Arung Jeram 7 Hari, Mungkin Ini yang Tergila di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Arung Jeram 7 Hari, Mungkin Ini yang Tergila di Indonesia

Conk Ikliludin Aras - detikTravel
Senin, 17 Jun 2013 07:40 WIB
loading...
Conk Ikliludin Aras
Foto tim Ekspedisi, latar belakang air terjun
Jeram Vulkanologi
Air Terjun Ceuraceu Embun
Penyempitan Kreung Teunom
Arung Jeram 7 Hari, Mungkin Ini yang Tergila di Indonesia
Arung Jeram 7 Hari, Mungkin Ini yang Tergila di Indonesia
Arung Jeram 7 Hari, Mungkin Ini yang Tergila di Indonesia
Arung Jeram 7 Hari, Mungkin Ini yang Tergila di Indonesia
Jakarta - Liburan ke Aceh bagi petualang alam tidak lengkap jika tidak melakukan arung jeram. Di Sungai Teunom di Aceh, Anda bisa menguji nyali mengarungi derasnya jeram selama 7 hari.Aceh Jaya, wilayah pesisir yang terletak di kawasan barat Pantai Sumatera ini memiliki keindahan panorama alam. Salah satu dari sekian banyak keindahannya adalah aliran Kreung Teunom. Kreung atau Sungai Teunom merupakan salah satu sungai terdahsyat di Provinsi Aceh.Sungai ini memiliki panjang berkisar 57 km, dihitung dari Cot Kuala, Kecamatan Mane Kabupaten Pidie. Ada banyak sungai yang mengaliri Kreung Teunom. Sederetan sungai itu adalah Kreung Geumpang, Kreung Sekuleh, Kreung Beutung. Masih banyak lagi sungai kecil yang bermuara ke Sungai Teunom.Setiap hari, ribuan kubik air mengalir di sungai tersebut. Semua sungai ini layak untuk diarungi oleh para rafter. Sungai di Aceh pada umumnya dimanfaatkan masyarakat setempat untuk mencari nafkah. Mereka memancing juga mengalirkan air sungai untuk persawahan.Selain itu, sungai di Aceh bisa dimanfaatkan untuk olahraga yaitu Arung Jeram. Itulah yang dilakukan Mapala Leuser Unsyiah beberapa waktu silam. Kami menggelar ekspedisi Arung Jeram di Kreung Teunom. Sungai Kreung Teunom menyimpan banyak keindahan alam baik panorama serta flora dan fauna.Kreung Teunom secara geografis merupakan kawasan Hutan Ulu Masen, yang masih sangat perawan dengan sejuta keindahan. Di sepanjang sungai terdapat bebatuan serta belasan air terjun di sisi kanan dan kiri Kreung Teunom. Sungai ini bermuara ke Desa Sarah Raya, Aceh Jaya.Akhir tahun 2011, saya dengan kawan-kawan dari Mapala Leuser Unsyiah melakukan Ekspedisi Arung jeram di Kreung Teunom. Saat itu kami beranggotakan 12 orang, dilengkapi tiga perahu karet oval serta perlatan pendukung lainnya. Sempat terjadi ketegangan di dalam benak kami."Sebelumnya ada mayat hilang di aliran Sungai Teunom ini," ujar seorang warga setempat sambil menunjuk ke arah sungai yang berwarna kecoklatan. Maklum saja, semalam habis hujan deras.Namun, niat, tekad, dan persiapan sudah lebih awal dilakukan. Pengarungan pun dilanjutkan. Terdengar di kejahuan, jeram dengan suara bergemuruh. Serat riam jeram bersambutan bak parit di siang hari. Perasaan tegang dan cemas menghantui. Ketika kapten perahu berteriak, maju-maju-maju-maju! Para awak pun dengan semangat hajar!Satu jeram terlewati. Nafas pun lega ketika perahu melewati jeram tersebut. Selang beberapa meter awak perahu kembali dihadang jeram yang tidak kala dahsyat dari sebelumnya. Kami terhenti sejenak."Ini jeramnya gila, bisa lenyap kalau kita lewati", cetus Lian Arkanullah sambil menunjuk ke arah bebatuan besar. Bebatuan itu mengeluarkan busa butih seperti teluk di pinggir laut. Atas pertimbangan ramai-ramai, tim tidak melewatinya.Sempat terucap dari mulut Anas kenapa sungai ini tidak dipilih Norman Edwin ketika ekspedisi ke Aceh tahun 90-an? Sebab sungai ini sangat dahsyat dilihat dari peta topografi. Selain itu, Kreung Tripa tidak sedemikian rapat konturnya bila dilihat di peta.Anas merupakan pelaku arung jeram di Indoneisa, sekaligus pemilik perusahan perahu Boogie. Dia berkata demikian kepada kepada tim di kawasan jeram kura-kura saat tim ekspedisi berteduh.Hari demi hari terus berjalan seiring dengan laju perahu. Selain derasnya jeram Kreung Teunom, ada keindahan alam di sepanjang aliran sungai. Di antaranya adalah tebing bebatuan karas yang menghimpit sisi sungai dengan ketinggian bervariasi. Puluhan hingga ratusan meter tebing menjulang.Tak jarang air menetes pelan-pelan di atas bebatuan cadas tersebut. Di sepanjang sungai terdapat beberapa air terjun yang tumpah ke aliran Kreung Teunom."Ini cocok sekali untuk wisata minat bakat, terutama untuk para turis asing penggila arung jeram", ucap Anas lagi.Selain itu pemandangan di sini tak kalah menariknya dengan tempat-tempat di luar negeri. Namun aksesnya terlalu sulit bila dibandingkan dengan di luar negeri. Kalau aksesnya bagus, pasti turis akan datang ke Aceh untuk arung jeram.Seperti membawa turis, M Aritanoga yang sebelumnya pernah Ekspedisi Jelajah Kreung Teunom, berkata di depan lebih indah lagi karena kami akan menjumpai β€œSemen Tuhan”. Tak lama, tim tiba di dinding berbentuk irigasi menyerupai semen. Panjang dinding ini sekitar 50 meter dan membentang di sisi sungai. Bak irigasi aliran air yang mengalir ke Kreung Teunom.Semua anggota tim mengagumi tempat ini dan bertanya-tanya kami sedang berada dimana. Candra Putra, anggota tim dari Bandung menyukai Aceh karena dahsyatnya jeram dan indahnya sungai. Pemandangan yang indah, jeram bersautan pun kicau burung menghiasi perjalan eskpedisi tersebut.Sampailah kami di air terjun. Menurut masyarakat Desa Sarah Raya, air terjun bertingkat itu bernama Ceuraceu Embun. Terlihat juga terbukti, nama itu layak disematkan kepada air terjun ini. Memang tidak terlalu tinggi, namun air terjun ini memiliki daya tarik tersendiri.Air yang jernih mengalir dari ketinggian itu. Diperkirakan ketinggian air terjun lebih dari 50 meter. Masyarakat setempat sering mendatangi tempat ini. Tidak jarang turis Asing juga mendatanginya.Perjalanan mengarungi sungai selama sekitar 7 hari berujung di Desa Sarah Raya. Desa ini adalah akhir pengarungan tim ekspedisi. Di sepanjang hilir desa tampak perahu nelayan desa setempat. Kami berjumpa dengan Muhammad, salah seorang pawang sungai."Selama saya hidup 73 tahun, belum ada yang berhasil turun dengan selamat dari Krueng Teunom. Biasanya, yang sampai kemari hanya tinggal tubuh terapung orang hanyut. Tapi kalian turun dari atas dengan perahu karet ini, betul-betul gila dan nekat," ujar kakek ini menunjuk perahu karet.Itulah sederet keindahan alam Aceh. Potensi alam Aceh Jaya memiliki panjang garis pantai mencapai 160 km dan luas wilayah 32.627 km persegi. Posisinya ada di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie. Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Hide Ads