Melancong ke Ketchikan, Kota Penghasil Salmon Terbesar di Dunia

Jakarta - Bulan Juli hingga September adalah saat ikan salmon bermigrasi menuju Alaska untuk bertelur. Kota Ketchikan di Alaska merupakan salah satu penghasil ikan salmon terbesar di dunia.Kota pertama di Alaska yang menjadi pintu gerbang penyambut adalah Ketchikan. Kesan pertama yang saya dapatkan dari kota yang berpenduduk tidak lebih dari 9.000 jiwa ini adalah kedamaian. Suhu musim panas di bulan Agustus tetap saja terasa dingin buat kulit tropis saya.Ketchikan selain menyandang predikat kota penghasil ikan salmon terbesar di dunia, sepertinya juga menjadi kota dengan curah hujan tertinggi di seluruh daratan Amerika. Tidak henti-hentinya hujan mengguyur kota ini sepanjang hari. Hanya dua atau tiga jam reda, lalu gerimis lagi sepanjang hari, setiap hari.Kalau bukan menyandang nama Alaska, Ketchikan mungkin akan hidup dari mencari ikan salmon dari air sungainya yang jernih. Oleh karena itu sektor pariwisata memang sangat mendukung pendapatan penduduk. Saya sempat berkunjung di beberapa tempat di Ketchikan. Seperti Creekstreet yang merupakan kawasan pemukiman, toko souvenir, pengrajin batu alam, restoran dan sebagainya yang berada di atas sungai yang di bawahnya mengalir air berwarna jernih dengan salmon-salmon berloncatan ke sana ke mari.Tongaas Trading Company merupakan pertokoan ala cowboy yang di dalamnya dipajang pernak-pernik khas Alaska. Sedangkan Saxman Totem park yang menyuguhkan aneka koleksi patung Totem yang melegenda, pengrajinnya juga sebagian masih asli orang Alaska yang wajahnya bule tapi bermata sipit. Mengunjungi Ketchikan tidaklah lengkap tanpa mencoba untuk bermain-main dengan salmon. Yang punya hobi memancing sangatlah tepat berkunjung ke sini. Dari kota biasanya banyak yang menawarkan jasa-jasa travel memancing di sungai.Biasanya, antara bulan Agustus-September diselenggarakan kompetisi memancing ikan salmon tipe king salmon yang ukurannya fantastis. Tentu saja ikan-ikan super itu akan dilepas lagi dan pemenangnya akan mendapatkan sejumlah uang dan piala. Ajang memancing Salmon ini banyak memancing minat turis, karena pada musim panas mereka akan membentuk kelompok besar bermigrasi dari samudra Atlantik menuju Alaska. Jarak yang sangat jauh dan tiap tahunnya mereka akan sampai di tempat ini tepat waktunya. Yang pasti mereka datang untuk menetaskan telur-telurnya di aliran sungai dangkal yang sangat jernih di Alaska.Lalu mati dengan meninggalkan senyum puas dari beruang-beruang yang memanen salmon. Sisanya, salmon akan dimakan burung-burung pemangsa ikan dan menjadi pemandangan yang menakjubkan di sepanjang aliran sungai di Ketchikan. Saya tertarik membeli minyak ikan salmon sockeye, berbentuk pil transparan yang khasiat omega 3 dan vitaminnya diakui penduduk setempat ampuh mencegah pikun.Bulan Juni hingga September kota-kota di Alaska akan dibanjiri turis domestik maupun luar negeri yang mencari sensasi berpetualang di alam liar. Saya jadi ingat film Into The Wild yang novelnya terpampang hampir di setiap toko suvenir di sepanjang downtown Ketchikan.