Pesona Pantai-pantai Tegal, dari yang Ramai Sampai yang Tak Terjamah
Minggu, 03 Feb 2013 13:44 WIB

Jakarta - Di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ada banyak pantai yang bisa dikunjungi wisatawan. Ada pantai yang ramai, ada juga yang masih belum terjamah pemerintah maupun masyarakat sekitar. Inilah kisah menjelajah pesisir Tegal.Kotamadya Tegal memang punya julukan Kota Bahari, namun Kabupaten Tegal punya banyak pantai yang sedang menanti untuk dieksplorasi. Bagi yang sedang mudik lewat jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) tentu tak asing lagi dengan kabupaten yang satu ini. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang dan Kotamadya Tegal, inilah Kabupaten Tegal.Kabupaten Tegal beribukota di Slawi. Walaupun tak mendapat julukan Kota Bahari seperti 'tetangga' sebelahnya, bukan berarti Kabupaten Tegal tak punya wisata bahari.Perjalanan untuk mengungkap rahasia keindahan bahari di kabupaten ini pun dimulai dengan menyambangi Pantai Purwahamba Indah, atau biasa dikenal masyarakat sekitar sebagai Purin (baca: Pur-in). Jika menempuh perjalanan menggunakan kendaraan roda empat dari Slawi, waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 30 menit saja. Letaknya memang startegis, yaitu di sepanjang jalan raya Tegal-Pemalang. Banyak pula transportasi publik yang bisa digunakan untuk menuju tempat wisata yang satu ini.Purin sangat lah cocok dipilih sebagai tempat pertama untuk menyibak keindahan bahari di Kabupaten Tegal. Maklum saja, Purin merupakan salah satu tempat tujuan wisata bahari yang paling dikenal seantero Tegal, paling populer sepanjang jalur Pantura ini bahkan sudah tersohor hingga ke kabupaten-kabupaten lainnya.Ketika memasuki area wisata ini, Anda akan langsung disambut dengan rindangnya pepohonan di bagian depan. Masuk ke pantai ini, tiap orang hanya dkenakan biaya Rp 3.500 saja. Setelah membayar, Anda sudah bisa langsung menyusuri pantai Purin hingga ke Pantai Purwahamba. Dari area parkir, cukup melanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 100 meter dan pemandangan elok pantai cantik ini telah menanti. Tipe pantainya sama dengan tipe-tipe pantai lain di sepanjang Pantura. Laut lepas berpasir coklat, tanpa ada karang-karang gagah layaknya di deretan Pantai Selatan.Meskipun demikian, pantulan sinar matahari yang menyentuh air laut ini menjadikan Purwahamba bak lautan berlian. Melihat keindahan pantainya, tentu tak sabar untuk segera menjamahnya. Setiap akhir pekan, dari pagi hingga sore menjelang, Purin tak pernah sepi dari ratusan pengunjung yang bermain air sepanjang bibir pantai di bawah nyiur-nyiur pohon kelapa yang melambai.Ada yang bermain basah-basahan sembari berburu kerang-kerang dan hewan laut. Ada juga yang sekadar foto-foto ria, juga menyewa pelampung untuk berenang dan snorkeling. Purwahamba Indah juga menyediakan wisata lainnya. Dengan menambah uang tiket masuk sebesar Rp 15.000, setiap orang bisa menikmati fasilitas tambahan di area yang begitu rindang oleh pepohonan. Ada area bermain bagi anak-anak yang lengkap, juga sebuah waterboom mini.Belum puas dengan Pantai Purin, langsung saja tancap gas ke arah timur menuju Pantai Surodadi. Letaknya masih satu kecamatan dengan Purwahamba, yaitu di Kecamatan Surodadi, Kabupaten Tegal. Sepanjang perjalanan menuju pantai berikutnya, mata akan dimanjakan dengan birunya langit yang berpadu dengan air laut yang juga nampak biru indah dari kejauhan. Pemandangan elok itu dipercantik dengan deretan pohon kelapa nan tinggi menjulang. Setiap hati tentu berkata-kata bahwa betapa indahnya lukisan alam ciptaan sang Maha Kuasa. Benar saja, tak begitu jauh dari lokasi Purin berada, sampailah kami ke pantai Surodadi ini. Bahkan perjalanan yang ditempuh pun memakan waktu kurang dari 10 menit. Ada sebuah jembatan yang di bawahnya menyerupai dermaga kecil, lengkap dengan kapal-kapal kayu kecil nelayan yang sedang menepi, maka di situlah pintu masuk menuju pantai tersebut.Perbedaan yang sangat mencolok dengan pantai sebelumnya begitu dirasakan ketika mamasuki area ini. Ya, maklum saja, pemerintah Kabupaten Tegal tak pernah menyatakan bahwa Pantai Surodadi sebagai tempat wisata. Ketika masuk, tak ada gerbang tiket masuk maupun area parkir. Yang akan Anda temui hanyalah beberapa deretan rumah, yang dari luarnya tercium bau menyengat yang begitu menusuk hidung.Pantas saja, pantai ini terletak di belakang home industry pembuatan terasi udang. Namun, tenang saja, di balik itu semua, Anda akan menemukan sebuah pantai nan indah menawan. Pantai Surodadi ini masih belum terjamah. Pantainya masih begitu asli, maka belum ada sarana-sarana pendukung di sana. Jangankan Waterboom seperti di Purin, tenda-tenda untuk sekadar duduk pun tidak tersedia.Namun itu semua bukan masalah, karena yang pasti, tujuan utama ke tempat ini adalah menikmati keindahan pantainya. Sesampainya di sana, tak sabar rasanya untuk segera bercengkrama dengan ombak pantai yang nampak bersahabat. Melukis di atas pasirnya yang legam nan eksotis sambil berburu kerang-kerang kecil. Bermain-main di area pantai yang masih βperawanβ ini bisa membuat orang tak ingat waktu. Terlalu asyik menikmat kebebasannya, layaknya pantai ini milik pribadi.Memang tak banyak orang yang berkunjung ke sini. Ketika itupun hanya ada beberapa pengunjung lain yang asyik memandang takjub keindahan birunya laut dari atas kendaraannya mereka masing-masing.Tak sampai di situ saja perjalanan menyusuri indahnya pantai-pantai di Kabupaten Tegal. Esok harinya, setelah subuh, bahkan sebelum mentari menampakkan dirinya, perjalanan dilanjutkan ke salah satu pantai di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, yaitu pantai Larangan. Secara geografis, pantai ini terletak di sebelah Barat Pantai Purwahamba.Seperti kunjungan sebelumnya ke Pantai Surodadi, di tempat inipun tak ditemui sebuah gardu tempat menjual tiket masuk. Siapa pun boleh datang berwisata ke pantai ini secara cuma-cuma alias gratis. Tak dipungut biaya sepeserpun. Dan biasanya, pantai ini selalu ramai dikunjungi oleh warga Kabupaten Tegal setiap hari Minggu.Berbeda dengan dua pantai sebelumnya, pintu masuk area pantai ini agak sulit ditemui. Hanya berupa gang kecil diantara dua rumah toko persis di sebelah kiri pertigaan lampu merah Larangan. Bahkan papan ataupun gapura bertuliskan nama pantai ini pun tidak ada. Sempat sangsi juga awalnya ketika ingin berkunjung. Apakah mungkin akan ditemui pantai cantik lagi di area ini?Setelah berhasil menemukan gang masuk, deretan rumah-rumah warga semakin menghiasi pemandangan sepanjang perjalanan. Rasanya seperti tidak berada di areal wisata saja. Sekitar 500 meter dari gang masuk tersebut, barulah kemudian mulai terdengar desir ombak lautan. Sesampainya di sana, ratusan orang lainnya bahkan telah banyak tertawa-tawa bersama keluarga mereka sambil bermain dengan air laut.Ternyata, masih banyak pengunjung lainnya yang sekedar duduk-duduk menunggu sunrise. Wow! Rupanya tempat ini memang sudah lama menjadi tempat favorit warga sekitar untuk menghabiskan libur akhir pekan dengan menikmati terbitnya matahari. Apalagin tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeser pun.Pantai ini memang lebih ramai dibandingan pantai Surodad. Walaupun keduanya belum dikembangkan pemerintah untuk menjadi tujuan wisata, namun Pantai Larangan sudah begitu nampak menyerupai tempat wisata. Sepanjang mata memandang, banyak deretan pedagang yang menjajakan makanan, balon, hingga kaset VCD bajakan.Iringan musikpun menemani para pengunjung yang berwisata ke tempat tersebut. Tertarik untuk berkunjung? Tinggal pilih pantai favorit Anda, dan dapatkan sensasi wisata bahari yang tak akan terlupakan dari Kabupaten Tegal ini. Apalagi jika nanti pemerintah mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada ini, pasti Kabupaten Tegal semakin diminati turis.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol