Gowes Keliling Malaysia
Keliling Putrajaya Naik Sepeda, Asyiknya!
Senin, 04 Feb 2013 14:58 WIB
Muhammad Haitami

Jakarta - Β Traveling keliling Kota Putrajaya dengan bersepeda memang menyenangkan. Ada banyak hal yang bisa turis temui, mulai dari berkunjung ke Masjid Pink hingga melihat bangunan cantik lain yang mengisi kota.Menjadi pemenang itu memang terasa sangat menggembirakan. Apalagi dengan hadiah keluar negeri. Saya pun mengucapkan syukur alhamdulillah. Ditambah kemenangan ini sesuai dengan hobi saya, yaitu bersepeda.Tapi, kegiatan kali ini berbeda dengan aktivitas bersepeda yang biasa saya lakukan. Kalau biasanya bersepeda ke kampus dan naik gunung di sekitar Bandung, kali ini saya akan menggowes sepeda untuk keliling Malaysia.Di hari pertama, saya dan anggota tim yang lain menuju Kota Putrajaya. Putrajaya merupakan Garden City Cerdas dan ibukota administratif federal Malaysia. Kali ini kami para pemenang Gowes Keliling Malaysia, memulai bersepeda dari titik start di Masjid Putra.Masjid Putra adalah masjid yang sering disebut Masjid Merah Jambu atau pink. Rumah ibadah ini memiliki arsitektur yang bagus. Terlebih warna bangunan yang berwarna pink ini, membuat masjid ini jadi daya tarik tersendiri dari Kota Putrajaya.Lalu Tim Gowes Keliling Malaysia pun memulai mengayuh sepeda. Ketika bersepeda, kami ditemani Mas Marwan, salah satu redaksi dari detikTravel, dan Mr Moh Khairi Kamarudin yang akrab disapa bang Khairi. Pak Khairi adalah salah satu Guide dari Tourism Malaysia.Saat itu cuaca di Putrajaya sangat cerah, tetapi info dari teman Mas Khairi, Kuala Lumpur sedang hujan lebat. Menurut perkiraan mungkin Putrajaya sebentar lagi akan turun hujan, jelas Bang Khairi.Tanpa pikir panjang, kami pun tancap dengan sepeda masing-masing melihat indahnya Kota Putrajaya. Kota ini begitu indah dengan bangunan pemerintahan yang megah dan setiap bangunannya identik dengan nuansa Islami. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Malaysia adalah muslim.Di saat kami menikmati bersepeda dan sesekali berfoto, Mas Marwan pun sesekali bertanya ke Bang Khairi untuk mendapatkan informasi sejarah kota. Ini dilakukan untuk membuat laporan ke detikTravel, istilahnya ia bekerja sambil bersepeda. Salut untuk Mas Marwan.Senang dan gembira, itulah yang kami rasakan saat itu. Tapi di tengah kesenangan itu tiba-tiba berubah jadi kecewa ketika langit Putrajaya yang tadinya cerah menjadi agak kehitam-hitaman. Kemudian selang beberapa menit kemudian, akhirnya hujan pun turun. Kami semua langsung bergegas untuk berteduh dan pilihan kami berteduh adalah halte bas atau halte bus.Cukup lama kami berteduh di halte, saya pun melihat pemandangan yang tak biasa dilihat di indonesia. Itu adalah pemandangan ibu-ibu habis pulang kantor yang memakai pakaian menutup aurat. Mungkin kalau di negara saya pemandangan ini seperti ibu-ibu pulang pengajian. Benar-benar kuat nuansa Islaminya.Menengok ke langit, sepertinya hujan akan lama. Kami pun berteduh sambil banyak bertanya kepada guide. Puas rasanya mendengar cerita dan gambaran dari Bang Khairi tentang Putrajaya.Akhirnya, hujan pun sedikit demi sedikit mulai reda. Tapi waktu sudah bersepeda sudah melewati batas waktu yang ditentukan. Kami pun harus kembali ke Hotel.Tanpa pikir panjang pemandu kami menelepon sopir bas atau bus untuk segera membawakan jas hujan plastik, dan janjian di halte tempat kami berteduh. Setelah menunggu, akhirnya sopir bus datang juga.Kami pun mengenakan jas hujan itu dan kembali bersepeda hujan-hujan ke Mesjid Pink. Senang dan syukur saya ucapkan saat itu karena bisa menikmati asyiknya bersepeda keliling Malaysia. Tak ketinggalan merasakan hujan di negara ini. Alhamdulillah kami pun rapi-rapi dan kembali ke Hotel.Β
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol