi.Karena bingung, kami menelpon perusahaan busnya dan disuruh mencari jika ada bus yang sama. Tidak lama, kami menemukan busnya dan petugasnya malah berteriak mengusir kami. Kami meyakinkan kalau ini adalah bus yang sama.Setelah benar itu bus kami, kami masuk dan di dalamnya hanya ada 3 orang, kami bertiga dan 1 orang India. Tak hanya itu, Β kami pun diturunkan di pinggir jalan. Meski sudah di kota, kami tetap bingung karena ini bukanlah negara kami.Kami berjalan kaki sambil cari taksi menuju apartemen. Sampai detik ini, malas sekali rasanya untuk berkunjung ke Singapura. Kemarin, 2 hari di Singapura rasanya tidak betah dan ingin pulang saja. Saat akan pulang, rasanya senang bukan main.Nanti saya mau mencoba lagi ke Singapura. Apakah saya akan mendapatkan perlakuan yang sama atau berbeda. Nanti saya ceritakan lagi. Intinya jangan kapok dan siapkan mental baja!
Hide Ads