Rela Naik 'Ojek' 3 Jam ke Pulau Tidung
Selasa, 25 Jun 2013 14:30 WIB

Aji Sunarji
Jakarta - Berada di Kepulauan Seribu, Pulau Tidung jadi destinasi favorit traveler asal jakarta untuk berlibur. Ingat, perjalanan ke sana tidaklah mudah. Traveler harus rela naik 'ojek' selama 3 jam dan bisa-bisa mabuk laut.Awalnya, kami membayangkan kapal speed boat berwarna putih dengan nahkoda dan ABK yang gagah. Tapi apa daya, rupanya kapal sewaan kami hanyalah kapal kayu nelayan tanpa tempat duduk. Masyarakat Kepulauan Seribu menyebutnya 'ojek'.Nahkodanya adalah seorang kakek tua yang sudah puluhan tahun mengendarai kapal ini. Serta, satu orang ABK yang sulit kami ajak berkomunikasi. Rupanya, 'ojek' ini adalah kapal yang biasa menjadi moda transportasi bagi masyarakat Kepulauan Seribu. Inilah perjalanan yang menegangkan!Ombak yang semakin besar menerpa kapal kami. Meski pemandangan laut yang biru terlihat cantik, tetap saja ada perut ini terguncang-guncang. Alhasil, 43 penumpang kapal termasuk anak-anak kecil mulai mabuk laut dan muntah-muntah. Kami pun coba menahan dan menikmati pemandangan seperti Pulau Bidadari Pulau Onrust, dan Pulau Rambut.Setalah 3 jam, akhirnya 'ojek' yang kami tumpangi tiba juga di Pulau Tidung. Itu terlihat dari Jembatan Cinta yang berada di kejauhan. Ombak pun terasa mulai tenang. Perlahan kapal memasuki pelabuhan kecil di sisi tengah-tengah Pulau Tidung Besar. Wajah-wajah lelah seperti mendapat suntikan doping, langsung segar-bugar berebut turun dari kapal. Pemandu setempat yang sudah disiapkan pihak travel juga sudah siap menyambut dan mengantar kami ke homestay.Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Payung untuk snorkeling. Ini adalah pengalaman snorkeling pertama kali bagi kami semua.Pulau Payung memiliki perairan yang jernih, terumbu karang beraneka ragam, dan ikan-ikan laut yang cantik. Pulau ini rupanya menjadi area konservasi terumbu karang. Kami pun berenang dan ebrsenang-senang sampai puas. Rasanya, kami menjadi tamu di rumah ikan-ikan laut ini.Satu setengah jam kami habiskan untuk snorkeling. Meski belum puas, kami harus melanjutkan perjalanan. Kali ini kami menuju ikon Pulau Tidung yaitu Jembatan Cinta. Senja yang cerah dengan semburat mentari sore warna jingga menghiasi Jembatan Cinta yang tampak anggun. Tidak menunggu waktu lama, langsung kami berfoto narsis di jembatan ini. Kami pun juga berani melompat ke laut dari jembatan ini. Byur!Malam di Pulau Tidung, kami habiskan untuk barbeque di pantai sisi timur. Kami juga bersepeda ria, karena pihak hotel sudah menyiapkan sepeda. Kami pun mengitari pulaunya, karena pulau ini cukup mungil.Pukul 05.00 WIB pagi kami ke Jembatan Cinta untuk melihat sunrise. Sayang, saat itu hujan deras mengguyuri Pulau Tidung. Meski demikian, pemandangan laut dari atas jembatan ini sangat cantik! Kami lalu melanjutkan ke Pulau Tidung kecil.Sampai di Pulau Tidung Kecil, kami disambut pohon-pohon bakau yang tampak kokoh dan sangat rimbun. Pantai pasir putih dengan karang-karang kecil membuat kami tak tahan untuk tidak berenang lagi. Tapi karena cuaca kurang mendukung, kami tidak jadi mengeksplor Pulau Tidung Kecil dan memutuskan untuk kembali berenang disisi jembatan Cinta.Sayangnya waktu kami hanya sampai pukul 10.00 WIB pagi. Nahkoda mengingatkan bahwa semakin siang, ombak juga semakin tinggi. Jadi, selamat tinggal Pulau Tidung, selamat tinggal surga kecil!
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan