Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan

Mia Maria - detikTravel
Minggu, 14 Jul 2013 14:30 WIB
salah satu spot snorkeling di teluk tamiyang dengan pemandangan yang menakjubkan
pantai yang sepi dan berpasir putih
hard coral da soft coral di teluk tamiyang
menikmati senja di Dermaga
Tracking menuju marcusuar di tanjung kunyit
Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan
Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan
Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan
Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan
Tamiyang, Teluk yang Sangat Cantik di Kalimantan Selatan
Jakarta - Tak banyak yang tahu, Kalimantan Selatan punya pantai dan teluk yang sangat indah. Teluk Tamiyang tak hanya berpasir putih, tapi juga punya panorama bawah air yang luar biasa indah.Teluk Tamiyang berada di Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sudah lama saya mendengar keindahan desa ini. Mulai dari browsing internet, sampai mendengar langsung cerita dari teman-teman yang pernah ke sana. Akhirnya, saya punya kesempatan mengunjungi tempat berpantai cantik dan kaya terumbu karang itu.Perjalanan dimulai dari Terminal Induk Km 6 Banjarmasin. Bersama 6 orang teman, perjalanan kami tempuh menggunakan Colt L300 selama 5 jam ke Desa Bunati Tanah Tumbu. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menggunakan kapal nelayan carteran sekitar 4 jam ke Desa Teluk Tamiyang.Setelah perjalanan yang lumayan panjang dan melelahkan, kapal kami akhirnya merapat ke dermaga Teluk Tamiyang. Rasa lelah pun langsung hilang karena disambut air laut yang jernih. Angin sepoi-sepoi berhembus pagi itu, senyum ramah warga setempat menambah hanagt suasana. Penduduk Desa Teluk Tamiyang kebanyakan berasal dari suku Bugis Mandar. Bahasa mereka sehari-hari adalah Bugis.Sampai di Desa Teluk Tamiyang, kami langsung menuju rumah Bapak Hj Sulaiman. Dia adalah mantan Kepala Desa di sana. Sambutan hangat kembali kami terima dari keluarga Bapak Hj Sulaiman. Bahkan, kami diperkenankan untuk menginap di rumahnya. Kami pun istirahat sebentar dan berbincang. Ternyata, istri Pak Haji telah menyiapkan makanan untuk kami. Tepat sekali, saat itu perut kami sudah keroncongan.Usai makan siang, stamina pulih kembali. Kami minta izin menyusuri Teluk Tamiyang menggunakan kapal. Beruntung, cuaca hari itu sangat cerah. Kami pun makin semangat menjelajahhi keindahan bawah air di sana. Ternyata memang benar, bukan sekadar cerita. Panorama bawah air di Teluk Tamiyang memang luar biasa indah.Hard coral dan soft coral aneka bentuk ada di sini. Tak hanya itu, dari permukaan air pun panoramanya tak kalah cantik. Bukit-bukit hijau dan batu-batu berwarna hitam di pinggir teluk membuat pemandangan semakin menakjubkan. Hari itu ada 5 spot snorkeling yang kami jelajahi. Meski ada beberapa terumbu karang yang rusak, ada juga satu tongkang batubara yang tenggelam akibat terjangan ombak.Puas snorkeling seharian, kami kembali ke dermaga Teluk Tamiyang dan membersihkan diri di rumah Pak Haji. Sampai di sana, ia ternyata memetikkan buah kelapa yang ada di belakang rumah. Minum air kelapa segar selepas snorkeling, betapa segarnya!Saat senja, kami kembali bergegas ke dermaga untuk melihat keindahan sunset di sana. Walaupun sore itu matahari tertutup awan, tak mengurangi semburat cahaya indahnya. Ditambah lagi cahaya lampu dari crusher batubara yang ada di sisi lain pantai Teluk Tamiyang. Membuat suasana senja itu penuh syukur atas apa yang telah diciptakan Tuhan yang Maha Esa.Kembali dari dermaga, selesai sholat kami makan malam bersama Pak Haji. Betapa nikmatnya, ikan laut disajikan dengan rasa yang sangat enak. Beda rasanya dengan ikan laut yang saya makan di Banjarmasin, yang sudah berhari-hari dibekukan dalam es.Β Esok harinya usai sarapan, kami melanjutkan petualangan ditemani Pak Haji. Katanya, terumbu karang yang paling bagus ada di Tanjung Tengah. Tapi baru setengah perjalanan, ombak cukup tinggi sehingga kami memutar arah ke Pulau Tanjung Kunyit yang tak jauh dari Teluk Tamiyang.Sampai di dermaga Tanjung Kunyit, kami melihat beberapa ekor lobster segar yang mnggugah selera, sambil membayangkan harga lobster kalo sudah sampai restoran harganya bisa sampai jutaan rupiah. Di Tanjung Kunyit kami harus trekking untuk menuju marcusuar yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda.Ditemani salah satu warga di sana, ternyata trekkingnya lumayan jauh. Baru separuh perjalanan sudah 'ngos-ngosan'. Tapi ternyata pemandangan di sana sangat indah, walaupun mendung dan berkabut tapi masih terlihat beberapa pulau yang ada di sekitar Tanjung Kunyit. Perjalanan pun dilanjutkan melintasi jalanan yang licin dan becek.Akhirnya kami sampai di tempat tujuan, menara marcusuar. Di atas sana ternyata pemandangan lebih indah lagi, dan semua teman-teman naik ke atas menara. Hanya saya yang tidak ikut karna hati yang udah ciut dengan ketinggian dan tangga menara yang lumayan licin. Di sekitar menara ada beberapa buah bangunan kokoh peninggalan Belanja, yang katanya belum pernah dipugar sama sekali. Bangunan-bangunan itu sekarang dihuni oleh beberapa petugas penjaga marcusuar.Setelah sampai di bawah, kami melanjutkan snorkeling di sekitar Tanjung Kunyit. Ternyata pemandangan bawah air di sini tak kalah indahnya dengan Teluk Tamiyang. Bahkan kami sempat melihat hamparan soft coral bak permadani yang berwarna-warni. Walaupun saat itu ombak lumayan besar tapi tak mnyurutkan semangat kami untuk menikmati keindahan bawah air Tanjung Kunyit. Sayang, karena diburu waktu, hanya satu spot yang sempat kami jelajahi.Kembali ke Teluk Tamiyang, kami pun bersiap untuk perjalanan pulang ke Banjarmasin. Sebenarnya masih banyak spot snorkeling yang belum sempat kami datangi, kami pun berharap bisa kembali lagi ke Desa Teluk Tamiyang. Di perjalanan pulang kami dapat bonus yang tak terlupakan. Ketika bersantai di belakang kapal sambil makan mie instan, ternyata ada pelangi yang cantik sekali. Bahkan kami juga sempat berpapasan dengan sepasang lumba-lumba!Tak sampai di situ, sinar matahari yang hampir terbenam memancarkan cahanya yang sangat elok. Bahkan, malam harinya langit dipenuhi ribuan cahaya bintang. Yang paling berkesan, kami juga sempat melihat bintang jatuh.Saya rasa ini adalah salah satu petualangan yang paling berkesan. Saya berharap bisa kembali menikmati indahnya suasana Teluk Tamiyang. Siapa pun yang akan berkunjung ke Teluk Tamiyang, mari kita jaga kelestarian lingkungan di sana. Agar keindahan itu tidak berubah meski puluhan tahun mendatang.
Hide Ads