Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan

Lightofjava Tour - detikTravel
Rabu, 30 Okt 2013 10:50 WIB
loading...
Lightofjava Tour
Happiness at the Paradise Island
Boating Trip at the Paradise Island
Asiknya berperahu di Segara anakan kampung laut
Keindahan Gua pawon Nusakambangan Barat
Nusakambangan
Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan
Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan
Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan
Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan
Kampung Laut, Wisata Eco Tourism di Nusakambangan
Jakarta - Biasanya traveler melakukan wisata kuliner, hiburan dan juga budaya. Namun kali ini, cobalah Eco Tourism dengan berkunjung ke Kampung Laut di Nusakambangan.Nusakambangan Barat atau yang lebih terkenal dengan daerah kampung laut, merupakan perkampungan unik yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Adanya Segara Anakan dan mangrove area yang menghiasi daerah ini, memang menjanjikan di bidang perikanan, akan tetapi dengan mendangkalnya area Segara Anakan saat ini, menjadikan pendapatan para nelayan berkurang drastis.Kurangnya kesadaran akan pentingnya keberadaan mangroove atau hutan payau berupa penebangan liar dimana-mana, adalah akibat dari kurangnya pengawasan dari pihak berwenang. Pembukaan lahan pertanian liar juga sangat mengancam masa depan daerah ini dan area Nusakambangan bagian barat.Ada satu hal yang luput dari perhatian masyarakat kampung laut selama ini, yaitu keindahan alam yang sangat luar biasa dan keindahan suasana sunset di segara anakan.Rindangnya sebagian hutan mangrove bisa kita nikmati dengan menggunakan perahu. Di sini juga terdapat aneka ragam satwa liar, terutama burung-burung langka dilindungi, yang ikut menggantungkan hidupnya kepada alam di sini.Berawal dari hal inilah kami putuskan mencoba melakukan pendekatan kepada masyarakat di sini, untuk bersama-sama menggerakkan sisi lain dari potensi Kampung Laut, yaitu dunia pariwisata.Setelah melakukan pendekatan kepada masyarakat, kami bersama masyarakat mulai melakukan aksi-aksi pekerjaan dan penataan di bulan Ramadan 2013 kemarin, mulai dari penyuluhan, pembangunan pos pariwisata ala kadarnya, namun tidak mengurangi keindahan, terutama di area pemancingan dan Pasir Putih Rancababakan-Kalijati.Area ini merupakan promosi awal yang telah kami lakukan di era tahun 1997-1998, dikenal oleh dunia Internasional sebagai Paradise Beach dan Nusakambangan sebagai Paradise Island.Setelah mengalami berbagai macam proses, akhirnya bersamaan dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri 2013, kami berhasil melakukan pembukaan awal Wisata Pantai Rancababakan dengan penuh kesederhanaan. Ini karena semua fasilitas kami bangun dengan iuran dari anggota kelompok.Namun kami sangat bersyukur karena pada hari pertama, obyek wisata yang kami buka langsung mendapatkan pengunjung lebih dari 500 orang, yang berasal dari daerah sekitar dan diikuti pada hari-hari selanjutnya dari luar daerah.Pada akhir liburan Lebaran tercatat lebih dari 2.000 pengunjung telah mencicipi nikmatnya liburan di tengah alam Kampung Laut, baik di area wisata pemancingan, trekking hutan, pejelajahan gua-gua alami, wisata pantai dan lain-lain.Didorong dari bukti-bukti keberhasilan konsep pariwisata yang kami terapkan di daerah tersebut, meski belum menyeluruh, namun kami harap konsep tersebut akan dapat ditiru dan diterapkan di desa-desa lain.Harapan kami setelah semua berjalan, maka Kampung Laut, Segara Anakan dan sekitarnya dapat menjadi lokasi tujuan wisata Internasional seperti yang selalu kami idamkan. Sedikit mengenai konsep pariwisata yang kami terapkan di sini mengadopsi konsep Eco-Tourism, yang sedang menjadi tren di dunia wisata.Dalam konsep ini mengutamakan besaran modal, tetapi lebih mengacu kepada kemauan masyarakat memaksimalkan alam. suatu kolaborasi konsep manajemen yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan penjagaan alam sekitar.Sekarang daerah ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat pariwisata dan mendapatkan pengunjung harian layaknya tempat-tempat wisata lain yang sudah lama di buka. Kami bersama masyarakat pun tidak berdiam diri dan menikmati pendapatan.Hal ini karena masih banyak hal yang harus kami tingkatkan dalam melayani para pengunjung, pembangunan pos-pos pariwisata, pencarian lokasi-lokasi wisata baru, pembangunan lokasi-lokasi konservasi flora dan fauna seperti konservasi mangrove, konservasi burung migrasi dan penyu laut serta hal–hal lain yang berkaitan dengan pengembangan daerah ini.Untuk melakukan hal ini bukanlah hal yang mudah, terutama berkaitan dengan pendanaan, sukarelawan, perizinan dan lainnya. Untuk itulah kami mengundang dan sangat berterima kasih apabila ada dari para pembaca tulisan ini, yang tergerak hatinya untuk membantu kami dalam melakukan hal-hal positif di daerah ini.Apabila contoh proyek ini bisa berjalan sukses dan dapat diterapkan di daerah-daerah lain di seluruh Nusantara, maka kemerdekaan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia akan dapat terbentuk menjadi hal yang nyata.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads