Trekking Menantang di Vietnam, Menembus Kota di Balik Kabut!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Trekking Menantang di Vietnam, Menembus Kota di Balik Kabut!

Lili Le - detikTravel
Senin, 27 Mei 2013 13:30 WIB
Wanita etnis black h'mong
House of the black h'mong
Children of the black h'mong
cascading
Trekking Menantang di Vietnam, Menembus Kota di Balik Kabut!
Trekking Menantang di Vietnam, Menembus Kota di Balik Kabut!
Trekking Menantang di Vietnam, Menembus Kota di Balik Kabut!
Trekking Menantang di Vietnam, Menembus Kota di Balik Kabut!
Jakarta - Sapa adalah suatu kota di sebelah utara Vietnam. Kota ini punya julukan 'The Town Behind The Mist' yang artinya kota ini dipenuhi oleh kabut. Jalanan di Sapa juga terjal dan berlumpur. Trekking di sini, sungguh menantang!Awal tahun 2013, saya beruntung mengunjungi Sapa, daerah di sebelah utara Vietnam. Sapa terkenal dengan kabut yang berkepanjangan dan satu-satunya daerah pegunungan yang pernah diguyur salju. Di sana terdapat Gunung Fansipan yang dikenal dengan 'Atap Indocina'. Jika beruntung, Anda bisa melihat saju yang ada di puncaknya.Sapa selalu diselimuti kabut. Pergi ke sana berarti wisatawan harus siap-siap jika pandangan Anda terhalangi kabut. Tak heran, traveler sering menyebut Sapa sebagai 'The Town Behind The Mist'.Tak lengkap rasanya, jika tidak trekking saat berkunjung ke Sapa. Anda bisa menelusuri lembah atau bertemu suku-suku asli di wilayah setempat. Untungnya, hampir di setiap hotel dan agen perjalanan di sini menawarkan paket wisata trekking.Tinggal pilih, ingin trekking melewati terasering-terasering sawah atau melalu jalan-jalan besar, semuanya tergantung Anda. Saat itu, saya membeli paket trekking seharga USD 25 atau sekitar Rp 240 ribu.Paket tersebut adalah dua hari satu malam dengan rute trekking yang lumayan sulit. Ketika itu, saya bersama traveler lain dari berbagai belahan dunia. Ada Mathias backpacker dari German, Vianey dan Jessica dari Meksiko yang sedang menjalani intership di India, dan Greg seorang bapak tua dari AS.Kami harus jatuh bangun melewati jalanan terjal dan penuh lumpur. Kaki pun rasanya pegal sekali. Kami pun bermalam di rumah penduduk setempat. Saya tidur di rumah Suku Black Hmong dengan fasilitas seadanya. Tak apa, justru ini membuat perjalanan saya lebih berarti.Kami semua menikmati petualangan trekking di Sapa. Kami pun bersama-sama melewati terasering sawah yang licin dengan panduan Zuang, seorang gadis asli Suku Black Hmong. Total, kami berjalan sejauh 20 kilometer!Kami juga berpapasan dengan kelompok traveler yang lain saat di perjalanan. Ada satu pengalaman menarik yang saya dapatkan, ketika sedang berbincang dengan traveler dari kelompok lain di sini.Jika Anda sedang trekking, siap-siap diikuti oleh gadis-gadis dari Suku Black Hmong. Kehadiran mereka tentu akan membuat perjalanan Anda lebih menyenangkan. Tapi di akhir perjalanan, gadis-gadis ini justru menawarkan aneka barang untuk Anda beli.Lebih dari itu, trekking di Sapa memberikan banyak pengalaman untuk saya. Saya mendengar anak-anak kecil Suku Black Hmong yang berbicara bahasa Inggris dengan pengucapan yang lucu dan juga melihat keindahan Sapa dari ketinggian. Sungguh, Sapa adalah tempat trekking yang menantang sekaligus menyenangkan di Vietnam!
Hide Ads