Snorkeling di Laut Bening Pantai Senggigi
Rabu, 18 Sep 2013 15:09 WIB

Andra Khairunnisa
Jakarta - Banyak traveler yang berlibur ke Pantai Sengigi, Lombok. Bila bosan dengan ramainya Bali, traveler dapat menyeberang ke Lombok dan menikmati air laut bening serta snorkeling di antara ikan berwarna-warni. Keren!Awalnya saya hanya mendengar dari cerita orang, katanya Lombok itu indah banget, lebih eksotis daripada Bali. Oleh karena itu saya jadi penasaran. Benar tidak sih Lombok bagus? Seindah itu dan eksotis itu?Ketika ada kesempatan pilihan tiket promo dari salah satu maskapai penerbangan, jadilah kami pergi ke Lombok. Sebelumnya kami menginap semalam di Pantai Senggigi.Pukul 08.00 waktu setempat keesokan harinya, kami sudah dijemput di lobby hotel oleh pihak travel yang akan mengantar kami menuju Gili Trawangan. Kenapa memakai travel, agar lebih mudah dan efisien dari segi biaya dan waktu. Kita bisa langsung dijemput di hotel lebih pagi dan langsung menyebrang naik speedboat.Kalau tidak memakai travel, dari hotel traveler harus naik taksi sampai ke Pelabuhan Bangsal. Di Pelabuhan Bangsal, kita bisa naik kapal umum. Kapalnya baru akan berangkat ketika sudah dipenuhi penumpang. Bila dihitung dari segi biaya, ternyata tidak berbeda jauh.Perjalanan dari Senggigi menuju Pelabuhan Bangsal ternyata sangat keren! Dengan jalan yang berkelok-kelok naik dan turun dan banyak pemandangan tebingnya, ditambah terlihat di bawahnya garis pantai berkelok indah yang putih bersih dengan air yang menggoda dengan kejernihannya. Sangat cantik!Di ujung-ujung tebing tertentu memang dipasang pagar pembatas dan tempat untuk orang-orang yang ingin melihat pemandangan. Mungkin ketika matahari terbit atau tenggelam, tempat tersebut akan menjadi lokasi yang pas untuk menikmati keindahan pemandangan tersebut.Sebenarnya jalanannya termasuk seram, dengan tanjakan dan turunan yang sangat menukik, ditambah belokan tajam. Namun karena pemandangannya sangat indah, kami lupa dengan mengerikannya jalanan.Sekitar 30 menit kemudian kami sampai di Teluk Kodek. Dari sini, kita menyeberang ke Gili Trawangan dengan speedboat. Memang, untuk kapal boat shuttle rata-rata pemberangkatannya dari sini.Kalau dengan kapal umum berangkat dari Pelabuhan Bangsal, sekitar 15-30 menit lagi dari Teluk Kodek. Jangan berharap pelabuhan di sini akan sama seperti pelabuhan di Jakarta yang sudah ada dermaganya. Di sini pelabuhan hanya kapal-kapal yang bersandar di pantai.Untuk sampai di atas kapal, kita harus berbasah-basah ria dulu sedikit. Menyeberang ke Gili Trawangan dengan speedboat saat itu benar-benar membuat saya deg-degan! Ombaknya sangat besar, dan kapalnya melaju cepat.Bayangkan saja, dengan kapal umum dibutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di Gili Trawangan. Tapi kami hanya memerlukan waktu 10 menit dengan kapal cepat. Kapal sampai loncat-loncat melawan ombak, mungkin karena penumpang kapal, 4 orang penumpang dan 2 orang awak kapal.Begitu kapal mulai merapat di Gili Trawangan, hilang semua rasa deg-degan saya. Betapa tidak, air lautnya sangat bening! Sampai-sampai terumbu karang di bawahnya terlihat. Rasanya ingin menceburkan diri saat itu juga.Namun barang bawaan saya menghalangi niat tersebut. Kita harus menaruh barang bawaan ke penginapan dahulu. Kali ini kita menginap di Coral Beach Pizza Cottages. Karena belum tau dimana letak penginapannya, akhirnya kita memutuskan berjalan menyusuri jalan utama Gili Trawangan di pinggir pantai.Di sepanjang jalan banyak penginapan dan kafe yang menawarkan berbagai ragam. Penginapan tersedia mulai dari seharga Rp 50.000 hingga jutaan rupiah. Kafenya juga menawarkan berbagai macam hidangan, dan live musiknya yang beragam.Mesin ATM, money changer, dan bermacam panduan wisata untuk snorkeling, diving, dan berbagai olahraga air juga ada. Bahkan travel yang menawarkan tur untuk sampai ke Pulau Komodo pun tersedia. Sangat lengkap semuanya di sini, jadi tidak perlu khawatir dan membayangkan kalau Gili Trawangan adalah pulau kecil yang masih terisolasi.Setelah sekian lama menyusuri jalan, penginapan kami belum juga ketemu. Kami merasa lelah karena matahari juga lumayan sudah meninggi. Akhirnya kami berhenti sebentar untuk istirahat sambil sarapan.Kita makan di ODA Cafe. Di depannya ada penangkaran penyu. Jangan memegang atau mengangkat penyu jika ke sini ya, karena penyunya masih kecil. Cafe ini juga menyediakan jasa travel untuk snorkeling, dengan tarif paling murah di antara yang lainnya.Makanya rata-rata turis dalam negeri menyewa alat snorkeling di sini. Saat kami makan, banyak orang yang bersiap untuk snorkeling. Saat makan, kami baru sadar, ternyata di Gili Trawangan 80% nya adalah turis mancanegara. Sisanya adalah orang lokal dan turis dalam negeri.Berada di sini seperti bukan berada di Indonesia. Terlebih didukung dengan suasana pantai yang indah. Rasanya seperti di Maladewa. Di sini juga tidak ada kendaraan bermotor, yang ada hanya Cidomo -sebutan untuk kereta kuda- dan sepeda. Sehingga, udara bebas dari polusi.Karena di ODA Cafe semakin ramai dengan peserta yang bersiap snorkeling, kita putuskan melanjutkan perjalanan mencari penginapan. Rata-rata paket untuk trip snorkeling di Gili Trawangan memang dimulai pukul 11.00 - 15.00 Wita. Pada saat itu, ombak cukup tenang dan banyak ikan keluar dari persembunyian untuk mencari makan dan bermain.Setelah terus berjalan ke arah utara, akhirnya kami menemukan penginapan kami. Semakin ke utara pantainya pun semakin sepi, dan penginapan juga semakin mewah. Tentunya, semakin sepi pantai semakin menakjubkan pemandangan, serta hamparan pasirnya.Tidak sia-sia kami berjalan jauh dan memilih penginapan di sini. Daerah penginapan kami ini juga tempat terbaik melihat sunset dan sunrise, karena letaknya di ujung. Cukup menengok ke kanan, kita bisa melihat sunrise dan menengok ke kiri untuk bisa melihat sunset. Enak bukan?Karena hari sudah cukup siang, selesai meletakkan barang bawaan, kami tidak menyia-nyiakan waktu untuk segera menceburkan diri ke laut yang sangat beningnya dan bermain di pantai yang putih serta halus pasirnya.Tidak lupa kami membawa peralatan snorkeling. Perlu diketahui, kita tidak perlu jauh ke tengah laut untuk snorkeling di sini. Cukup bersnorkeling di pinggir pantai, kita sudah bisa melihat ikan warna-warni yang cantik, dengan beragam bentuk serta ukuran.Terumbu karang juga banyak dan cantik, dengan air yang sangat bening, dan tidak terlalu dalam, tentu sangat nyaman berenang di sini. Di antara spot snorkeling yang pernah saya kunjungi, di sinilah yang paling menakjubkan!Kami menghabiskan waktu sampai sore berenang di pantai. Ketika matahari mulai terbenam, kita segera kembali ke penginapan untuk melihat sunset. Harap-harap cemas kami menunggu sunset, berharap bisa terlihat.Kecemasan kami sirna ketika matahari mulai turun dan rona sunset mulai menyebar. Sangat indah! Meski menjelang garis horizon matahari tertutup awan tipis, tapi tidak menghalangi rona cahaya oranye kemerahannya.Ketika matahari mulai terbenam, ternyata air laut mulai surut. Ini karena bulan malam ini full moon! Setelah melihat sunset, istirahat, malamnya kami mencari makan di luar di Central, sebutan untuk pusat keramaian di sini.Di Gili Trawangan, setiap malam ada pesta, dan penyelenggaranya bergiliran dari setiap kafe. Kalau malam, banyak kafe yang menyediakan seafood segar. Tapi karena didominasi oleh bule, jadi harganya bisa ditebak, mahal.Malam mulai larut, kami memutuskan kembali ke penginapan untuk istirahat. Besok kami akan berburu sunrise dan pukul 08.00 waktu setempat kita harus kembali menyebrang ke Senggigi, naik Damri menuju Bandara Internasional Lombok, dan kembali ke Jakarta.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang