Menerjang Ombak Ganas Demi Kecantikan Pulau Lingai
Sabtu, 28 Des 2013 10:28 WIB

Muhirin Spd
Jakarta - Sebagian besar bentangan laut Indonesia menyajikan gugusan kecil yang cantiknya tiada tara, seperti Pulau Lingai kepunyaan Anambas. Sebelum menikmati keagungan abadi pulau ini, Anda harus melewati terjangan ombak. Menegangkan!Untuk tiba di Pulau Lingai yang berjarak 30 menit dari Tarempa ini, haruslah melewati terjangan ombak dengan menggunakan perahu kayu tradisional pompong. Ombak dengan ketinggian 1 hingga 2 meter ini cukup kuat untuk mengombang-ambingkan sebuah perahu kecil ala pompong.Pengendara yang tak lihai mungkin akan menenggelamkan isi kapal hanya beberapa menit saja setelah meluncur dari dermaga. Namun, nahkoda pompong sama sekali tak bergeming melihat penumpang yang jantungnya mau copot gara-gara perahu nampak berjalan naik turun terhempas kian kemari tak tentu arah.Jika tak kuat memegang badan perahu, tubuh penumpang pemula seperti kami bisa terpental jauh meluncur menuju lautan Anambas. Namun pengendara malah senyum-senyum dan ngobrol santai dengan penumpang lain yang sudah bertahun-tahun hidup bergantung dengan perahu kayu mini ini.Pulau Lingai berjajar dengan Pulau Gentinguyut, pulau-pulau kecil ini hanya dihuni hanya sekitar 15-an rumah saja. Tak diketahui pula bagaimana nenek moyang mereka bisa menempati daerah ini dan mereka mau bertahan untuk sekian lama tinggal di pulau-pulau terpencil ini.Kekayaan Laut Anambas-lah yang mampu menahan keberadaan mereka. Berbagai jenis ikan ditangkap, tapi memang tak ada habisnya menangkap ikan di lautan Anambas yang amat luas ini.Di Pantai Lingai kita disuguhi pantai berpasir yang berjarak beberapa meter saja, dengan berjalan kemudian pantai dihinggapi dengan rumah-rumah penduduk yang berjajar di tepi-tepi pantai. Lalu pantai berbatu, pantai kerikil koral dan sebagian lagi memiliki pantai mangrove. Sebagian besar pulau ditanami dengan pohon kelapa oleh pemilik kebun, jumlahnya ribuan. Namun nampak tak terurus lagi, karena pewarisnya sudah tak berada di tempat lagi. Kadang penduduk setempat yang mengumpulkan sebagian kelapa yang jatuh dengan sendirinya untuk dijadikan kopra, itupun jika mereka sempat. Lama tak dikelola, pulau ini membentuk susunan indah sebagai karya seni alam. Jika dilihat dari atas pulau, nampak pantai dengan laut membiru. Ditambah hiasan pohon-pohon kelapa dan pantai koral, serta mangrove yang berjajar sedemikian rupa.Jika kita lelah mengelilinginya, penduduk yang ramah akan senang memetikkan buah kelapa muda yang airnya segar dan jumlahnya ribuan. Nikmat!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum