Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias

Bambang Prijombodho - detikTravel
Jumat, 29 Nov 2013 11:10 WIB
loading...
Bambang Prijombodho
Ombo Sebua (rumah besar tempat raja)
Desa Bawomataluo
Rumah masyarakat
Tradisi Lompat Batu
Tempat raja - raja atau kepala suku yg dimuliakan
Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias
Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias
Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias
Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias
Hup! Tradisi Lompat Batu Paling Terkenal dari Nias
Jakarta - Desa Bawomataluo terkenal sebagai desa budaya di Kabupaten Nias Selatan. Traveler datang demi melihat tradisi lompat batu yang terkenal di desa itu. Penasaran? Ayo bertualang ke sana akhir pekan ini.Desa ini telah diusulkan menjadi kawasan warisan budaya dunia dalam Situs Warisan Dunia UNESCO 2009. Bawomataluo mempunyai arti bukit matahari, sesuai dengan namanya desa ini terletak di daerah perbukitan. Desa Bawomataluo dulunya masuk Kecamatan Teluk Dalam. Setelah pemekaran masuk Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan.Di tempat ini wisatawan juga akan menjumpai kompleks rumah adat Nias. Yang paling besar tempat tinggal raja yang biasa disebut Ombo Sebua (rumah besar). Kehidupan di Desa Bawomataluo masih sangat asli.Desa ini lengkap dengan tradisi-tradisinya, seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang dan budaya peninggalan megalitikum. Uniknya desa ini tersusun oleh bebatuan.Tepat di depan rumah raja atau Ombo Sebua terdapat dua meja batu besar yang sangat halus dan datar berukuran 3,50 x 2,00 meter. Di sampingnya lagi ada meja batu bulat berdiameter 1,20 meter. Batu-batu ini dahulu merupakan tempat raja-raja atau kepala suku untuk upacara adat yang sangat dimuliakan.Wisatawan yang ingin mengunjungi desa wisata ini bisa memulai dari Bandara Polonia Medan. Kemudian dilanjutkan menggunakan penerbangan lokal menuju Bandar Udara Binaka, Gunung Sitoli, Nias. Penerbangan ini memerlukan waktu tempuh lebih kurang 1 jam.Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan berbukit dan berkelok sejauh 100 kilometer. Dengan kondisi jalan yang sudah beraspal, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum.Kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung ke Desa Bawomataluo penasaran dengan tradisi lompat batu Nias yang sangat terkenal. Selain itu, mereka juga ingin melihat kebudayaan Nias lainnya secara langsung karena suasana tradisionalnya.Banyak yang mengatakan Desa Bawomataluo merupakan satu-satunya desa adat yang masih memegang teguh dan melestarikan tradisinya. Jadi wajar saja jika berkunjung ke desa ini, wisatawan akan merasakan suasana yang sangat berbeda.
Hide Ads