Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan

Muhammad Haitami - detikTravel
Jumat, 06 Des 2013 17:53 WIB
loading...
Muhammad Haitami
Menara Mercusuar
Mercusuar dan Tower telekomunikasi
Pemandanganan dari atas Mercusuar
3 bersaudara
3 bersaudara dengan latar belakang Mercusuar
Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan
Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan
Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan
Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan
Ke Madura, Ayo Lihat Mercusuar ZM Willem di Bangkalan
Jakarta - Menara setinggi 65 meter yang dibangun pada zaman kolonial berdiri gagah di dekat Pantai Sembilangan, Bangkalan, Madura. Itulah Mecusuar ZM Willem III yang bisa dikunjungi akhir pekan ini saat liburan di Pulau Garam.Ada tempat wisata sejarah yang terletak di Pulau Madura tepatnya di Kota Bangkalan. Sebuah mercusuar buatan Belanda letaknya berdekatan dengan alam yang indah yakni Pantai Sembilangan.Kini perjalanan saya merambah ke daerah Jawa Timur tepatnya, Pulau Madura. Di Madura terdapat daerah Bangkalan yang menawarkan berbagai objek wisata. Kala itu saya dan kedua saudara saya meluncur ke objek wisata Mecusuar ZM Willem III atau saya sebut Menara Suar Sambilangan, Madura.Perjalanan kami ke sana mempunyai sensasi tersendiri. Perjalanan kami mulai dengan menyeberang ke Pulau Madura dari Surabaya melalui Jembatan Suramadu. Menggunakan motor kami terhuyung-huyung diterpa angin yang sepoi-sepoi menyapu jembatan yang berada di atas laut itu. Sekitar 1 jam lebih, kami akhirnya tiba di Menara Suar Sambilangan.Berbagai destinasi alam disajikan karena memang letak mercusuar ini berada di pinggir Pantai Sembilangan. Mercusuar tersebut tingginya mencapai 65 meter dengan 17 lantai.Untuk mencapai ke puncak menara kita harus menaiki ratusan anak tangga. Sebenarnya ada lorong untuk mengangkat barang ke puncak menara atau sejenis lift tapi keadaannya sudah tidak bisa digunakan lagi. Wajar, mercusuar itu dibangun tahun 1879, sejak zaman Belanda.Namun jangan khawatir, kondisi mercusuar ini masih kokoh dari dulu yang berfungsi untuk menerangi jalan kapal di laut. Lampu yang dimilikinya mempunyai jangkauan yang cukup jauh, sekitar 20 mil. Pada tiap lantai terdapat jendela-jendela sebagai sirkulasi udara yang masuk.Kami sempat beristirahat sebentar sebelum mencapai puncak mercusuar. Ketika kepala kita melongok keluar dari jendela, maka angin berhembus dari laut menyapa wajah kita yang berkeringatan.Hingga sampai puncak menara, kita dihadapkan oleh pemandangan asli daerah sekitar. Terlihat dari atas pantai yang luas, tanaman-tanaman bakau yang tumbuh dan sensasi angin yang segar.Kami bertiga menghabiskan waktu untuk bercerita pengalaman traveling dan tak ketinggalan mengabadikan foto bersama. Terlihat orang lain yang juga pengunjung di sana melakukan berbagai pemotretan fotografi.Sudah banyak orang-orang yang berkunjung ke sini namun sayang melakukan vandalisme, terlihat dari coretan-coretan nama di dinding menara. Dindingnya yang terbuat dari besi menambah aksen seni suara yang bergema. Suara kita bisa memantul hingga terdengar tiap-tiap lorong. Itulah mengapa orang-orang menyebutnya seram. Padahal itu suara orang lain yang juga berkunjung ke sana.Setelah puas, kami turun ke bawah dan jalan-jalan sekitar mercusuar. Terdapat WC umum yang disedikan untuk pengunjung setelah membayar Rp 1.000. Tak jauh dari mercusuar ada Pantai Sembilangan yang terlihat luas dari atas menara. Kami menyempatkan bermain air di Pantai Sembilangan yang berkarang licin.Untuk ke sana tidaklah sulit, karena pantai tersebut terdapat daratan timbul seolah membuat jalan dari batu untuk lebih medekat ke air laut. Sekitar dua jam kami di sana, kami pun pulang dengan hati gembira.
Hide Ads