Akhir Pekan di Lereng Bukit Menoreh yang Sejuk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akhir Pekan di Lereng Bukit Menoreh yang Sejuk

Wendy S - detikTravel
Jumat, 16 Agu 2013 09:45 WIB
Gerombolan Bangau Putih (Foto:Wendy S)
Lingkungan Alam Jauh dari Polusi (Foto:Wendy S)
Desa Yang Masih Alami (Foto:Wendy S)
Akhir Pekan di Lereng Bukit Menoreh yang Sejuk
Akhir Pekan di Lereng Bukit Menoreh yang Sejuk
Akhir Pekan di Lereng Bukit Menoreh yang Sejuk
Jakarta - Setelah lebaran dan kembali beraktivitas, bukan berarti Anda tidak menyempatkan diri berlibur sejenak. Kepenatan akan segera sirna begitu berakhir pekan di desa wisata Bukit Menoreh, Kabupaten Kulonprogo.Hamparan sawah serta pemandangan Bukit Menoreh tampak indah. Terlihat ketika kita menginjakkan kaki di Banjarasri, sebuah desa yang masih alami, dengan udara yang sejuk dan bersih yang memberi kesan tersendiri.Di sana juga dapat kita saksikan cerianya gerombolan bangau putih menghiasi pematang sawah, serta mengitari para petani ketika menanam padi pada siang hari. Lingkungan alam Bukit Menoreh jauh dari polusi, tidak seperti di kota, yang panas juga pengap.Kepenatan segera sirna begitu kita memasuki gerbang desa wisata yang terletak di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo ini. Sambutan ramah diberikan penduduk sekitar, terlihat dari ekspresi senyum mereka saat wisatawan datang berkunjung. Menambah keramahan suasana pedesaan.Wisatawan dapat menikmati banyak paket wisata yang disajikan. Ada wisata budaya, wisata sejarah, wisata alam maupun wisata pendidikan. Jalan menanjak dan menurun menghubungkan kampung satu dengan lainnya. Hal ini justru memberikan rasa penasaran untuk mengenal lebih jauh eksotisnya desa.Apalagi pemandangan Sungai Kalibawang yang jernih dan memanjang, memberikan kesejukan saat kita menyusurinya. Kerajinan tenun juga menjadi salah satu destinasi di Banjarasri.Sebagai contoh, ada kerajinan tenun dengan menggunakan tangan atau ATBM yang dikelola koperasi "Tenun Mumbul". Kita dapat melihat proses pemintalan benang sampai menjadi kain.Β Β Β Β Β Β  Β "Bagi wisatawan yang ingin mencoba langsung cara menenun, kami persilakan. Banyak mahasiswa maupun wisatawan singgah ke koperasi kami", kata Parjiati, pengurus koperasi.Desa ini terbentuk menjadi desa wisata sekitar tahun 2009. Menurut pengelola, awalnya dimulai oleh Paroki. Mereka menginap di rumah salah satu penduduk. Pada saat keluarga yang disinggahi pergi ke sawah atau ladang, mereka ikut serta sambil memberikan pendidikan.Untuk menjadikan Banjarasri sebagai desa wisata, pengelola mengaku tidak merasa kesulitan, karena semuanya berjalan secara alami. Masyarakat mempunyai tradisi pedesaan yang masih asli. Hal inilah yang menjadi daya tarik pengunjung untuk singgah.Kita tidak perlu khawatir, meski jaraknya dari Kota Yogyakarta sekitar 30 km, namun akses jalan menuju ke sana sangat mudah. Jalan yang beraspal dan rapi siap mengantarkan kita menikmati indahnya Desa Wisata Banjarasri.Tempat menginap berada di rumah-rumah penduduk setempat. Nuansa khas pedesaan sengaja disajikan, guna memberikan kenyamanan pada wisatawan.Tarifnya pun menyesuaikan dengan negosiasi dengan pemilik tempat. Meski tetap ada beberapa penginapan yang dikelola secara profesional dengan tarif khusus.
Hide Ads