Menikmati Sisa Kerajaan Melayu Deli di Medan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menikmati Sisa Kerajaan Melayu Deli di Medan

Risa Alda Hatriani - detikTravel
Rabu, 12 Jun 2013 14:21 WIB
Jakarta - Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun, merupakan saksi kejayaan Kerajaan Melayu Deli di Sumatera Utara. Sampai sekarang, kedua bangunan yang saling berdekatan ini banyak dikunjungi wisatawan.Mengunjungi Kota Medan, tidak sah rasanya bila tidak mengunjungi Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun. Kedua bangunan bersejarah ini merupakan saksi bisu kejayaan kerajaan Melayu Deli.Istana Maimun dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah dan diresmikan pada tanggal 18 Mei 1891. Istana Maimun sempat ditempati oleh 4 Sultan Melayu yang memerintah saat itu.Untuk memasuki Istana Maimun, pengunjung cukup membayar Rp 5.000 per orang. Di dalam ruang utama istana, terdapat pelaminan Melayu yang sangat bagus dan megah. Banyak pengunjung yang mengabadikan momen di depan pelaminan ini.Selain itu, banyak barang peninggalan Sultan Deli dipajang di dalam istana. Barang peninggalan itu seperti foto-foto, baju adat, dan berbagai senjata.Masih di area Istana Maimun, terdapat bangunan tempat Meriam Puntung bersemayam. Konon, meriam ini adalah jelmaan adik Putri Hijau yang berasal dari Kerajaan Deli tua. Ia menjelma menjadi meriam di kala perang antara Kerajaan Aceh dan Melayu.Hal ini karena pinangan Raja Aceh ditolak oleh Putri Hijau. Pecahan dari meriam ini tersimpan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.Berjarak sekitar 200 M dari Istana Maimun, berdiri dengan megahnya Masjid Raya Al Mashun. Masjid ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Istana Maimun. Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah adalah sultan yang mendirikan dua bangunan bersejarah ini.Arsitektur bangunan masjid membuat pengunjung seolah berada di negara lain. Gaya arsitektur dari masjid ini perpaduan antara arsitektur Timur Tengah, India dan Spanyol. Setiap hari masjid ini ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun wistawan lokal dan mancanegara.Tidak salah rasanya bila dengan mengunjungi dua bangunan ini kita dapat merasakan atmosfer masa kejayaan Kerajaan Melayu. Sangat disayangkan apabila kedua bangunan ini tidak dirawat dengan baik. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads